HomeInfo SehatCovid-19Long COVID Juga Bisa Dialami Anak, Ini Faktanya
Covid-19

Long COVID Juga Bisa Dialami Anak, Ini Faktanya

Tamara Anastasia, 29 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski sudah dinyatakan sembuh, bukan berarti anak yang terkena COVID sudah bebas dari gejala virus corona. Kondisi ini disebut sebagai long covid.

Long COVID Juga Bisa Dialami Anak, Ini Faktanya

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kapan pandemi virus corona akan berakhir. Bahkan, di Indonesia sendiri, angka kasus positifnya terus meningkat setiap hari. Kendati demikian, angka kesembuhan pasien COVID-19 juga tergolong tinggi.

Akan tetapi, ada informasi tak mengenakkan mulai terkuak. Kabarnya, mereka yang berhasil sembuh dari COVID-19 masih bisa merasakan efek jangka panjang dari infeksi virus tersebut. Efek jangka panjang ini juga disebut sebagai long Covid.

Apa Itu Long Covid?

Menurut dr. Adeline Jaclyn, long Covid adalah kondisi pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh, namun masih merasakan gejala dan penurunan fungsi paru hingga berbulan-bulan lamanya.

Singkatnya, para penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala infeksi yang bertahan lama.

Melansir dari BBC, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association mengamati keadaan 143 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit terbesar di Roma, Italia. Peneliti juga mengikuti kondisi pasien COVID-19 setelah mereka pulang ke rumah.

Setelah diamati, sebanyak 87 persen pasien setidaknya memiliki satu gejala COVID-19 yang berlangsung hampir dua bulan setelah mereka pulang. Bahkan, lebih dari setengah pasien tersebut masih mengalami kelelahan.

Aplikasi pelacak gejala COVID-19 yang digunakan oleh sekitar empat juta orang di Inggris juga menemukan hal yang sama. Sebanyak 12 persen orang dilaporkan masih mengalami gejala COVID-19 setelah 30 hari dinyatakan sembuh.

Data lain yang tidak dipublikasikan juga menunjukkan hasil serupa. Satu dari 50 orang yang terinfeksi COVID-19 masih memiliki gejala setelah 90 hari sembuh!

Prof. Chris Brightling dari Universitas Leicester di Inggris sekaligus kepala penyidik PHOSP-Covid, turut memeriksa kondisi kesehatan para penyintas COVID-19.

Menurut pengamatannya, orang-orang yang mengalami pneumonia kemungkinan besar memiliki kerusakan paru lebih banyak ketika mereka sembuh dari COVID-19.

Ini Gejala-gejala Long COVID

Meski masih mendapati atau merasakan gejala, bukan berarti orang yang mengalami long Covid bisa menginfeksi orang lain di sekitarnya. Para penyintas hanya akan merasakan efek jangka panjang dari COVID-19.

Adapun beberapa gejala dari long COVID yang perlu Anda ketahui, seperti:

  • Sulit bernapas
  • Mengalami nyeri sendi
  • Mengalami nyeri dada
  • Batuk
  • Keluhan pencernaan
  • Mudah lelah

Mengutip laman instagram Pandemic Talks, tidak semua orang yang pernah terinfeksi COVID-19 akan mengalami long COVID. Akan tetapi, ada beberapa pola gejala yang mirip dan terlihat di seluruh dunia.

Misalnya saja, seperti yang disebutkan di atas, dari 143 orang yang diteliti ditemukan sebanyak 87,4 persen mengalami gejala menetap.

Lalu, penelitian lainnya yang dilakukan di Irlandia menunjukkan sekitar 50 persen pasien COVID-19 masih suka mengeluh kelelahan selama 10 minggu setelah dinyatakan sembuh.

Artikel Lainnya: WHO: Akhir Pandemi Virus Corona Masih Jauh, Perhatikan Kesehatan Anak!

Bagaimana Harapan atau Tingkat Kesembuhan COVID yang Menyerang Anak?

Tidak pandang bulu, long COVID memang bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk anak-anak. Menanggapi soal ini, dr. Adeline mengatakan gejala long Covid yang dialami anak bisa bergejala dan juga tidak.

“Tidak menutup kemungkinan juga bahwa long Covid dapat dialami oleh anak. Keluhan yang sering diungkapkan, meski sudah dinyatakan sembuh, berupa sesak napas, nyeri dada, nyeri sendi, perasaan lelah, keluhan pencernaan, dan sebagainya,” ujar dr. Adeline.

Apabila bergejala, biasanya ringan dengan intensitas batuk dan demam yang cukup sering. Kebanyakan anak bisa sembuh dalam satu hingga dua minggu setelah gejala muncul.

Lantas, adakah perbedaan antara COVID-19 dan long Covid? Dokter Adeline menegaskan, ‘perbedaan’ bukanlah kata yang tepat untuk membandingkan kedua kondisi tersebut.

Pasalnya, long Covid masih menjadi satu bagian dari COVID-19 dengan gejala yang mirip. Ini berlaku meski pasien sudah dinyatakan sembuh dan negatif dari virus corona, ya.

Itu dia beberapa informasi seputar long Covid yang perlu Anda ketahui. Ingat, sembuh bukan berarti kebal dan bebas dari infeksi virus corona. Jadi, tetap ikuti protokol kesehatan dengan pakai masker, jaga jarak, serta cuci tangan pakai air dan sabun.

Apabila masih ada yang ingin ditanyakan perihal COVID-19, silakan konsultasi langsung dengan dokter. Mau lebih mudah? Konsultasi lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait