HomeIbu Dan anakKesehatan BayiApa Itu Hernia pada Bayi? Kenali Penyebab dan Jenisnya
Kesehatan Bayi

Apa Itu Hernia pada Bayi? Kenali Penyebab dan Jenisnya

dr. Reza Fahlevi, 04 Jan 2024

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hernia pada bayi ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar pusar atau alat kelamin. Jenis hernia yang paling sering menyerang bayi adalah hernia umbikalis, inguinalis, hingga hernia diafragma.

Apa Itu Hernia pada Bayi? Kenali Penyebab dan Jenisnya

Ketika mendengar kata hernia, kamu mungkin langsung berpikir kondisi turun berok yang umum dialami oleh orang dewasa. Pada kenyataannya, hernia juga bisa terjadi pada bayi di awal-awal kelahiran.

Jenis hernia yang terjadi pada bayi ada banyak macamnya, termasuk hernia inguinalis, hernia umbikalis, hingga hernia diafragma. Yuk, kenali penyebab hingga jenis hernia pada bayi dan gejalanya agar bisa segera ditangani dengan tepat.

Apa Itu Hernia?

Hernia adalah tonjolan yang muncul di sekitar pusar atau alat kelamin. Dilansir dari WebMD, Gangguan hernia muncul ketika ada bagian dari organ atau jaringan tubuh (misalnya, usus) terdorong masuk melalui celah atau bagian dinding otot yang lemah. Bagian organ ini terdorong hingga ke rongga tubuh lainnya yang tidak seharusnya, sehingga menyebabkan munculnya benjolan.

Hernia pada bayi adalah hal yang umum terjadi. Menurut Stanford Children’s Health, bayi bisa saja mengalami gangguan kesehatan hernia pada bulan-bulan pertama masa hidupnya. Hal ini disebabkan kondisi sistem imun si kecil yang belum sempurna.

Apa Penyebab Hernia pada Bayi?

Sebenarnya, penyebab hernia pada bayi terjadi karena suatu masalah kesehatan bawaan, seperti adanya celah atau kelemahan pada otot yang menyebabkan usus dapat keluar. Beberapa jenis hernia pada bayi bahkan dapat terjadi saat bayi masih dalam kandungan.

Sedangkan hernia jenis lainnya terjadi karena peningkatan tekanan dalam perut bayi. Tekanan ini muncul karena adanya cairan dalam perut bayi akibat suatu penyakit. Umumnya, bayi yang lahir prematur atau berat tubuh rendah ketika lahir memiliki risiko terjadinya hernia yang lebih tinggi.

Kondisi ini terjadi karena struktur otot bayi yang lebih lemah. Itulah mengapa pada si kecil yang lahir prematur atau lahir dengan berat lahir rendah, orang tua perlu lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya hernia.

Hernia bukan hanya bisa terjadi pada bayi, tetapi juga pada orang dewasa. Pada orang dewasa, hernia terjadi karena beberapa faktor risiko, seperti sering mengangkat barang berat, terlalu keras mengejan, atau batuk kronis yang menyebabkan tekanan dalam rongga perut meningkat. Tekanan ini kemudian membuat usus keluar melalui otot yang lemah ke organ lain.

Apa Saja Jenis Hernia pada Bayi dan Bagaimana Gejalanya?

Sebenarnya, ada banyak sekali jenis hernia. Namun, ada beberapa jenis hernia yang sering ditemukan pada bayi, antara lain sebagai berikut ini:

1. Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis terjadi ketika usus memasuki celah lubang pada otot di bagian perut bawah. Hal ini menimbulkan benjolan di dalam alat genital bayi. Pada bayi laki-laki, dapat ditemui pembesaran buah zakar.

Sementara itu, pada anak perempuan dapat ditemukan benjolan pada bibir kemaluan. Benjolan biasanya hanya sebelah (asimetris). Benjolan ini dapat bersifat hilang-timbul pada awalnya dan dapat menetap jika tidak ditangani segera.

2. Hernia Umbilikalis

Jenis hernia ini terjadi ketika usus memasuki celah rongga di perut bagian tengah. Tepatnya, pada pusar (udel). Hal ini membuat munculnya benjolan pada bagian pusar perut bayi yang biasanya hilang-timbul.

Benjolan akan bertambah saat bayi menangis. Ini karena saat bayi menangis tekanan dalam perut bayi meningkat dan mendorong usus keluar pada lokasi hernia umbilikalis.

3. Hernia Diafragma

Jenis hernia ini terjadi ketika ada celah pada otot diafragma. Otot diafragma adalah otot yang memisahkan rongga perut dengan rongga dada. Jika terdapat celah pada diafragma, usus akan memasuki salah satu rongga dada dan menyebabkan paru-paru terdorong.

Akibatnya, bayi akan mengalami sesak napas. Biasanya, jenis hernia ini terdeteksi saat dokter melakukan pemeriksaan radiolog. Misalnya, saat bayi rontgen dada atau USG dada. Jenis hernia ini juga dapat terdeteksi saat bayi masih berada dalam kandungan.

Artikel Lainnya: Bolehkah Memijat Benjolan Hernia? Ini Jawaban Dokter

kamu harus waspada si kecil mengalami hernia ketika mengalami gejala benjolan dengan lokasi dan karakteristik seperti yang dijelaskan di atas. Apalagi ditambah lagi, bayi sesak napas ketika baru lahir.

Sebaiknya, kamu langsung membawa si kecil konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti rontgen atau USG agar memastikan diagnosis. Umumnya, terapi berupa pembedahan akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi hernia pada bayi.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, kamu bisa chat dokter spesialis anak di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan secara online dengan mudah. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang!

(AYU/RPA)

BayiHernia

Konsultasi Dokter Terkait