HomeInfo SehatDiabetesMengenal Kondisi Hyperosmolar Hyperglycemic State
Diabetes

Mengenal Kondisi Hyperosmolar Hyperglycemic State

Aditya Prasanda, 07 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Punya kadar gula darah sangat tinggi dalam jangka waktu lama? Awas mengidap hyperosmolar hyperglycemic state, selengkapnya di sini.

Mengenal Kondisi Hyperosmolar Hyperglycemic State

Hyperosmolar hyperglycemic state (HHS) merupakan komplikasi diabetes berbahaya yang menyebabkan penderitanya memiliki kadar gula darah sangat tinggi dalam jangka waktu lama.

Gula darah pengidap HHS dapat naik ekstrem hingga melebihi 600 mg/dL. Padahal, normalnya kadar gula darah berkisar di bawah 100 mg/dL atau kurang dari 140 mg/dL setelah makan.

Kondisi kadar gula darah sangat tinggi menyebabkan penderita hyperosmolar hyperglycemic state mengalami gejala berupa dehidrasi dan rasa haus parah, hingga kebingungan.

Penyebab HHS Akibat Diabetes

Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraeni, peningkatan gula darah yang tidak terkontrol merupakan penyebab hyperosmolar hyperglycemic state yang utama. 

Kondisi ini terjadi karena tubuh penderita diabetes tidak sanggup memproduksi dan merespons hormon insulin secara optimal. 

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Hormon ini membantu sel tubuh menyerap dan mengubah gula darah menjadi energi. 

Ketika tubuh tidak sanggup memproduksi dan merespons insulin secara efektif, lonjakan gula darah terjadi.

Gula darah yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengalami peningkatan seiring waktu. Jika gula darah sangat tinggi bertahan dalam jangka waktu lama, kondisi ini dinamakan hyperosmolar hyperglycemic state.

Artikel Lainnya: Berapa Banyak Takaran Gula untuk Orang Diabetes?

Gejala HHS

Hyperosmolar hyperglycemic state menyebabkan penderitanya mengalami sejumlah gejala khas, seperti peningkatan frekuensi buang air kecil. 

Hal ini terjadi karena kadar gula berlebih di dalam darah dikeluarkan melalui urine. Akibatnya pengidap HHS diabetes sering buang air kecil.

Karena kehilangan banyak cairan, penderita hyperosmolar hyperglycemic state juga mengalami dehidrasi dan rasa haus ekstrem. 

Pada gilirannya, dehidrasi dapat menyebabkan pengidap HHS mengalami kebingungan, gampang mengantuk, berhalusinasi, hingga pingsan.

Selain sederet gejala khas tersebut, berikut tanda hyperosmolar hyperglycemic state yang umum lainnya:

  • Mulut kering.
  • Demam tinggi.
  • Penglihatan kabur maupun kehilangan penglihatan.
  • Satu sisi tubuh melemah maupun lumpuh.
  • Perubahan suasana hati.

Artikel Lainnya: Nasi Merah Vs Nasi Putih, Mana Lebih Aman bagi Penderita Diabetes?

Faktor Risiko HHS

Hyperosmolar hyperglycemic state merupakan komplikasi diabetes yang sangat jarang terjadi, bila dibandingkan komplikasi lainnya.

Berdasarkan data Cleveland Clinic, Amerika Serikat, terdapat kurang dari 1 persen pasien yang dirawat di rumah sakit karena HHS diabetes.

Umumnya, hyperosmolar hyperglycemic state diidap penderita diabetes tipe 2 berusia di atas 60 tahun, terutama orang Afrika-Amerika maupun Hispanik.

Dokter Dyah Novita menjelaskan, faktor yang meningkatkan risiko HHS juga meliputi infeksi di dalam tubuh. Infeksi yang dimaksud seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih.

“Selain itu, HHS juga dapat terjadi karena efek samping obat seperti kortikosteroid atau obat diuretik, maupun penyakit kronik seperti penyakit jantung, stroke, maupun gangguan ginjal,” paparnya.

Faktor risiko hyperosmolar hyperglycemic state lainnya bisa karena penderita diabetes tipe 2 tidak menjalani terapi pengobatan sesuai anjuran dokter, maupun mengidap penyakit metabolik tersebut namun tidak terdiagnosis sejak lama.

Hyperosmolar hyperglycemic state sangatlah berbahaya jika tidak ditangani segera. Karena, HHS dapat memicu kondisi koma diabetik, kejang-kejang, kehilangan kesadaran, hingga kematian.

Jika Anda memiliki kadar gula darah sangat tinggi melampaui 600 mg/dL dalam jangka waktu lama, segeralah hubungi dokter guna memperoleh penanganan.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar komplikasi diabetes, konsultasi lebih mudah lewat Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

gula darahkomplikasi diabetesDiabetes

Konsultasi Dokter Terkait