Kehamilan

Mengenal Tanda dan Gejala Pneumonia saat Hamil

Dian Afrillia, 02 Des 2023

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Tak hanya pengaruh perut yang membesar, sesak napas juga bisa menjadi gejala pneumonia saat hamil. Kenali dan atasi sebelum terlambat.

Mengenal Tanda dan Gejala Pneumonia saat Hamil

Sesak napas merupakan keluhan yang umum dirasakan ibu hamil, terutama saat memasuki kehamilan trimester akhir. Namun, tahukah kamu bahwa keluhan tersebut juga bisa menjadi gejala pneumonia saat hamil?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang terjadi akibat paparan bakteri, jamur, atau virus. 

Pneumonia juga bisa muncul sebagai komplikasi dari penyakit tertentu, misalnya influenza atau cacar air. Jika dibiarkan, pneumonia dapat berbahaya bagi ibu hamil maupun bayinya.

Dengan mengenali gejala pneumonia saat hamil, diharapkan kamu bisa lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya penyakit ini.

Apa saja gejala pneumonia pada ibu hamil? Simak penjelasan berikut.

1. Sesak Napas

Ibu hamil yang menderita pneumonia bisa mengalami sesak napas atau terengah-engah, bahkan ketika beristirahat.

“Pneumonia merupakan peradangan yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung udara dalam paru-paru. Normalnya paru-paru tidak terisi cairan, tapi hanya terisi udara, sehingga menyebabkan penderita mengalami sesak napas,” kata dr. Dyah Novita Anggraini.

Beberapa orang bahkan memerlukan oksigen tambahan atau perawatan untuk membantu bernapas.

2. Demam Tinggi

Ciri-ciri pneumonia pada ibu hamil lainnya yaitu demam tinggi, sekitar 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, disertai berkeringat dan menggigil.

Gejala pneumonia bisa ringan hingga mengancam jiwa. Ibu hamil dengan pneumonia akan mengalami gejala seperti pilek atau flu yang bertahan lama. Umumnya, gejala ini bertahan selama 2-4 minggu.

3. Batuk

Ibu hamil yang menderita pneumonia juga biasanya akan batuk-batuk. Meski tak selalu, orang dengan pneumonia karena bakteri lebih sering mengalami batuk berdahak.

Sementara itu, orang dengan pneumonia karena virus menghasilkan lebih sedikit dahak dan cenderung mengalami batuk kering.

Tenaga medis harus mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk memastikan pneumonia, misalnya apakah kamu demam dan kehilangan nafsu makan.

Untuk mengatasi gejala yang satu ini, dokter akan menyarankanmu minum obat batuk. Tak hanya untuk menekan keinginan untuk batuk, tetapi juga dapat mengencerkan cairan di paru-paru.

4. Mual dan Muntah

Meski bukan gejala klasik pneumonia, muntah bisa terjadi karena mual. Perlu diketahui bahwa mual atau pusing adalah gejala pneumonia yang lebih umum dan terkadang dapat menyebabkan muntah.

5. Nyeri Dada

Nyeri dada adalah salah satu gejala pneumonia paling umum dan disebabkan oleh selaput di paru-paru yang terisi cairan.

Kondisi ini menimbulkan rasa sakit atau sensasi seperti ditusuk. Biasanya akan semakin memburuk saat batuk, bernapas, atau tertawa.

Napas yang tersengal-sengal atau batuk dapat melelahkan otot dan terasa sakit. Kamu juga bisa merasakan ketidaknyamanan di dada karena paru-paru terinfeksi.

6. Kelelahan

Setelah terserang flu atau jenis infeksi lain, setiap orang pasti pernah mengalami rasa lelah yang bisa berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu. Begitu juga kelelahan ini muncul saat menderita pneumonia.

Sensasi kelelahan diduga menjadi salah satu sinyal bagi tubuh untuk menekan aktivitas fisik agar tubuh kembali bugar.

7. Keringat Berlebihan

Gejala pneumonia pada ibu hamil selanjutnya yaitu berkeringat atau kulit lebih lembap. Saat tubuh mencoba melawan infeksi seperti pneumonia, kamu bisa berkeringat lebih banyak atau kulit terasa lembap saat disentuh.

Meski hanya sebatas keringat, gejala ini perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda sepsis, komplikasi pneumonia yang berpotensi mengancam jiwa.

8. Menggigil

Gemetar atau mengigil bisa jadi tanda pneumonia. Namun, kondisinya berbeda dengan suhu tubuh menurun. Menggigil terkait pneumonia biasanya datang dengan cepat dan bisa sangat intens.

Gejala ini biasanya disertai demam dan mungkin jadi tanda pertumbuhan bakteri dalam aliran darah.

9. Kehilangan Nafsu Makan

Menurut Johns Hopkins Medicine, virus bertanggung jawab atas sekitar sepertiga dari semua kasus pneumonia. Selain gejala mirip flu seperti batuk, demam, dan sakit kepala, kamu mungkin jadi kurang nafsu makan.

Jika merasa tidak nyaman, segera konsultasi dengan dokter. Kamu akan diberikan antibiotik jika didiagnosis pneumonia karena bakteri, antivirus jika disebabkan oleh virus, dan antijamur jika kondisinya disebabkan oleh jamur.

Jika mengalami tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Terlebih jika ada keluhan seperti nyeri pada dada, demam tinggi, kesulitan bernapas, muntah-muntah selama 12 jam terakhir, dan penurunan gerakan janin.

Beberapa wanita lebih rentan terkena pneumonia saat hamil, khususnya jika sebelumnya telah mengalami anemia, asma, penyakit kronis, dan memiliki kebiasaan merokok.

#JagaSehatmu selama hamil dengan rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Gunakan layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter untuk berkonsultasi dengan dokter lebih praktis.

(DA/NM)

KehamilanHari Pneumonia SeduniaPneumoniaHamil

Konsultasi Dokter Terkait