Covid-19

Menhub RI Positif Coronavirus, Mengapa Pejabat Negara Berisiko Tinggi?

Tamara Anastasia, 17 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kabar mengejutkan muncul dari jajaran pemerintahan RI yaitu Menhub Budi Karya Sumadi yang telah dinyatakan positif virus corona. Mengapa ia rentan terinfeksi?

Menhub RI Positif Coronavirus, Mengapa Pejabat Negara Berisiko Tinggi?

Pada Sabtu, 14 Maret lalu, kabar mengejutkan datang dari Pemerintah Republik Indonesia, di mana Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan menjadi satu dari 117 orang yang positif virus corona.

Hal ini dikabarkan melalui konferensi pers di Istana Negara oleh Budi Sulistya selaku Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto. Ia menyebut Menhub Budi Karya menjadi pasien dengan kasus ke-76 di Indonesia.

Dikutip dari Tirto, sebelum dinyatakan positif, Menhub Budi Karya masih melakukan kegiatan yang cukup padat dalam dua minggu terakhir, seperti mengunjungi kantor Harian Rakyat Merdeka pada 20 Februari lalu, serta meninjau proyek kereta cepat di Purwakarta dan Rancaekek di Bandung pada 23 Februari lalu.

Setelah itu, Menhub Budi Karya juga sempat menghadiri acara diskusi Ibu Kota Negara di Hotel Sultan pada 26 Februari. Kemudian agendanya berlanjut mengunjungi Luwu dan Toraja untuk meninjau bandara pada 28-29 Februari silam.

Memasuki awal Maret kemarin, Menhub Budi Karya ikut menjemput awak kapal Diamond Princess yang di dalamnya terdapat penumpang positif coronavirus dari Jepang.

Kemudian, pada 4 Maret, Menhub Budi Karya masih sempat berfoto dengan para wartawan Istana Negara. Terakhir, beliau masih menghadiri rapat terbatas di Istana Negara dan bertemu dengan perwakilan Belanda pada 11 Maret lalu.

Sebelum dinyatakan positif infeksi virus corona, Menhub Budi Karya memang tengah menderita tifus dan asma. Dalam kondisinya ini, beliau memang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Mengapa Pejabat Negara Berisiko Tinggi?

Menhub Budi Karya bukanlah satu-satunya pejabat negara yang positif terinfeksi virus corona. Minggu lalu, Menteri Kesehatan dan Anggota Parlemen Konservatif Inggris, Nadine Dorries juga telah didiagnosis positif terinfeksi.

Selain itu, wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar juga dikabarkan positif virus corona pada 27 Februari lalu.

Lantas, apa yang membuat seorang pejabat negara berisiko tinggi terkena virus corona?

Terkait hal ini, dr. Rio Aditya dari KlikDokter menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang pejabat negara terkena virus corona, yakni:

  1. Faktor Usia

Faktor usia memang menjadi faktor risiko utama seorang pejabat negara rentan terinfeksi virus corona.

“Sebagian besar pejabat negara pasti usianya sudah 50 tahun ke atas. Hal ini pasti membuat imun tubuhnya jadi semakin melemah dan pada akhirnya rentan terkena virus penyebab penyakit, termasuk virus corona.

Lalu, mobilitas yang tinggi juga bisa membuat mereka jadi kelelahan, sehingga sistem imunnya semakin melemah dan menyebabkan gampang sakit,” ujar dr. Rio.

  1. Mobilitas Tinggi

Mobilitas yang tinggi tidak hanya dapat melemahkan sistem imun tubuh para pejabat negara, tapi juga bisa menjadi salah satu faktor lain terkena virus corona khususnya bila ke tempat-tempat ramai.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

“Dalam kasus Bapak Menhub Budi Karya, ia pergi menjemput para awak kapal yang di dalamnya ada orang positif corona. Meski memang tidak bersentuhan langsung dengan pasien, tapi kan kemungkinan virus itu menyebar dari satu orang ke orang lainnya pasti ada.

Lalu, ditambah kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit, maka virus corona itu bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh,” tambah dr. Rio.

  1. Penyakit Bawaan

Adanya penyakit bawaan juga bisa jadi faktor yang meningkatkan risiko seorang pejabat negara terkena virus corona.

Penyakit-penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, serta asma dan tifus seperti Menhub Budi Karya juga bisa menurunkan sistem imunitas seseorang. Sehingga, orang tersebut lebih mudah terserang penyakit lainnya.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Yang Bisa Dilakukan terkait Kasus Menhub Budi Karya

Tentang kasus Menhub yang positif terinfeksi virus corona, Presiden Joko Widodo menetapkan beberapa kebijakan untuk menurunkan risiko terinfeksi virus corona, yakni:

  1. Work from Home (WFH)

Tidak hanya sebagian besar kantor yang menerapkan sistem work from home atau bekerja dari rumah, tapi Istana Negara juga menetapkan hal yang sama pada menteri-menteri yang bertugas.

Dikutip dari Kumparan, Presiden Jokowi menggelar sidang kabinet via online dengan seluruh jajaran menterinya pagi tadi. Ada sekitar 41 menteri yang ikut dalam sidang online tersebut.

Seskab Pramono Anung menyebutkan, tema ratas adalah mengenai percepatan ekonomi menghadapi tekanan virus corona. Seluruh menteri yang ikut dalam sidang online tersebut berada di rumah masing-masing sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona.

  1. Cek Virus Corona

Setelah mengetahui Menhub Budi Karya terinfeksi virus corona, jajaran menteri lainnya juga ikut diperiksa dan dicek kesehatannya.

Sejumlah menteri yang diperiksa kesehatannya yaitu Menkominfo Johnny G. Plate, Mendagri Tito Karnavian, Menristek Bambang Brojonegoro, Menteri Lingkungan Hidup dan Kesehatan Siti Nurbaya Bakar, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Bapak Presiden Jokowi sendiri.

  1. Wartawan Diminta Cek Virus Corona

Beberapa wartawan pun ada yang sempat melakukan kontak dengan Menhub Budi Karya. Dikutip dari Detik, sekitar 25 wartawan datang ke RSUP Persahabatan untuk melakukan pemeriksaan. Mereka diminta untuk mengisi formulir di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dengan bertambahnya jumlah pasien positif virus corona, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah.

Masyarakat juga diminta untuk terus menjaga kebersihan diri dan menjaga kesehatan tubuhnya dengan olahraga rutin dan makan makanan yang bergizi.

Bila ada pertanyaan terkait virus corona, Anda bisa langsung chat dokter spesialis kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Mudah, bukan?

(FR/ RH)

virus coronawabahinfeksi virusCovid-19

Konsultasi Dokter Terkait