HomeInfo SehatDemam BerdarahPertolongan Pertama pada Penderita Diabetes yang Terkena Demam Berdarah (DBD)
Demam Berdarah

Pertolongan Pertama pada Penderita Diabetes yang Terkena Demam Berdarah (DBD)

Christovel Ramot, 17 Apr 2024

Ditinjau oleh dr. Atika

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penanganan cepat dan tepat penting untuk memberi pertolongan pada penderita diabetes yang terinfeksi DBD. Pelajari 8 langkah pertolongan pertama dalam artikel ini.

Pertolongan Pertama pada Penderita Diabetes yang Terkena Demam Berdarah (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang bisa mengancam nyawa, terutama bagi penderita diabetes. Diabetes adalah kondisi kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah secara efektif.

Ketika penderita diabetes terkena DBD, risiko komplikasi bisa lebih tinggi karena adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi.

Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama pada penderita diabetes yang terkena DBD.

Dalam artikel ini, dr. Atika akan membahas 8 langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada penderita diabetes yang terinfeksi DBD.

1. Mempertahankan Kadar Gula Darah yang Stabil

Penderita diabetes harus memastikan agar kadar gula darah mereka tetap stabil. DBD dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan dalam kadar gula darah, karena penyakit ini dapat memengaruhi nafsu makan dan penyerapan nutrisi.

Penderita diabetes harus memantau kadar gula darah mereka secara teratur dan mengikuti rekomendasi dokter mengenai pengaturan insulin atau obat-obatan antidiabetes oral.

2. Memastikan Hidrasi yang Cukup

Sangat penting untuk memastikan penderita diabetes tetap terhidrasi dengan baik selama mengalami DBD. Seperti yang Kamu tahu, DBD dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi penderita diabetes.

Berikan cairan dalam jumlah yang cukup, seperti air putih, jus buah, atau larutan elektrolit, dan pantau tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, kulit kering, atau kelemahan.

3. Pemantauan Rutin Kadar Elektrolit

Pemantauan kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida sangat penting pada penderita diabetes yang terkena DBD.

Gangguan elektrolit dapat terjadi sebagai akibat dari dehidrasi atau efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengobati DBD. Pastikan penderita diabetes menjaga keseimbangan elektrolit tubuh mereka dengan baik.

4. Penggunaan Obat Pereda Demam yang Aman

Berikan obat pereda demam yang aman sesuai dengan rekomendasi dokter. Hindari penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen atau aspirin pada penderita diabetes yang terkena DBD, karena dapat mempengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko pendarahan.

5. Meningkatkan Asupan Nutrisi

Berikan makanan yang kaya akan nutrisi kepada penderita diabetes untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.

Pastikan mereka mengonsumsi makanan tinggi protein, serat, vitamin, dan mineral untuk mendukung proses penyembuhan dan pemulihan.

6. Pantau Tanda-tanda Komplikasi

Pantau tanda-tanda komplikasi yang mungkin timbul pada penderita diabetes yang terkena DBD. Ini termasuk gejala seperti tekanan darah rendah, detak jantung yang cepat, mual atau muntah, nyeri perut yang parah, atau kebingungan mental. Segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi gejala-gejala tersebut.

7. Istirahat yang Cukup

Pastikan penderita diabetes mendapatkan istirahat yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan tubuh. Istirahat yang cukup juga dapat membantu mengurangi stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

8. Konsultasi dengan Dokter

Terakhir, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait dalam mengelola DBD pada penderita diabetes

 Dokter dapat memberikan arahan yang tepat mengenai pengobatan dan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.

Demikianlah 8 langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada penderita diabetes yang terkena DBD. Meskipun kondisi ini bisa sangat serius, dengan penanganan yang tepat dan cepat, peluang pemulihan bisa ditingkatkan.

Penting untuk selalu meningkatkan kesadaran akan risiko DBD pada penderita diabetes dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan membantu meningkatkan pemahaman tentang penanganan DBD pada penderita diabetes.

Jika ada yang ingin ditanyakan seputar tema di atas Kamu bisa gunakan layanan Tanya Dokter seputar diabetes, jangan lupa untuk unduh aplikasi KlikDokter terlebih dahulu ya #Jagasehatmu selalu.

Konsultasi Dokter Terkait