HomeIbu Dan anakKesehatan Anak5 Cara Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak
Kesehatan Anak

5 Cara Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Siti Putri Nurmayani, 26 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia makin meningkat. Penyakit ini bisa diobati lewat lima pengobatan gagal ginjal akut berikut.

5 Cara Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terus meningkat. Per Selasa (25/10/2022), tercatat sebanyak 255 anak menderita gangguan ginjal akut progresif atipikal. Sebanyak 143 anak di antaranya meninggal dunia, menilik laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Berbagai cara ditempuh untuk menyelamatkan nyawa pengidap gagal ginjal misterius. Prosesnya terjal dan tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi pengobatan gagal ginjal akut pada anak sangatlah kompleks.

Dokter Reza Fahlevi, Sp.A mengungkapkan ada sejumlah aspek yang harus diperhatikan. “Antara satu pasien dengan pasien lain akan mendapatkan terapi yang berbeda, tergantung dengan kondisi masing-masing pasien,” ujarnya.

Penyebab gagal ginjal akut sendiri baru bisa diketahui setelah anak menjalani serangkaian pemeriksaan, mulai dari wawancara bersama dokter, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan laboratorium, termasuk urinalisis dan radiografi.

Pengobatan gagal ginjal akut pada anak kemudian disesuaikan dengan penyebabnya. Di bawah ini sejumlah cara mengobati gagal ginjal akut pada anak yang bisa dilakukan: 

1. Memantau Keseimbangan Cairan

Memantau Keseimbangan Cairan

Status cairan dalam tubuh pasien gagal ginjal akut harus selalu dipantau. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan cairan yang dapat berdampak buruk pada pasien sehingga risiko kematian bisa diminimalkan.

Apabila cairan di dalam tubuh pasien tidak seimbang, tenaga kesehatan (nakes) mungkin akan memberikan terapi cairan, yaitu proses penggantian cairan dalam tubuh pasien melalui selang infus.

Pengobatan gagal ginjal akut pada anak ini bertujuan untuk memulihkan fungsi ginjal dan menghindari berkembangannya nekrosis tubular akut yang jadi penyebab utama gagal ginjal akut.

Asupan cairan harian juga akan dibatasi pada volume yang sama dengan jumlah urine yang dikeluarkan di hari sebelumnya. Hal ini juga meliputi cairan yang terukur dan hilang, misalnya muntah.

Asupan air perlu lebih dibatasi apabila anak pengidap gagal ginjal akut menderita hiponatremia, yaitu kondisi kadar natrium dalam darah kurang dari batas normal. Sebaliknya, jika anak menderita hipernatremia, asupan cairannya bisa ditambah.

Gagal ginjal akut sendiri menyebabkan fungsi ginjal dalam mengatur homeostasis (kemampuan mempertahankan) cairan dan elektrolit terganggu. Penurunan fungsi ginjal secara mendadak ini ditandai dengan berkurangnya produksi air pipis (oliguria). Bahkan penderita bisa tidak buang air kecil sama sekali (anuria).

Artikel Lainnya: Cara Mengukur Jumlah Urine Normal pada Anak dan Bayi

2. Koreksi Gangguan Elektrolit dan Asam-Basa

Pada dasarnya, ginjal berfungsi mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh. Peran ini penting karena sel-sel tubuh hanya bisa berfungsi pada keadaan cairan tertentu. Kemampuan ginjal ini bisa terganggu ketika mengidap gagal ginjal akut.

Selain itu, penderita gagal ginjal akut bisa mengalami komplikasi, berupa asidosis metabolik, yaitu kondisi kadar asam dalam tubuh terlalu tinggi. Asidosis metabolik disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal dalam membuang asam.

Untuk membantu membuang asam dan menyeimbangkan kadar asam-basa di dalam tubuh, diperlukan pemberian bikarbonat atau buffer sitrat secara sistemik.

3. Mengatasi Komplikasi

Menurut dr. Reza, pengobatan gagal ginjal akut pada anak bisa dilakukan dengan mengatasi komplikasinya. Selain asidosis metabolik, komplikasi akibat gagal ginjal, antara lain:

  • Hiperkalemia

Dalam kondisi yang parah, hiperkalemia bisa menyebabkan aritmia alias gangguan irama jantung. Karenanya, komplikasi berupa peningkatkan jumlah kalium dalam darah melebihi batas normal ini harus diatasi dengan terapi penggantian ginjal.

  • Hiperfosfatemia

Hiperfosfatemia adalah kondisi meningkatnya kadar fosfor serum. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi makanan atau menggunakan pengikat fosfat.

  • Edema Paru

Penggunaan diuretik atau terapi penggantian ginjal bisa dilakukan untuk mengatasi komplikasi gagal ginjal akut berupa edema paru alias penumpukan cairan di paru-paru secara mendadak.

4. Pemberian Antidotum

Jika gagal ginjal akut pada anak diduga akibat keracunan etilen glikol, maka antidotum fomepizole bisa diberikan.

Obat yang dapat menawar racun etilen glikol ini akan menghambat enzim yang bisa mengubah etilen glikol menjadi asam glikol berbahaya.

Saat anak mengonsumsi obat dengan kandungan etilen glikol, senyawa ini akan diubah menjadi glikoaldehida. Nantinya glikoaldehida akan mengalami oksidasi lebih lanjut dan berubah menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat.

Glikolat dan oksalat menyebabkan asidosis metabolik dan kerusakan ginjal. Nah, pemberian fomepizole perlu dilakukan secepat mungkin pada anak yang keracunan etilen glikol.

Artikel Lainnya: Mengenal Fomepizole, Penawar Keracunan Etilen Glikol

5. Terapi Pengganti Ginjal

Cara mengobati gagal ginjal akut bisa dilakukan melalui dialisis ginjal alias terapi pengganti ginjal. Pengobatan gagal ginjal akut pada anak ini berguna untuk menghilangkan racun dari dalam dan luar tubuh.

Manfaat dialisis ginjal juga bisa membuang kelebihan cairan tubuh. Alhasil, keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa bisa diperoleh hingga fungsi ginjal kembali membaik.

Sebelum terapi pengganti ginjal dilakukan, sejumlah faktor akan dipertimbangkan oleh dokter. Faktor yang dimaksud, termasuk usia anak, penyebab gagal ginjal, tingkat keparahan gangguan metabolisme, tekanan darah, dan kebutuhan nutrisi si kecil.

Artikel Lainnya: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Penting untuk diingat, pengobatan gagal ginjal akut berbeda-beda pada setiap anak. Hal ini disesuaikan dengan penyebab dan kondisi tubuh buah hati.

Di tengah peningkatan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal, penting bagi Mama dan Papa untuk selalu memantau kondisi anak.

Jika anak sakit mengalami demam, diare, batuk, dan pilek disertai berkurangnya produksi urine, segera bawa ke dokter untuk segera diperiksa dan memperoleh penanganan yang tepat.

Mama-Papa juga bisa memanfaatkan layanan Tanya Dokter untuk berkonsultasi secara online.

#JagaSehatmu dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari bahaya gagal ginjal akut. Jaga selalu asupan cairan, makanan, dan berolahragalah secara teratur, ya!

(ADT/JKT)

Gagal Ginjal Akut

Konsultasi Dokter Terkait