Covid-19

Cegukan Bisa Jadi Gejala Virus Corona yang Tak Disadari!

Krisna Octavianus Dwiputra, 06 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda mengalami cegukan yang berlangsung lama? Hati-hati, bisa jadi itu adalah gejala virus corona yang tidak disadari.

Cegukan Bisa Jadi Gejala Virus Corona yang Tak Disadari!

Gejala virus corona yang kita tahu umumnya berkaitan dengan saluran pernapasan, seperti batuk dan sesak napas.

Akan tetapi, sebuah penemuan terbaru mengatakan cegukan bisa menjadi salah satu tanda COVID-19 yang tidak biasa.

Penemuan ini cukup mengejutkan, karena cegukan sebelumnya sama sekali tidak masuk daftar dari gejala COVID-19. Sekarang, semua harus waspada dengan penemuan gejala yang baru ini.

COVID-19 Sebabkan Cegukan Terus Menerus

Menurut sebuah penelitian dari jurnal American Journal of Emergency Medicine, cegukan bisa menjadi salah satu tanda terinfeksi virus corona.

Berawal dari kasus seorang pria berusia 62 tahun tanpa riwayat penyakit paru datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit. Ia dilaporkan mengalami cegukan terus-menerus selama empat hari.

Pemeriksaan fisiknya pada awalnya biasa saja, tidak menunjukkan hasil apa-apa. Sampai melakukan pemeriksaan sinar-X dada, hasilnya mengungkapkan adanya kekeruhan di kedua bidang paru-paru.

Dengan kata lain, pria ini didiagnosis positif COVID-19 pasca pemeriksaan PCR.

Pria ini dirawat dengan protokoler COVID-19 dan mulai minum obat hydroxychloroquine. Lalu, kondisi cegukannya membaik dan ia diperbolehkan pulang setelah dirawat selama tiga hari.

Para ahli menyimpulkan, gejala cegukan ini tipenya tergolong atipikal alias tidak khas. Meski begitu, penemuan ini pada dasarnya membantu para ahli dan dokter untuk menyadari adanya gejala lain yang mesti diwaspadai di luar batuk, sesak napas, demam, dan sakit tenggorokan.

Lalu, apa hubungannya cegukan dan infeksi virus corona?

Begini, cegukan terjadi ketika adalah kejang pada bagian diafragma. Dalam kasus ini, otot diafragma berkontraksi untuk membantu paru-paru bernapas. Nah, ada dugaan, bahwa paru-paru jadi iritasi akibat infeksi COVID-19. Iritasi inilah yang mengganggu fungsi saraf frenikus yang membentang di sepanjang tenggorokan sampai diafragma.

Adanya gangguan pada saraf tersebut menimbulkan kontraksi tidak sengaja pada diafragma, yang mana hasilnya menyebabkan seseorang cegukan terus-menerus.

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Apa Gejala COVID Ini Bisa Diatasi?

Gejala baru COVID-19 seperti cegukan ini, menurut dr. Devia Irine Putri, sebenarnya bisa hilang sendiri. Hanya saja, perlu penanganan khusus kalau sudah dua hari berturut-turut cegukan tidak hilang.

Apabila cegukan tidak kunjung hilang harus segera diatasi dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

"Sebenarnya cegukan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi, kalau dalam 48 jam menetap maka butuh penanganan. Penanganannya bisa diberikan obat-obatan tertentu," ungkap dr. Devia Irine Putri.

"Chlorpromazine merupakan obat pilihan utama untuk mengatasi cegukan. Obat ini golongan antipsikotik (biasanya untuk orang yang mengalami skizofrenia), bisa juga diberikan obat anti kejang seperti fenitoin, valproic acid, atau gabapentine," sambung dr. Devia Irine.

Artikel Lainnya: Coba Ikuti, Ini Cara Menggunakan Masker saat Musim Panas Tiba

Ini Cara Cepat Atasi Cegukan

Cegukan umumnya tidak berlangsung dalam waktu yang lama, tapi kenyataannya, kondisi bisa terjadi sampai sebulan! Kalau sudah begini,  biasanya disebut dengan cegukan persisten.

Meskipun bukan ancaman kesehatan yang serius, tapi jika cegukan terus berlanjut, hal itu dapat merusak kualitas hidup seseorang.

Pasien dengan cegukan keras mungkin mengalami masalah termasuk kesulitan makan atau minum.

Mungkin juga orang yang punya masalah cegukan persisten akan mengalami penurunan berat badan. Belum lagi masalah insomnia karena cegukan persisten bisa terjadi sepanjang malam.

Kemudian, jika Anda belum tidur selama dua sampai tiga minggu, Anda bisa menjadi depresi dan cemas.

Oleh karena itu, cegukan mesti diatasi. Dokter Devia sudah menyebutkan di atas berbagai macam obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi cegukan. Tapi sebenarnya ada cara alternatif lainnya yang bisa dilakukan.

Mulai dari yang klasik, seperti menahan napas selama beberapa detik. Lalu, ada juga mengatasi dengan memberikan cuka ke hidung. Cara ini umumnya kerap berhasil, walaupun prosesnya terasa tidak nyaman.

Penemuan terbaru soal cegukan menjadi gejala virus corona jangan dianggap seperti angin lalu. Kita mesti waspada dengan tanda-tanda baru seperti cegukan yang berlangsung lama.

KlikDokter, Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana saling bekerja sama untuk menekan angka persebaran virus corona.

Untuk tahu info gejala atau fakta baru virus corona,  coba langsung tanya dokter di fitur LiveChat 24 jam dan konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait