Masalah Pencernaan

Sindrom Aspirasi Mekonium

dr. Marsita Ayu Lestari, 01 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Warna kulit bayi kebiruan saat lahir. Bisa jadi si Kecil terkena sindrom aspirasi mekonium. Yuk cari tahu mengenai penyakit ini di sini.

Sindrom Aspirasi Mekonium

Sindrom Aspirasi Mekonium

Dokter Spesialis

Spesialis anak

Gejala 

Kesulitan bernapas (napas cuping hidung, tarikan otot dinding dada, henti napas), kulit terlihat kebiruan, bayi tidak aktif ketika lahir

Faktor Risiko

Faktor ibu (hipertensi, kencing manis, infeksi), faktor janin (usia kehamilan >42 minggu, janin kekurangan oksigen dalam waktu yang lama, pertumbuhan janin terhambat), faktor persalinan (persalinan yang berlangsung lama), faktor lainnya (persalinan dengan air ketuban keruh yang kental, nilai Apgar rendah pada menit ke 5, denyut jantung janin meningkat)

Diagnosis 

Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Resusitasi bayi baru lahir, pemasangan intubasi endotrakeal dan kateter umbilikus, pemberian obat-obatan, stabilisasi pasca resusitasi (menstabilkan kadar gula darah, pengaturan dan pemantauan suhu tubuh, mendeteksi kegawatan napas dan evaluasi pengobatan, pemantauan terhadap syok, pemeriksaan laboratorium untuk mencari kemungkinan infeksi), dukungan emosi terhadap orang tua dan keluarga bayi, perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) 

Obat

Bergantung pada kondisi dan derajat keparahan

Komplikasi

kegawatan napas, hypoxic ischemic encephalopathy, cerebral palsy, kejang

Kapan harus ke dokter?

Melihat cairan kehijauan berwarna gelap keluar dari jalan lahir, pergerakan janin berkurang atau tidak ada sama sekali, memiliki faktor risiko (ibu, janin, persalinan, dan lain-lain)

Pengertian Sindrom Aspirasi Mekonium

Persalinan merupakan momen yang sangat dinantikan bagi seorang ibu, tapi tak jarang momen ini membawa risiko salah satunya adalah sindrom aspirasi mekonium. Mekonium merupakan tinja yang keluar pertama kali ketika bayi dilahirkan. Bersifat steril, tidak berbau, dan berwarna hijau kehitaman. Lendir Ini muncul pertama kali di usus janin sekitar minggu ke-10 kehamilan dan pindah ke usus besar pada minggu ke-16. Pada kondisi normal, perjalanan mekonium dari janin ke ketuban dicegah oleh kurangnya peristaltik atau gerakan usus.

Namun sayangnya, karena suatu sebab, bisa jadi karena bayi stres selama dalam rahim bunda, mekonium bisa saja keluar. Hal ini mengakibatkan air ketuban menjadi keruh, karena bercampur dengan mekonium. Nah, kondisi bayi lahir yang menghirup cairan tersebut sehingga menimbulkan berbagai gejala kesehatan itulah yang disebut dengan sindrom aspirasi mekonium.

Penyebab Sindrom Aspirasi Mekonium

Dalam proses kehamilan yang normal, janin seharusnya belum mengeluarkan tinja untuk pertama kalinya atau biasa disebut dengan mekonium. Namun, karena beberapa sebab, hal itu bisa saja terjadi. Misalnya, saat janin mengalami stres atau mengalami penurunan kadar oksigen (hipoksia), ia bisa saja mengeluarkan tinja pertama atau mekonium saat dalam kandungan. Akibatnya, mekonium dapat bercampur dengan air ketuban lalu dihirup oleh janin sehingga menutup sebagian atau seluruh jalan napas bayi yang baru lahir. Kondisi ini disebut dengan sindrom aspirasi mekonium. Sindrom aspirasi mekonium dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah persalinan.

Artikel lainnya: Alasan Bayi Harus Dirawat di NICU

Gejala Sindrom Aspirasi Mekonium

Gejala dan tanda pada sindrom aspirasi mekonium adalah:

  • Kesulitan bernapas (napas cuping hidung, tarikan otot dinding dada, henti napas)
  • Kulit terlihat kebiruan
  • Bayi tidak aktif ketika lahir

Faktor Risiko Sindrom Aspirasi Mekonium

Faktor-faktor risiko yang memengaruhi sindrom aspirasi mekonium:

1. Faktor ibu

  • Hipertensi
  • Kencing manis
  • Infeksi

2. Faktor janin

  • Usia kehamilan >42 minggu
  • Gawat janin (janin kekurangan oksigen dalam waktu yang lama)
  • Pertumbuhan janin terhambat

3. Faktor persalinan

  • Persalinan yang berlangsung lama

4. Persalinan dengan air ketuban keruh yang kental

5. Nilai Apgar rendah pada menit ke 5

6. Denyut jantung janin meningkat

Artikel lainnya: Bayi Jarang Menangis, Apakah Wajar?

