Kesehatan Anak

Cara Mengukur Jumlah Urine Normal pada Anak dan Bayi

dr. Reza Fahlevi, Sp.A, 21 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berkurangnya produksi urine adalah salah satu gejala khas gagal ginjal akut pada anak. Ketahui cara menghitung jumlah urine normal anak di sini.

Cara Mengukur Jumlah Urine Normal pada Anak dan Bayi

Meningkatnya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak membuat banyak orang tua waswas. Meski begitu, Mama dan Papa tidak perlu panik.

Kementerian Kesehatan RI menganjurkan orang tua untuk tetap tenang, tetapi waspada. Kenali gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut progresif atipikal dan pantau terus kondisi anak.

Salah satu gejala khas gagal ginjal akut adalah berkurangnya produksi urine. Untuk mendeteksi kemungkinan anak terkena penyakit misterius yang belum diketahui penyebab pastinya ini, Mama-Papa bisa mengecek produksi urine si kecil secara berkala. Terlebih jika anak sakit disertai gejala lain, seperti demam, diare, batuk, maupun pilek.

Nah, untuk mengukur jumlah urine anak, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan. Ini dia sederet tahap mengukur jumlah urine normal anak dan bayi yang perlu Mama-Papa tahu.

1. Ukur Jumlah Urine Anak

Ukur Jumlah Urine Anak

Apabila anak sudah bisa pipis sendiri, dr. Reza Fahlevi, Sp.A menyarankan untuk menampung urine si kecil menggunakan gelas ukur. Melalui gelas ukur, Mama dan Papa bisa mengetahui berapa banyak pipis yang dikeluarkan anak.

“Namun, jika anak masih menggunakan popok, maka jumlah urine si kecil bisa diketahui dengan mengurangi berat popok basah dengan popok kering,” tuturnya.

Misalnya berat popok basah anak 250 gram dan berat popok kering 20 gram, maka selisihnya adalah 230 gram. Nah, 1 gram (gr) sama dengan 1 mililiter (ml) air urine, artinya jumlah urine anak dalam contoh kasus tersebut adalah 230 ml.

2. Hitung Volume Urine Anak Menggunakan Rumus

Setelah mengetahui berapa jumlah pipis anak, Mama dan Papa bisa menghitung volume urine si kecil. Gunakan rumus menghitung volume urine anak, yaitu:

jumlah urine (ml) : berat badan (kg) : waktu (jam).

Misalnya Mama-Papa memiliki anak berusia 3 tahun dengan berat badan 15 kg. Si kecil menggunakan popok dari jam 21.00-06.00 alias 9 jam.

Berat popok basah anak, yaitu 270 gram. Sementara popok bersih seberat 20 gram. Maka jumlah urine si kecil sebanyak 250 ml. 

Lalu, hitung 250 ml : 15 kg : 9 jam sehingga volume urine anak dalam satu hari, yaitu 1,85 ml/kg/jam.

Pengukuran urine anak ini bisa dilakukan setiap 4 atau 6 jam per hari.

Artikel Lainnya: Fakta Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak di Indonesia

3. Bandingkan dengan Standar Volume Urine Anak Normal

Setelah mengetahui volume urine normal pada anak, Mama dan Papa bisa membandingkannya dengan standar volume urine normal anak berdasarkan usia. Tentunya, volume pipis normal bayi, anak, dan remaja berbeda-beda.

Berikut standar volume urine normal pada anak berdasarkan usia:

  • Neonates (0-1 bulan) = 2-3 ml/kg/jam
  • Bayi (1-12 bulan) = 2 ml/kg/jam
  • Anak (1-10 tahun) = 1-2 ml/kg/jam
  • Remaja (10-18 thn) = 0,5-1 ml/kg/jam

Nah, berdasarkan perhitungan sebelumnya, anak Mama-Papa yang berusia 3 tahun memiliki volume urine 1,85 ml/kg/jam, maka volume urine tersebut tergolong normal.

Jika volume urine anak kurang dari standar normal, dr. Reza menyarankan agar Mama dan Papa segera membawa si kecil ke dokter. Apalagi jika anak tidak buang air kecil sama sekali dalam kurun 6 jam.

Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat adanya kemungkinan gangguan ginjal akut pada anak ataupun kondisi medis lainnya.

Artikel Lainnya: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Memantau jumlah urine normal anak sangatlah penting, terlebih jika anak sakit mengalami gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut progresif atipikal. Dengan mengenali gejala khas gagal ginjal akut dan terus memantau kondisi anak, komplikasi penyakit bisa diminimalkan.

Agar tidak terkena gagal ginjal akut, #JagaSehatmu dan si kecil dengan rajin minum air putih, menjalani pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, aktif berolahraga, dan tidak merokok.

Apabila Mama-Papa punya pertanyaan lain seputar gagal ginjal akut pada anak, konsultasikan melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

Mama dan Papa juga bisa bertanya dan melaporkan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal melalui layanan WhatsApp Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di nomor 0888 1999 666.

(ADT/JKT)

Gagal Ginjal Akut

Konsultasi Dokter Terkait