Kesehatan Anak

Sering Kejang Saat Demam Bisa Berdampak Turunkan Kecerdasan Anak?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 24 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Siapa tak panik melihat anak kejang-kejang saat demam? Kengerian Anda makin bertambah karena disebut-sebut bisa turunkan kecerdasan anak. Benarkah?

Sering Kejang Saat Demam Bisa Berdampak Turunkan Kecerdasan Anak?

Orang tua mana yang tidak cemas mendapati anak kejang saat demam. Apalagi, banyak yang meyakini bahwa kondisi ini berpengaruh terhadap kecerdasan anak.

Kejang demam atau penyakit step adalah kejang yang muncul saat suhu tubuh seseorang mengalami peningkatan. Risiko kemunculan kejang pada anak akan lebih tinggi bila orang tua punya riwayat serupa.

Kejang demam pada anak memiliki gejala khas, yaitu demam yang akan mendahului kejang. Setelah kejang, anak pun akan sadar kembali.

Umumnya kejang berlangsung selama beberapa menit, yakni 10-15 menit. Biasanya, kondisi ini akan berhenti saat anak berusia 5-6 tahun. 

Sebagian besar, tipe kejang yang terjadi adalah kejang umum. Anak akan mengalami demam (biasanya 38 0C), kehilangan kesadaran, mata tampak mendelik atau berkedip, kedua tangan dan kaki kaku, lalu kelojotan

Bahaya Kejang Demam pada Kecerdasan Anak 

Kejang demam terjadi akibat adanya bangkitan listrik di otak. Bangkitan tersebut muncul ketika anak mengalami demam.

Karena kejang identik dengan masalah pada sistem saraf, banyak orang tua khawatir hal itu akan mengganggu perkembangan dan menurunkan kecerdasan anak. 

Bagaimana faktanya? Apakah kejang demam berbahaya untuk anak?

Artikel Lainnya: Orang Tua Harus Tahu Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi pada Anak

Kejang demam sederhana – jenis kejang yang paling sering dijumpai di mana berlangsung selama beberapa detik hingga 15 menit, serta tidak berulang dalam 24 jam --  tidak terbukti menyebabkan masalah perilaku atau kognitif pada anak. 

Dengan kata lain, kejang demam sederhana tidak menurunkan kecerdasan anak. Para pakar telah sepakat mengenai hal ini. Berbagai hasil penelitian ilmiah juga ikut mendukung.

Meski demikian, dalam beberapa kondisi, kejang demam dapat menyebabkan masalah pada perkembangan anak. 

Anak dengan riwayat kejang demam berulang berisiko mengalami keterlambatan perkembangan, khususnya dalam hal bahasa. 

Kejang demam yang terjadi dalam setahun pertama kehidupan, juga berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak.

Selain itu, kejang demam yang terjadi lebih dari 10 menit, seperti pada kejang demam kompleks, juga dapat memengaruhi perkembangan otak.

Mengetahui kemungkinan bahaya kejang demam, penting bagi orang tua untuk mencegah kondisi ini terjadi berulang kali.

Artikel Lainnya: Saat Anak Demam, Jangan Lakukan 3 Hal Ini

Cegah dan Atasi Kejang Demam untuk Jaga Otak Anak 

Kejang demam dapat dicegah dengan menurunkan suhu tubuh saat anak mengalami demam. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun suhu tubuh dan melakukan kompres air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan siku.

Selain itu, berikan anak cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi (kekurangan cairan).

Anda juga harus mengetahui tanda ‘alarm’ yang perlu diwaspadai, yakni sebagai berikut:

  • Anak tidak sadar kembali setelah mengalami kejang.
  • Kejang sudah terjadi pada suhu tubuh yang relatif rendah (misalnya di suhu tubuh < 38 0C).
  • Kejang berlangsung lebih lama.
  • Anak masih mengalami kejang di usia lebih dari 5 tahun.

Apabila satu atau lebih dari hal tersebut terjadi pada anak Anda, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Kejang demam memang sering terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, Anda tak perlu khawatir karena pada kasus yang sederhana, kondisi ini tidak mengganggu perkembangan dan menurunkan kecerdasan anak.

Anda masih punya pertanyaan seputar kejang demam pada anak? Atau ingin konsultasi seputar tumbuh kembang anak? Chat dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

[WA]

AnakDemamKejang

Konsultasi Dokter Terkait