HomeIbu Dan anakKesehatan AnakWaspadai Jika Anak Sering Vertigo
Kesehatan Anak

Waspadai Jika Anak Sering Vertigo

dr. Reza Fahlevi, 15 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Munculnya vertigo tak pandang bulu, bisa pada dewasa maupun anak. Jika anak sering vertigo, perlukah orang tua mewaspadainya?

Waspadai Jika Anak Sering Vertigo

Baik orang dewasa maupun anak-anak bisa mengalami vertigo atau pusing berputar. Pada anak, vertigo bisa terjadi saat ia mengalami batuk pilek atau infeksi telinga. Namun, jika anak sering vertigo (vertigo berulang), orang tua perlu waspada. Pasalnya, ini bisa merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius.

Vertigo merupakan sensasi berputar, baik merasakan tubuh berputar atau lingkungan di sekitarnya yang berputar. Gejala ini terjadi akibat adanya gangguan pada sistem keseimbangan tubuh.

Pengatur keseimbangan tubuh utamanya adalah sistem vestibuler yang terdapat di dalam telinga dan otak kecil di bagian belakang kepala. Jika terjadi gangguan pada salah satu atau kedua sistem keseimbangan tersebut, maka keluhan vertigo bisa muncul.

Umumnya, kasus vertigo pada anak lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pada orang dewasa. Pada anak, vertigo bisa terjadi pada usia berapa saja. Namun, khususnya pada anak yang masih berusia dini, ia tak dapat mengungkapkan keluhan vertigo tersebut.

Penyebab vertigo pada anak

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vertigo dapat disebabkan oleh berbagai masalah pada pusat keseimbangan tubuh. Secara umum vertigo diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.

  • Vertigo sentral

Gejala vertigo sentral biasanya lebih ringan, tetapi akan bertambah berat secara bertahap dari waktu ke waktu. Selain itu, gejala vertigo ini biasanya juga disertai dengan kelainan saraf seperti gangguan penglihatan, kejang, sakit kepala, kelemahan tubuh pada satu sisi, gangguan bicara, serta gangguan saraf lainnya.

Biasanya vertigo sentral disebabkan oleh masalah pada otak seperti tumor, infeksi pada otak, perdarahan otak, riwayat cedera kepala, gangguan pembuluh darah otak, atau peradangan pada otak yang disebabkan oleh proses autoimun.

  • Vertigo perifer

Gejala vertigo perifer biasanya lebih berat. Anak yang mengalami vertigo jenis ini disertai dengan mual atau muntah dan keringat dingin. Vertigo perifer juga dapat disertai oleh gangguan telinga dan pendengaran, seperti nyeri telinga dan telinga berdenging. Meskipun gejalanya lebih berat, tetapi vertigo perifer justru “kurang berbahaya” apabila dibandingkan dengan vertigo sentral.

Vertigo perifer disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular pada telinga. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan keluhan ini adalah infeksi atau peradangan pada telinga bagian dalam, benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), dan penyakit Meniere.

Selain dua di atas, beberapa kelainan lainnya seperti ketidaksesuaian penggunaan kacamata dengan derajat miopia, hipermetropia, atau astigmatisma, serta kelainan umum seperti tekanan darah rendah juga bisa sebabkan anak mengalami vertigo.

Artikel Lainnya: Kopi Hijau Lebih Ringan untuk Penderita Gastritis dan Vertigo?

Penanganan vertigo pada anak

Karena banyaknya jenis penyakit yang mungkin berkaitan dengan keluhan vertigo pada anak, maka jika anak sering mengalaminya, baiknya Anda membawanya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan detail serta beberapa pemeriksaan khusus untuk mengetahui penyebab vertigo yang dirasakan anak. Pengobatan sementara adalah untuk mengurangi gejala vertigo, yang bisa dilakukan untuk membuatnya lebih nyaman, seperti:

  • Biarkan anak beristirahat jika vertigo kambuh dan jangan melakukan aktivitas apa pun
  • Anak beristirahat minimal 10 jam sehari
  • Perbanyak minum air putih
  • Konsumsi makanan yang bernutrisi dan bervitamin tinggi

Meski begitu, itu saja tak cukup. Penyebabnya tetap harus diketahui agar dapat ditangani sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Hindari memberikan atau membiarkan anak mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena efek sampingnya harus dipertimbangkan.

Jika anak sering vertigo, apalagi yang frekuensinya sering dan disertai gangguan penglihatan, kejang, sakit kepala, kelemahan tubuh pada sisi, gangguan bicara, serta gangguan saraf lainnya harus sangat diwaspadai. Segera bawa anak menemui dokter agar diagnosis bisa segera ditegakkan, sehingga penanganannya pun tepat sasaran.

(RN/ RVS)

Gangguan telingaAnakgangguan sarafVertigo PeriferTumorVertigo SentralVertigo BerulangGangguan Pendengaran

Konsultasi Dokter Terkait