Kesehatan Anak

Anda Masih Merokok? Ini Akibatnya pada Anak Anda!

Krisna Octavianus Dwiputra, 24 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Para orang tua yang masih merokok, segeralah hentikan kebiasaan tak sehat tersebut. Jika tidak, inilah akibatnya pada anak Anda.

Anda Masih Merokok? Ini Akibatnya pada Anak Anda!

Tak ada manfaat baik yang ditawarkan dari kebiasaan merokok. Tak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan pelakunya, asap rokok bahkan bisa membawa bahaya pada orang-orang di sekitar yang menghirupnya, termasuk anak-anak Anda.

Jika Anda merupakan orang tua yang masih merokok, apalagi merokok di rumah, anak-anak Anda bisa jadi akan selalu terpapar asap rokok di rumah. Meski Anda tak merokok di depan mereka, tapi mereka tetap bisa terekspos lewat residu yang menempel pada furnitur, pakaian, dan kulit Anda. Bayangkan jika Anda merupakan orang tua baru dengan bayi atau balita di rumah, setelah merokok Anda langsung menggendongnya.

Ada sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menyebut, sekarang hanya seperempat orang di negara tersebut yang merokok, tetapi sebanyak setengah dari anak-anak muda secara kronis terpapar asap rokok. Para ahli pun mengatakan, banyak dari anak-anak ini harus “membayar” harga yang sangat mahal terkait paparan asap rokok terhadap kesehatan mereka, pada waktu sekarang dan masa depan kelak.

Akibat paparan asap rokok terhadap kesehatan anak Anda

Asap dari pembakaran tembakau mengandung sekitar 4.000 bahan kimia yang sangat berbahaya, termasuk 50 di antaranya diketahui menyebabkan kanker. Bayi yang hidup dengan perokok berisiko tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak.

AAP juga mengungkapkan fakta bahwa anak-anak yang menghirup asap dari semburan mulut perokok memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi telinga, batuk dan pilek, bronkitis dan pneumonia, serta kerusakan gigi. Anak-anak ini juga lebih rentan mengalami hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, iritasi mata, suara serak, dan kesulitan pulih dari infeksi pernapasan. Mereka juga melewatkan lebih banyak hari sekolah dan kesempatan berolahraga, serta saat-saat menyenangkan bersama teman-teman.

Tak hanya itu, anak-anak yang "akrab" dengan asap rokok sangat rentan terkena asma. Serangannya tidak main-main, biasanya lebih serius dan lebih mungkin membutuhkan perawatan ruang gawat darurat dan rawat inap.

Risiko yang disebutkan di atas “hanya” risiko jangka pendek. Bicara mengenai risiko jangka panjang lebih menakutkan lagi. Anak-anak yang terpapar asap rokok dapat menjalani hidup dengan paru-paru yang kurang berkembang dan lebih mungkin menjadi perokok saat ia dewasa. Bahkan, meski tak pernah merokok, mereka memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, katarak, bahkan rheumatoid artritis.

Segera jauhkan anak dari paparan asap rokok!

Orang tua yang bijaksana harus menjauhkan anak-anak mereka dari lingkungan di mana merokok diperbolehkan (smoking area), bahkan jika tidak ada orang yang merokok di tempat tersebut. Alasannya jelas, ini perlu untuk menjauhkan potensi bahaya yang disebabkan oleh paparan nikotin dan racun tembakau lainnya yang tertinggal di lingkungan tersebut setelah asap hilang.

“Temuan kami menunjukkan bahwa anak-anak membawa racun asap tembakau di tangan mereka, bahkan ketika tidak ada orang di sekitar mereka yang merokok,” ujar Dr. E. Melinda Mahabee-Gittens, peneliti dari Universitas Cincinnati, AS, yang juga menulis artikel di “British Medical Journal” tentang asap rokok.

Menurutnya, residu dari perokok pasif terakumulasi dalam debu, benda-benda, pada permukaan di rumah, serta pada kulit dan pakaian perokok. Para peneliti mengatakan bahwa racun tembakau lingkungan ini dengan mudah berpindah dari tangan anak-anak ke mulut dan tubuh mereka.

Anak-anak, terutama bayi, menghadapi risiko yang lebih besar daripada orang dewasa terkait komplikasi dari perokok pasif. Ini karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan yang dikelilingi oleh benda-benda yang terkontaminasi dengan racun tembakau.

Merokok di luar rumah tidak membantu

Para peneliti pun menemukan bukti bahwa tingkat nikotin cukup tinggi di tangan 25 anak muda ketika salah satu atau kedua orang tua merokok. Anak-anak telah dibawa ke ruang gawat darurat dengan penyakit yang berpotensi terkait dengan paparan sisa-sisa asap tembakau.

Anak-anak yang terpapar asap rokok di tempat tinggal mereka, tempat bermain, serta asap bekas dari orang-orang yang merokok di sekitar mereka mengalami situasi buruk. Lebih lanjut, tim peneliti mengatakan, asap yang menempel mungkin lebih berbahaya daripada asap perokok pasif karena mengandung polutan baru yang tidak ditemukan pada perokok pasif. Bahaya lainnya pun muncul akibat durasi paparan yang lebih lama.

Studi baru lainnya dari Universitas Cincinnati adalah, sebanyak 7.389 remaja yang tidak merokok tapi tinggal dengan seorang perokok dan terpapar asap yang menempel di berbagai benda di rumah, lebih mungkin mengalami sesak napas. Mereka pun rentan mengalami bengek dan batuk kering pada malam hari.

Kini Anda mengetahui bahwa paparan asap rokok, meski Anda tak merokok di dalam rumah atau di depan anak, tetap bisa berakibat buruk, bahkan fatal, terhadap kesehatan anak Anda. Oleh karena itu, sebagai orang tua yang bijak, segera hentikan kebiasaan merokok. Dampaknya tak hanya dirasakan anak, tapi juga diri Anda sendiri.

Ketahui juga seberapa ketergantungan Anda dengan rokok lewat Health Tools Cek Kadar Ketergantungan Nikotin. Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa konsultasi langsung ke dokter dengan menggunakan fitur Live Chat 24 jam.

[RN/ RVS]

merokokperokok pasifAsap Rokokberhenti merokokAnakInfeksi pernapasanBengekAsmakanker paruPenyakit JantungBatuk kering

Konsultasi Dokter Terkait