Diagnosis Sindrom Aspirasi Mekonium

Penentuan diagnosis sindrom aspirasi mekonium ditetapkan berdasarkan hasil dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Air ketuban keruh dan berwarna hijau gelap
  • Kulit terlihat kebiruan
  • Bayi terlihat kesulitan bernapas (napas cuping hidung, tarikan otot dinding dada, henti napas)
  • Terdengar bunyi napas tambahan dengan stetoskop

Pemeriksaan penunjang yang mungkin dianjurkan oleh dokter, yaitu:

  • Analisa gas darah
  • Rontgen dada
  • Ekokardiografi jantung

Pengobatan Sindrom Aspirasi Mekonium

Pengobatan sindrom aspirasi mekonium bergantung pada kondisi bayi dan tingkat keparahan. Secara umum, pengobatannya meliputi:

  • Resusitasi bayi baru lahir, pemasangan intubasi endotrakeal dan kateter umbilikus, serta pemberian obat-obatan
  • Stabilisasi pasca resusitasi, meliputi:
  • Menstabilkan kadar gula darah
  • Pengaturan dan pemantauan suhu tubuh
  • Mendeteksi kegawatan napas dan evaluasi pengobatan
  • Pemantauan terhadap syok
  • Pemeriksaan laboratorium untuk mencari kemungkinan infeksi
  • Dukungan emosi terhadap orang tua dan keluarga bayi
  • Perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

Pencegahan Sindrom Aspirasi Mekonium

Pencegahan terhadap sindrom aspirasi mekonium dilakukan dengan mendeteksi berbagai faktor risikonya, baik itu faktor risiko dari ibu, janin, persalinan, dan lainnya. Adapun upaya pencegahan sindrom aspirasi mekonium, meliputi:

  • Menghadiri antenatal care rutin selama kehamilan dan USG selama kehamilan
  • Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Menjaga status nutrisi dan hidrasi dengan diet gizi seimbang sesuai rekomendasi selama kehamilan
  • Ibu hamil yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes, dianjurkan untuk kontrol secara rutin kepada dokter yang merawat

Komplikasi Sindrom Aspirasi Mekonium

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi yang mengalami sindrom aspirasi mekonium, yaitu:

  • Respiratory distress (kegawatan napas)
  • Hypoxic ischemic encephalopathy
  • Cerebral palsy
  • Kejang

Obat Terkait Sindrom Aspirasi Mekonium

  • Surfaktan
  • Oksigen
  • Steroid
  • Antibiotik
  • Inhalasi nitrit oksida

Artikel lainnya: Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir dan Artinya bagi Kesehatan

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter, bila:

  • Melihat cairan kehijauan berwarna gelap keluar dari jalan lahir
  • Pergerakan janin berkurang atau tidak ada sama sekali
  • Memiliki faktor risiko yang sudah dijelaskan sebelumnya
  • Yuk#JagaSehatmu dan ketahui lebih banyak tentang sindrom aspirasi mekonium, dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
  1. Goel A, Nangia S. Meconium aspiration syndrome: challenges and solutions. Research and Reports in Neonatology. 2017,7:19-28.
  2. Parween S, Prasad D, Poonam P, Ahmar R, Sinha A, Ranjana R. Impact of Meconium-Stained Amniotic Fluid on Neonatal Outcome in a Tertiary Hospital. Cureus. 2022,14(4).
  3. Tolu LB, Birara M, Teshome T, Feyissa GT. Perinatal outcome of meconium stained amniotic fluid among labouring mothers at teaching referral hospital in urban Ethiopia. PLoS One. 2020,15(11).
  4. Addisu D, Asres A, Gedefaw G, et al. Prevalence of meconium stained amniotic fluid and its associated factors among women who gave birth at term in Felege Hiwot comprehensive specialized referral hospital, North West Ethiopia: a facility based cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth. 2018.
  5. Chand S, Salman A, Abbassi RM, Siyal AR, Ahmed F, Leghari AL, Kabani AS, Ali S. Factors Leading To Meconium Aspiration Syndrome in Term- and Post-term Neonates. Cureus. 2019,11(9).
  6. G/Silassie R, Gebretsadik W, Degefa N, Getahun D, Kassie N. Determinants of Meconium-Stained Amniotic Fluid at Hadiya Zone Hospitals, Southern Ethiopia, Unmatched Case-Control Study. Int J Womens Health. 2022,14:1351-60. 
  7. Rohsiswatmo R, Kautsar A. Laporan kasus berbasis bukti Peran Bilas Surfaktan pada Neonatus Aterm dengan Sindrom Aspirasi Mekonium. Sari Pediatri. 2018.
  8. Allen KA, Brandon DH. Hypoxic Ischemic Encephalopathy: Pathophysiology and Experimental Treatments. Newborn Infant Nurs Rev. 2011,11(3):125-33.
  9. Monfredini C, Cavallin F, Villani PE, Paterlini G, Allais B, Trevisanuto D. Meconium Aspiration Syndrome: A Narrative Review. Children (Basel). 2021,8(3).
  10. Swarnam K, Soraisham AS, Sivanandan S. Review Article Advances in the Management of Meconium Aspiration Syndrome. International Journal of Pediatrics. 2011.