Obat Antinyeri

Deflamat

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 20 Nov 2022

Ditinjau Oleh apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm

Deflamat adalah obat untuk mengatasi nyeri dan radang. Apa kandungan Deflamat? Bagaimana pula dosis aturan pakainya? Kita cek di sini.

Deflamat

Deflamat

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Analgetik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak 

Bentuk obat

Kapsul 

Deflamat untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C (sebelum usia kehamilan 30 minggu): Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil. 

Kategori D (dimulai pada usia kehamilan 30 minggu): Ada bukti positif risiko pada janin manusia.

Peringatan Menyusui: Obat ini dapat diserap dalam ASI. Informasikan kepada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Pengertian

Deflamat adalah obat berbentuk kapsul lepas lambat ini diproduksi oleh Actavis dan mengandung natrium diklofenak.

Kandungan natrium diklofenak dalam Deflamat digunakan untuk membantu mengurangi ringan sampai sedang serta peradangan. 

Deflamat bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase, sehingga menurunkan produksi prostaglandin, zat yang menyebabkan peradangan, demam, dan nyeri.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antiinflamasi nonsteroid
  • Kandungan: natrium diklofenak 100 mg; natrium diklofenak 75 mg
  • Kemasan: blister @20 kapsul lepas lambat
  • Farmasi: Actavis Indonesia
  • Harga Deflamat: Rp159.000 - 187.000/strip

Artikel lainnya: Jenis dan Gejala Migrain yang Perlu Anda Ketahui

Kegunaan

Obat Deflamat digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan juga peradangan, termasuk dismenore dan nyeri pascaoperasi utamanya yang mengalami peradangan.

Manfaat Deflamat juga untuk mengurangi rasa sakit pada kondisi: 

  • Rheumatoid arthritis
  • Arthritis (radang sendi)
  • Asam urat
  • Osteoarthritis
  • Migrain akut
  • Sakit gigi
  • Nyeri akibat batu ginjal serta batu empedu

Dosis dan Aturan Pakai

Deflamat termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Tujuan: nyeri akut ringan sampai sedang

Bentuk: kapsul

  • Dewasa: dosis 75-150 mg/hari.

Tujuan: nyeri persendian

Bentuk: kapsul

  • Dewasa: dosis 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.

Cara Menggunakan

  • Konsumsi Deflamat sesuai dengan anjuran dokter, serta informasi yang ada dalam label kemasan obat
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan agar tidak menghilangkan efektivitas obat atau meningkatkan efek samping
  • Obat ini dapat diminum, baik sebelum maupun sesudah makan. Namun, jika kamu punya riwayat penyakit saluran cerna, sebaiknya obat dikonsumsi setelah makan
  • Minum obat di waktu yang sama setiap harinya. Jika kamu terlewat satu dosis, segera minum ketika ingat. Jika jarak dengan waktu minum berikutnya sudah dekat, lupakan dosis yang terlewat

Cara Penyimpanan

Simpan Deflamat pada suhu 20-25 derajat Celsius, di tempat kering, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. 

Jauhkan obat dari jangkauan anak dan hewan peliharaan.

Artikel lainnya: Asam Urat Tinggi, Apa Penyebabnya?

Efek Samping

Efek samping Deflamat yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Diare, sembelit
  • Pencernaan yang terganggu
  • Perut kembung
  • Sakit perut
  • Sakit kepala, pusing
  • Ruam
  • Pruritus (gatal seluruh tubuh)

Overdosis

Gejala yang mungkin muncul saat kamu berlebihan mengonsumsi Deflamat adalah: 

  • Kelesuan
  • Tinnitus (telinga berdenging)
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Mual, muntah
  • Diare
  • Pusing
  • Nyeri ulu hati
  • Perdarahan saluran cerna
  • Kejang

Pada kasus yang jarang bisa menyebabkan reaksi anafilaktoid, hipertensi, depresi pernafasan, gagal ginjal akut, dan bahkan koma.

Bila terjadi gejala di atas, segera temui dokter. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Deflamat pada pasien:

  • Hipersensitif terhadap diklofenak atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid, antiplatelet, dan antikoagulan
  • Penderita gangguan hati atau ginjal berat
  • Kehamilan (trimester ketiga)

Interaksi Obat

Beberapa obat bisa berinteraksi dengan natrium diklofenak dan menyebabkan berbagai macam reaksi pada obat, seperti:

  • Meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan jika digunakan bersamaan dengan kortikosteroid lain, SSRI
  • Meningkatkan risiko efek samping terkait penyakit jantung jika digunakan bersamaan dengan glikosida jantung
  • Meningkatkan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal jika digunakan bersamaan dengan inhibitor ACE, diuretik, siklosporin, tacrolimus
  • Meningkatkan risiko toksisitas hematologis jika digunakan bersamaan dengan AZT
  • Meningkatkan kadar dan risiko toksisitas jika digunakan bersamaan dengan digoksin, litium, metotreksat, pemetrexed, fenitoin
  • Efek menurun jika digunakan bersamaan dengan colestipol, cholestyramine
  • Mengurangi efek mifepristone
  • Meningkatkan konsentrasi plasma puncak jika digunakan bersamaan dengan penghambat CYP2C9, misalnya vorikonazol

Peringatan dan Perhatian

  • Informasikan ke dokter jika kamu memiliki rencana menjalani operasi jantung
  • Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat:
  • Asma
  • Penyakit jantung
  • Hipertensi
  • Gangguan pembekuan darah
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Stroke
  • Penyakit ginjal
  • Informasikan ke dokter tentang obat-obatan apa saja yang sedang kamu konsumsi, baik herbal, obat resep, maupun suplemen
  • Informasikan juga kepada dokter jika kamu adalah orang yang kecanduan alkohol
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan. Hindari penggunaan natrium diklofenak pada trimester ketiga kehamilan

Artikel lainnya: Nyeri Sendi dan Nyeri Otot, Apa Bedanya? 

Kategori Kehamilan

Deflamat masuk kategori C untuk ibu hamil sebelum usia 30 minggu. Studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal, atau lainnya). 

Hanya saja, belum ada studi terkontrol pada Wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Sementara itu, untuk usia kehamilan di atas 30 minggu, Deflamat masuk kategori Kategori D. Yakni, ada bukti positif risiko pada janin manusia. 

Peringatan Kehamilan

Deflamat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Informasikan kepada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat hamil.

Peringatan Menyusui

Obat Deflamat dapat diserap ke dalam ASI. Informasikan kepada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait

  • Dismenore 
  • Rheumatoid arthritis (rematik)
  • Osteoarthritis 
  • Sakit gigi
  • Migrain akut
  • Asam urat
  • Nyeri karena batu ginjal dan batu empedu

Rekomendasi Obat Sejenis

Yuk, mulai sekarang #JagaSehatmu setiap hari. Kamu bisa menggunakan layanan konsultasi dokter untuk bertanya soal isu kesehatanmu dan keluarga. Konsultasi sekarang, jangan tunggu sakit!

[HNS/NM]

Obat Demam

ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Deflamat

Mims (2022). Diclofenac

 (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diclofenac?mtype=generic)

Klikdokter (2022). Natrium Diklofenak (https://www.klikdokter.com/obat/natrium-diklofenak#:~:text=Natrium%20Diklofenak%20adalah%20obat%20yang,yang%20disebabkan%20oleh%20peradangan%20sendi.)