Kesehatan Bayi

Alasan Bayi Harus Dirawat di NICU

Tri Yuniwati, 01 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Atika

Setelah lahir, beberapa bayi dirawat di NICU guna memperoleh perawatan intensif. Ketahui sederet kriteria bayi masuk NICU di sini.

Alasan Bayi Harus Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit (NICU) adalah ruang perawatan intensif di rumah sakit yang diperuntukan khusus bagi bayi lahir prematur ataupun memiliki masalah kesehatan tertentu. 

Sebagian besar bayi dirawat di NICU selama 24 jam pertama setelah dilahirkan. Bayi yang masuk NICU akan dirawat oleh dokter spesialis, perawat, dan tenaga profesional lainnya. 

Di dalam ruangan ini, bayi ditempatkan di dalam inkubator untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat dan melindunginya dari berbagai penyebab infeksi. 

Bayi dirawat menggunakan peralatan khusus, seperti ventilator untuk membantunya bernapas dan selang infus untuk menyalurkan cairan maupun obat-obatan. Ada juga monitor yang terpasang pada tubuh bayi untuk memeriksa detak jantung, laju pernapasan, dan kadar oksigen si kecil. 

Lalu, apa saja kriteria bayi masuk NICU? Yuk, cari tahu.

1. Lahir Prematur

Sebagian besar bayi yang dirawat di NICU terlahir dalam kondisi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi lahir prematur rentan mengalami penurunan suhu tubuh dan kesulitan bernapas. Inilah sebabnya bayi prematur memerlukan perawatan di NICU. 

2. Mengalami Masalah saat Persalinan

Bayi juga dapat masuk NICU karena mengalami masalah saat persalinan, seperti lahir sungsang. Kondisi bayi lahir dengan kaki atau bokong lebih dulu ini berisiko mempersulit kelahiran si kecil.

Apabila bayi sungsang tetap dilahirkan lewat vagina, risiko mengalami cedera lahir makin tinggi. Karenanya, bayi lahir sungsang memerlukan perawatan intensif di NICU.

Kriteria bayi masuk NICU berikutnya, yaitu bayi lahir terlilit tali pusar. Kondisi ini bisa berbahaya, apabila lilitan pada lehernya terlalu kencang. 

Lilitan tali pusar dapat membuat bayi sulit bernapas sehingga berisiko memicu gawat janin. Gawat janin adalah kondisi ketika bayi kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. 

Bayi juga perlu dirawat di NICU apabila menelan mekonium alias tinja pertamanya. Kondisi ini sangat berbahaya karena mekonium yang tertelan dapat menyumbat jalan napas bayi, menyebabkan infeksi, maupun peradangan paru. 

3. Mengalami Gangguan Kesehatan 

Disampaikan dr. Atika, bayi yang mengalami gangguan kesehatan juga perlu ditempatkan di NICU. Masalah kesehatan yang dialami bisa bermacam-macam, contohnya bayi mengalami gangguan pernapasan berat, termasuk pernapasan cepat, mendengus, atau berhenti bernapas

“Bayi juga perlu dirawat di NICU apabila mengalami sepsis, kuning berat, cacat lahir, dan lain-lain,” ucapnya. 

Menurut Stanford Medicine, kriteria bayi memerlukan perawatan NICU lainnya, yaitu:

4. Lahir dengan Berat Badan Rendah

Dokter Atika mengatakan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) juga memerlukan perawatan di NICU. BBLR adalah kondisi ketika berat badan lahir bayi kurang dari 2.500 gram. Normalnya, bayi yang lahir cukup bulan harus memiliki berat badan antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

Prematur adalah penyebab paling umum bayi memiliki berat badan lahir rendah. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh intrauterine growth restriction (IUGR) alias pertumbuhan janin terhambat (PJT). 

Pertumbuhan janin terhambat adalah gangguan yang membuat bayi tidak berkembang dengan baik selama berada di kandungan.

Setelah tahu beragam penyebab bayi dirawat di NICU, Mama dan Papa mungkin juga bertanya-tanya kapan anak bisa keluar dari NICU? 

Menjawab pertanyaan ini, dr. Atika mengatakan lama bayi dirawat NICU tergantung dengan kondisi si kecil.

“Sangat bervariasi, tidak bisa ditentukan di awal kapan bayi yang lahir prematur atau bayi yang menggunakan alat bantuan pernapasan untuk keluar dari NICU. Itu semua tergantung pada kebutuhan bayinya,” ucap dr. Atika. 

Apabila Mama dan Papa punya pertanyaan lain mengenai prosedur perawatan di NICU, tak ada salahnya berkonsultasi lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu dan si kecil.

(ADT/NM) 

Bayi Prematur

Konsultasi Dokter Terkait