Kehamilan

6 Jenis Kontraksi Kehamilan dan Cara Mengatasinya

Dimas Laksono, 19 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan

Kontraksi kehamilan membuat perut ibu mengencang dan mengeras. Kenali berbagai jenis kontraksi dan juga cara mengatasinya.

6 Jenis Kontraksi Kehamilan dan Cara Mengatasinya

Kontraksi bisa menjadi tanda bagi ibu hamil akan segera melahirkan. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit yang mirip nyeri haid. Kontraksi mengacu pada otot-otot dalam rahim dan menyebabkan perut bawah serta punggung terasa sakit. 

Pada artikel berikut, kita akan mengenal berbagai jenis-jenis kontraksi dan cara mengatasi saat kondisi tersebut terjadi pada ibu hamil.

Jenis-Jenis Kontraksi Kehamilan

Kontraksi dimulai saat kelenjar pituitari (organ kecil yang berada di bawah otak) melepaskan hormon oksitosin. Kondisi ini merangsang otot-otot rahim untuk mulai mengencang dan rileks. 

Kontraksi membuat bagian atas rahim mengencang dan mendorong bayi ke bawah. Kontraksi juga bisa membuat bagian bawah rahim dan leher rahim menjadi lebih lentur sehingga memudahkan saat proses persalinan.

Berikut jenis-jenis kontraksi kehamilan yang penting untuk kamu ketahui: 

1. Kontraksi Dini  

Kontraksi dini adalah kondisi saat perut ibu mengeras dan kencang sebagai tanda persalinan sudah semakin dekat.

Kontraksi dini muncul karena peregangan ligamen di sekitar rahim, sembelit, dan kandungan gas pada perut selama hamil. 

Ciri-ciri kontraksi dini yang perlu kamu perhatikan seperti:  

  • Terjadinya kontraksi ringan setiap 5-15 menit dan berlangsung selama 60-90 detik
  • Beberapa wanita akan mengalami pendarahan saat terjadi kontraksi dini. Darah yang keluar umumnya berwarna merah muda atau merah pekat

Terdapat beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan saat kontraksi dini terjadi, misalnya:  

  • Mengistirahatkan diri
  • Mandi
  • Jalan-jalan ringan
  • Berganti posisi duduk
  • Atur napas perlahan
  • Siapkan diri untuk pergi ke rumah sakit

2. Kontraksi Palsu 

Kontraksi palsu disebut juga sebagai braxton-hicks dan umumnya terjadi sekitar bulan keempat kehamilan. Umumnya kondisi ini terjadi secara tidak teratur dan berlangsung antara 30 detik sampai 2 menit.

Kontraksi palsu muncul sebagai respons alami pada tubuh ibu hamil dalam mempersiapkan otot-otot rahim untuk proses melahirkan. 

Terdapat beberapa ciri kontraksi palsu seperti, perut terasa kencang, perut terasa tidak nyaman, dan tubuh terasa lelah.

Berikut cara mengatasi kontraksi palsu:

  • Beristirahat
  • Banyak minum air putih
  • Mandi air hangat
  • Mengubah posisi duduk

Artikel Lainnya: 9 Keluhan Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

3. Kontraksi Prematur 

Kontraksi prematur umumnya terjadi pada usia kehamilan 37 minggu atau sekitar 8 bulan. Kontraksi prematur umumnya berlangsung selama kurang lebih 10 menit. 

Terdapat beberapa penyebab munculnya kontraksi prematur, seperti: 

  • Hamil anak kembar
  • Kondisi abnormal pada proses kehamilan
  • Kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman beralkohol
  • Tingkat stres yang tinggi
  • Infeksi penyakit
  • Kekurangan atau kelebihan berat badan
  • Tidak melakukan pengecekan rutin kandungan

Ciri khas kontraksi prematur yaitu perut dan pinggul terasa seperti tertekan, punggung terasa nyeri, dan perut sering kram. 

Untuk mengatasinya, Mama bisa melakukan kegiatan sederhana seperti, berjalan kaki, akupuntur, dan berhubungan intim.

4. Kontraksi Hubungan Intim 

Hubungan seks dapat menyebabkan kontraksi kehamilan, terutama saat terjadi penetrasi.

Sel sperma yang masuk saat penetrasi mengandung hormon prostaglandin yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau bahkan keguguran. 

Ciri khas dari kontraksi hubungan intim adalah munculnya bercak atau cairan setelah berhubungan seksual. Selain itu, Mama juga akan mengalami kontraksi palsu.

Berikut cara mengatasi kontraksi hubungan intim:

  • Memijat perut dengan lembut
  • Mandi air hangat
  • Mendengarkan musik favorit
  • Jalan-jalan santai

Artikel Lainnya: Minyak Jarak untuk Menginduksi Persalinan, Amankah?

5. Kontraksi Punggung 

Kontraksi punggung bisa muncul karena posisi bayi yang bergerak ke arah jalan lahir.

Bayi yang akan keluar dengan posisi kepala menghadap atas juga membuat ibu merasakan kontraksi punggung. Hal ini terjadi karena saraf tertekan.

Ciri khas dari kontraksi ini adalah nyeri punggung dan juga kram yang menjalar hingga ke bagian bawah rahim.

Untuk mengatasi kondisi ini, ibu hamil bisa mengonsumsi obat pereda rasa nyeri dengan dosis dan anjuran dokter kandungan. 

6. Kontraksi Persalinan 

Kontraksi persalinan adalah jenis kontraksi akhir tanda proses kelahiran sudah di depan mata.

Kontraksi persalinan muncul karena bayi semakin aktif bergerak dan menimbulkan kram serta nyeri pada perut. 

Berikut ciri khas kontraksi persalinan:

  • Kontraksi yang kuat dan datang secara berkala
  • Kram
  • Nyeri di perut yang menjalar hingga punggung bawah
  • Air ketuban pecah

Menurut penjelasan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, untuk mengatasi nyeri akibat kontraksi persalinan ibu hamil bisa mengalihkan nyeri yang dirasakan dengan pijatan ringan dan juga meditasi.

Disampaikan dr. Iqbal, olahraga ringan seperti streching secara rutin juga bisa mengurangi nyeri akibat kontraksi persalinan dan mempermudah proses kelahiran. 

Setelah kamu mengetahui jenis kontraksi persalinan, kini waktunya kamu lebih peduli dan memperhatikan tiap gerakan yang terjadi selama proses kehamilan.

Jika kamu memerlukan konsultasi dengan dokter kandungan, kini bisa lebih praktis lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, sebagai solusi #JagaSehatmu.

(DA/NM)

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait