Obat Gangguan Saraf Pusat

Phenytoin

Klikdokter, 13 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Phenytoin adalah obat untuk mengendalikan kejang. Anda ingin tahu lebih banyak mengenai obat ini? Kita simak penjelasannya berikut.

Phenytoin

Phenytoin

Golongan

Obat Keras (Perlu Resep Dokter)

Kategori Obat

Antikonvulsan

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk obat

Cairan Injeksi, Kapsul

Phenytoin untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia. Obat hanya dapat digunakan dalam situasi yang mengancam jiwa.

Peringatan Menyusui: Phenytoin disekresikan ke dalam ASI.

Merek Dagang

Injeksi: Dilantin, Kutoin, Phenitin.

Kapsul: Kutoin, Decatena, Dilantin, Ikhapen, Curelepz, Zentropil.

Pengertian

Phenytoin adalah obat yang termasuk dalam kelompok antikonvulsan. Dokter dapat meresepkannya untuk menangani kejang, seperti pada kondisi epilepsi.

Obat kejang tersebut dapat digunakan sendiri ataupun bersama-sama dengan obat lain untuk mengobati epilepsi.

Selain itu, Phenytoin juga digunakan untuk mencegah atau mengobati kejang selama atau setelah operasi otak tertentu.

Obat ini bekerja dengan cara menstabilkan membran saraf dan menurunkan aktivitas kejang.

Anda diresepkan dokter Phenytoin? Tak ada salahnya mengenal obat ini lebih dalam di sini.

Artikel Lainnya: Mengenal Operasi Lesionektomi untuk Mengatasi Kejang Epilepsi

Keterangan

1. Phenytoin Injeksi

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan
  • Kandungan: Phenytoin sodium 50 mg/5 ml
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Boks, 10 ampul @ 2 ml
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas; Ethica; Phapros; Mersifarma Tirmaku Mercusana; Meprofarm; Etercon
  • Harga Phenytoin Injeksi:  Rp2.475 - Rp4.000/ampul

2. Phenytoin Kapsul

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan
  • Kandungan: Phenytoin sodium 100 mg
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Boks, botol @100 kapsul
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas; Etercon
  • Harga Phenytoin Kapsul: Rp62.000 - Rp200.000/botol

Kegunaan

Phenytoin digunakan untuk:

  • terapi epilepsi
  • mengobati dan mencegah kejang yang mungkin dimulai selama atau setelah operasi pada otak atau sistem saraf

Artikel Lainnya: Mengenal Operasi Lesionektomi untuk Mengatasi Kejang Epilepsi

Dosis dan Aturan Pakai

Phenytoin termasuk dalam golongan obat keras yang memerlukan resep dokter. 

Aturan penggunaannya secara umum adalah sebagai berikut. 

Tujuan: epilepsi

Bentuk: kapsul

  • Dewasa: awalnya, 3-4 mg/kg setiap hari atau 150-300 mg setiap hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Sesuaikan dosis berikutnya jika perlu. Pemeliharaan: 200-500 mg setiap hari.
  • Anak: awalnya, 5 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maksimal: 300 mg setiap hari. Pemeliharaan: 4-8 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.

Tujuan: epilepsi berhubungan dengan bedah saraf

Bentuk: injeksi intramuskular

  • Dewasa: 100-200 mg setiap 4 jam selama operasi dan dilanjutkan pasca operasi selama 48-72 jam, dikurangi menjadi dosis pemeliharaan 300 mg setiap hari sesudahnya, disesuaikan sesuai dengan konsentrasi plasma. 
  • Gunakan rute alternatif (misalnya Intubasi) jika >1 minggu terapi intramuscular diperlukan.

Tujuan: kejang yang dapat menyebabkan epilepsi (epilepsi tonik-klonik)

Bentuk: injeksi intravena

  • Sebagai tambahan dengan benzodiazepin (misalnya Diazepam): 10-15 mg/kg dengan injeksi lambat atau infus intermiten dengan laju seragam tidak lebih dari 50 mg/menit.
  • Pemeliharaan: 100 mg (Intravena atau oral) diberikan setiap 6-8 jam.
  • Anak: 15-20 mg/kg, dengan kecepatan tidak melebihi 1-3 mg/kg/menit.

Artikel Lainnya: Orang Tua Harus Tahu Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi pada Anak

Cara Menggunakan

Ikuti petunjuk penggunaan sesuai arahan dokter. Jangan mengurangi atau menambah dosis.

Telan phenytoin kapsul secara utuh dengan air putih. Jangan membuka atau menghancurkan kapsul.

Anda dapat minum obat ini dengan makanan untuk mengurangi ketidaknyamanan perut yang mungkin ditimbulkannya.

Phenytoin harus diminum secara teratur agar efektif. Lanjutkan konsumsinya bahkan ketika Anda merasa lebih baik.

Hal lain yang perlu diketahui, Phenytoin bukanlah obat. 

Anda mungkin perlu meminumnya dalam jangka panjang untuk mengendalikan kejang. 

Jangan berhenti minum obat Phenytoin secara tiba-tiba karena dapat memperburuk kondisi Anda.

Cara Penyimpanan

  • Phenytoin kapsul: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celsius
  • Phenytoin Injeksi: Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celsius

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • osteopenia
  • osteoporosis
  • osteomalacia
  • defisiensi vitamin D
  • hipokalsemia
  • hipofosfatemia
  • hepatotoksisitas akut
  • gagal hati akut
  • histagmus
  • mual, muntah, konstipasi, hiperplasia gingiva
  • diskrasia darah (misalnya agranulositosis, leukopenia, granulositopenia, trombositopenia, pansitopenia)

Penggunaan Phenytoin injeksi dapat menimbulkan efek samping berupa hipotensi, aritmia jantung berat, dan reaksi pada tempat suntikan.

Artikel Lainnya: Sering Kejang Saat Demam Bisa Berdampak Turunkan Kecerdasan Anak?

Overdosis

Penggunaan obat yang melebihi dosis dapat memicu keluhan, seperti:

  • nistagmus (gangguan gerakan bola mata) 
  • ataksia (gangguan saraf)
  • gemetar
  • lesu 
  • Mual dan muntah 
  • koma 
  • hipotensi
  • depresi pernapasan dan peredaran darah

Jika terjadi overdosis, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Kontraindikasi

Phenytoin tidak boleh digunakan pada kondisi:

  • riwayat hepatotoksisitas akut yang disebabkan oleh Phenytoin  
  • penggunaan bersamaan dengan delavirdine 

Phenytoin Injeksi tidak boleh digunakan pada kondisi: 

  • sinus bradikardia
  • block sino-atrial
  • AV block derajat 2 dan 3
  • sindrom Adams-Stokes.

Interaksi Obat

Phenytoin tidak boleh digunakan dengan obat-obatan yang digunakan dalam terapi infeksi HIV, seperti delavirdine.

Beritahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut:

  • obat-obatan untuk gangguan tidur atau kecemasan, misalnya diazepam, chlordiazepoxide
  • obat-obatan untuk detak jantung tidak teratur, seperti amiodaron, quinidine
  • obat-obatan untuk mengobati kanker, misalnya fluorouracil
  • obat lain untuk mengobati epilepsi, contoh asam valproat, felbamate
  • obat-obatan yang mengurangi produksi asam lambung, seperti cimetidine, omeprazole
  • tolbutamide (obat diabetes)
  • obat untuk nyeri dan peradangan, misalnya fenilbutazon
  • obat pengencer darah, seperti warfarin
  • obat asma, contohnya teofilin
  • obat-obatan untuk mengobati infeksi jamur, misalnya fluconazole, itraconazole, ketoconazole
  • antibiotik tertentu, misalnya kloramfenikol, ciprofloxacin
  • obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu, misalnya takrolimus
  • obat-obatan untuk mengobati TBC, seperti isoniazid, rifampisin
  • obat yang digunakan untuk mengobati alkoholisme, misalnya disulfiram
  • St John's wort (obat herbal)

Obat-obatan tersebut berpotensi menimbulkan interaksi jika digunakan bersama dengan Phenytoin.

Obat tersebut juga dapat mengurangi efektivitas pil KB seperti etonogestrel, levonorgestrel. 

Tanyakan kepada dokter Anda tentang penggunaan metode kontrasepsi yang lebih tepat.

Artikel Lainnya: Sering Bengong Bisa Jadi Tanda Epilepsi, Lho!

Peringatan dan Perhatian

Pastikan dokter tahu jika Anda memiliki kondisi di bawah ini:

  • kondisi-kondisi yang tercantum pada ‘kontraindikasi’
  • penyakit hati
  • penyakit ginjal
  • kelainan darah
  • diabetes
  • osteoporosis atau masalah perkembangan tulang
  • porfiria (kelainan bawaan yang menyebabkan kelainan kulit atau sistem saraf)
  • hipotiroidisme (rendahnya kadar hormon tiroid karena penurunan aktivitas kelenjar tiroid)
  • hamil atau menyusui

Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beritahu dokter atau dokter gigi jika sedang mengonsumsi obat ini.

Jika timbul ruam kulit, segera konsultasikan dengan dokter.

Kategori Kehamilan

FDA mengategorikan Phenytoin dalam kategori D. Berikut penjelasannya.

Ada bukti positif risiko pada janin manusia. Namun, manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima, meskipun ada risiko. 

Misalnya, obat itu diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius di mana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.

Peringatan Kehamilan

Pastikan dokter tahu jika Anda sedang hamil. 

Apabila Anda diketahui hamil saat sedang mengonsumsi obat ini, segera konsultasikan dengan dokter.

Artikel Lainnya: Bayi Kuning Hari Pertama Kelahiran Penyebab Kejang pada Anak

Peringatan Menyusui

Phenytoin bisa ikut disekresikan ke dalam ASI. Keputusan harus dibuat dokter apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan dan gaya hidup dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

Terakhir Diperbaharui: 31 Desember 2021 

Diperbaharui: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Referensi:

E-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Diakses 2021. Phenytoin

MedlinePlus. Diakses 2021. Phenytoin.

MIMS Indonesia. Diakses 2021. Phenytoin.

Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Fenitoin.