Kesehatan Anak

Dampak Stunting pada Masa Depan Anak

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 21 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang rentan terjadi pada anak. Apa dampak stunting pada anak? Mari simak penjelasannya dalam artikel ini. Keyword: Dampak stunting

Dampak Stunting pada Masa Depan Anak

Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan di bawah rata-rata atau di bawah standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Tidak hanya memengaruhi perawakan tubuh anak, dampak stunting bisa berpengaruh luas hingga mencakup banyak aspek. 

Proses seorang anak bertubuh pendek (kegagalan pertumbuhan) dapat dimulai sejak masa janin hingga usia 2 tahun. Ketika sudah lewat usia 2 tahun, akan lebih sulit untuk memperbaiki gangguan pertumbuhan. 

Dampak stunting pada anak terbagi menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang. Secara jangka pendek, terlihat ada pengaruh terhadap tinggi badan dan perkembangan anak. 

Namun, bahaya stunting pada anak tidak berhenti pada jangka pendek. Berikut beberapa dampak jangka panjang stunting yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan Kognitif

Beberapa penelitian menemukan bahwa anak dengan kondisi stunting memiliki kemampuan kognitif yang rendah. 

Itulah mengapa kondisi stunting sering dihubungkan dengan kecerdasan yang lebih rendah pada usia sekolah. Terlihat dengan jelas bahwa stunting tidak semata memengaruhi tampilan fisik, tetapi juga aspek intelektual sang anak.

2. Kesulitan Belajar

Stunting turut berdampak pada tingkat fokus anak. Pasalnya, stunting dapat mengakibatkan gangguan pemusatan konsentrasi yang membuat anak lebih sulit belajar.

Penelitian juga menunjukkan, anak yang berperawakan pendek memiliki fokus dan tingkat konsentrasi yang lebih rendah sehingga bisa memengaruhi prestasinya di sekolah. 

Artikel lainnya: Tanda Anak Stunting yang Perlu Anda Perhatikan

3. Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular

Salah satu dampak stunting bagi kesehatan anak, yaitu membuat anak lebih rentan mengalami penyakit tidak menular saat dewasa nanti. Penyakit tidak menular tersebut bisa berupa obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi.

Hingga kini, hubungan antara stunting dan penyakit tidak menular masih terus diteliti oleh para ahli.

4. Kekebalan Tubuh Lebih Rendah

Kekebalan tubuh yang lebih rendah telah diteliti berhubungan dengan malnutrisi yang terjadi pada stunting. 

Asupan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak lebih rentan mengalami penyakit infeksi berulang.

Kondisi inipun akan ada dalam lingkaran yang terus-menerus. Artinya, penyakit infeksi yang berulang akan berakibat terhadap buruknya asupan nutrisi dan akan terus berpengaruh terhadap rendahnya sistem kekebalan tubuh anak. 

5. Performa Rendah

Stunting berdampak pula terhadap produktivitas dan performa kerja ketika anak menjadi dewasa. 

Ditemukan bahwa orang dewasa dengan tubuh pendek memiliki performa dan produktivitas kerja yang lebih rendah, yang kemudian menyebabkan penghasilan ekonomi yang lebih rendah.

Hal tersebut dibandingkan dengan kelompok orang dewasa yang tidak mengalami stunting pada usia anak. 

Artikel lainnya: Nutrisi untuk Anak Stunting yang Wajib Dipenuhi

Begitu berat dampak stunting yang bisa dialami anak. Wajar bila kondisi ini harus mendapatkan perhatian yang sangat besar dari orang tua. 

Sebisa mungkin anak harus dijauhkan dan dicegah dari kondisi stunting. Maka dari itu, orang tua perlu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak bisa terkena stunting.

Genetik bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang memiliki tubuh pendek. 

Selain genetik, faktor lingkungan juga punya peran penting. Dua di antaranya adalah status gizi dan penyakit yang dimiliki anak. Anak harus memiliki status gizi yang cukup, bahkan sejak masih di dalam kandungan.

Pastikan juga ibu hamil memiliki asupan makanan yang cukup. Lakukan kontrol kehamilan secara teratur dengan dokter atau tenaga kesehatan. Setelah anak lahir, status gizinya perlu diawasi hingga usia 2 tahun. 

Hal tersebut bisa dicapai dengan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya, serta dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat.

Itu dia beberapa dampak atau bahaya stunting yang dapat memengaruhi kondisi anak secara jangka panjang di masa depan.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan anak, gunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter. Anda juga dapat mengecek tumbuh kembang anak lewat Kalender Tumbuh Kembang.

[RS]

Kesehatan Anakstunting

Konsultasi Dokter Terkait