Berita Kesehatan

Sederet Fakta & Mitos Virus Ebola

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 04 Sep 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Virus Ebola dianggap dapat menular hanya lewat udara dan pertukaran napas penderita. Benarkah? Simak fakta-fakta virus Ebola berikut ini.

Sederet Fakta & Mitos Virus Ebola

Rumor mengenai penyakit Ebola sempat menyebabkan panik di seluruh dunia. Benarkah virus Ebola bisa menular hanya lewat udara? Lalu benarkah sekalipun sudah sembuh Ebola, penyintas masih berpotensi menularkan ke orang lain?

Ada banyak informasi mengenai virus Ebola yang beredar simpang siur. Tidak akurat dan menyesatkan. Maka dari itu, simak dulu beberapa fakta dan pelurusan mitos tentang virus Ebola berikut ini:

1. Cara Penularan Virus Ebola

Tersebar informasi bahwa virus Ebola menular melalui udara, air, dan kontak tubuh sederhana. Apakah ini termasuk fakta?

Kenyataannya, virus ini dapat menular bila cairan tubuh dari orang yang terinfeksi terkena dengan membran mukosa orang yang tidak terinfeksi.

Hal ini menunjukkan bahwa virus Ebola dapat menular melalui darah, keringat, atau urine saat cairan tersebut terkena mata, mulut, hidung, telinga, daerah genital, atau daerah luka terbuka. 

1 dari 2

2. Masih Bisa Menularkan Meski Sudah Dinyatakan Sembuh

Ada yang mengatakan bahwa penyintas Ebola masih berpotensi menularkan virus tersebut ke orang lain. Apakah ini mitos atau fakta?

Virus Ebola hanya akan menular dari penyintas, bila orang tersebut bergejala. Gejala Ebola terdiri dari demam, nyeri kepala, muntah, dan diare.

Meski begitu, studi menyebutkan bahwa pria yang baru sembuh dari Ebola masih mungkin dapat menyebarkan virus ini hingga 3 bulan melalui cairan semen (air mani).

Artikel Lainnya: Mampukah Vaksin Ini Mencegah Wabah Ebola?

3. Virus Ebola Akan Berada Selamanya dalam Tubuh

Orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Ebola dianggap masih menyimpan virus Ebola di dalam tubuhnya,

Faktanya, penyintas virus Ebola tidak akan mengalami relaps (kambuh) penyakit serta tidak menularkan lagi virus ke orang lain, seperti yang sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya.

4. Orang yang Sakit Ebola Pasti Meninggal

Memang benar bahwa tingkat kematian akibat Ebola bisa sangat tinggi (hingga 50-90 persen pasien Ebola di benua Afrika meninggal akibat penyakit ini). Namun, bukan berarti pasien tidak memiliki kemungkinan untuk sembuh sama sekali.

Tersedianya akses ke fasilitas kesehatan yang memadai untuk mendapatkan penanganan segera akan meningkatkan kemungkinan untuk sembuh dari infeksi ini secara signifikan.

Jadi, jangan langsung percaya, ya. Ketahui faktanya terlebih dahulu sebelum mempercayai informasi simpang siur tentang virus Ebola.

2 dari 2

5. Ebola Dapat Disembuhkan dengan Antibiotik

Antibiotik merupakan kelompok obat untuk mengobati infeksi akibat bakteri, bukan virus. Sejatinya, penyakit akibat infeksi virus merupakan self-limiting disease sehingga obat-obatan lebih banyak bertujuan untuk meredakan gejala.

Jikapun menggunakan obat, infeksi virus ditangani dengan obat-obatan antiviral dan bukan antibiotik. Keduanya adalah jenis obat yang berbeda.

Artikel Lainnya: Di Tengah Wabah COVID-19, Kongo Hadapi Serangan Ebola Kedua

Faktanya, virus Ebola belum memiliki obat atau vaksin khusus. Meski ada berbagai studi yang mencari terapi dari infeksi ini, hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan. 

6. Infeksi Virus Ebola Sebabkan Tubuh Meleleh Hingga Keluar Darah dari Mana-Mana

Virus Ebola dikabarkan mencairkan organ tubuh, yang menyebabkan pendarahan. Hal ini tidaklah benar. Walaupun gejala Ebola termasuk pendarahan dari mata, telinga, hidung dan mulut, nyatanya hal ini terjadi hanya pada 20 persen kasus.

Virus ini melemahkan pembuluh darah yang memicu pendarahan. Orang–orang yang meninggal karena infeksi Ebola biasanya disebabkan oleh gagal organ, bukan karena organ dalam tubuhnya meleleh atau mencair.

7. Pembatasan dan Pelarangan Bepergian Dapat Mencegah Penyebaran Ebola

Menilik berbagai riwayat penyebaran virus di dunia seperti flu burung, flu babi, bahkan COVID-19, dapat dilihat bahwa pembatasan dan pelarangan bepergian tidak bisa menghentikan penyebaran suatu virus sepenuhnya meskipun dapat membantu menekan angka kejadian.

Yang terpenting adalah tetap mengikuti protokol pencegahan dan mengenali dengan baik daerah bepergian yang akan dituju. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan mempelajari informasi yang akurat terkait penyakit ini.

Demikian berbagai mitos dan fakta virus Ebola yang sebaiknya Anda ketahui. Jangan mudah percaya rumor yang beredar di masyarakat, apalagi soal masalah kesehatan. Pastikan Anda melakukan riset secara mendalam dan memperoleh informasi dari sumber tepercaya sehingga terhindar dari hoaks yang bisa merugikan.

Apabila ingin bertanya lebih lanjut mengenai virus Ebola, ajukan pertanyaan Anda kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam dari Klikdokter.

[WA]

Virus Ebola