HomeIbu Dan anakKehamilanInilah Penyebab Terjadinya Kehamilan Risiko Tinggi
Kehamilan

Inilah Penyebab Terjadinya Kehamilan Risiko Tinggi

dr. Melyarna Putri, 07 Apr 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Setiap kehamilan tidak dapat luput dari risiko. Namun kini telah diketahui bahwa ada beberapa faktor tertentu yang terbukti penting dalam menetapkan kualitas kesehatan ibu hamil risiko tinggi. Simak penjelasan dr. Melyarna di sini.

Inilah Penyebab Terjadinya Kehamilan Risiko Tinggi

KlikDokter.com – Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang disertai adanya kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya kelainan atau ancaman bahaya pada janin. Pada kehamilan risiko tinggi akan disertai adanya tindakan-tindakan khusus terhadap ibu, dan atau janin. Berikut adalah penyebab terjadinya kehamilan risiko tinggi:

  • Usia Ibu

Salah satu faktor risiko yang paling umum untuk kehamilan berisiko tinggi adalah usia ibu. Wanita yang akan berada di bawah usia 17 atau di atas usia 35 saat melahirkan bayinya berada pada risiko yang lebih besar terhadap adanya komplikasi dibandingkan denganusia remaja akhir dan awal 30-an. Risiko keguguran dan cacat genetik lebih meningkat setelah usia 40

  • Kondisi medis yang ada sebelum kehamilan

Kondisi seperti tekanan darah tinggi, masalah pernapasan, ginjal, jantung, kencing manis,obesitas, tiroid, penyakit menular seksual (PMS), atau infeksi kronis seperti HIV dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan atau bayi yang belum lahir. Adanya riwayat keguguran, masalah dengan kehamilan sebelumnya atau kehamilan dengan adanya riwayat keluarga kelainan genetik juga merupakan faktor risiko kehamilan berisiko tinggi

  • Persalinan prematur

Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai sebelum 37 minggu kehamilan. Faktor-faktor yang dapat memicu persalinan prematur adalah wanita dengan faktor risiko tinggi, seperti infeksi, leher rahim pendek, dan adanya riwayat kelahiran prematur sebelumnya

Beberapa kondisi kehamilan yang memiliki risiko lainnya:

Beberapa kondisi kehamilan yang memiliki risiko lainnya:

  • Kelahiran kembar

Kehamilan kembar dapat diartikan dengan seorang wanita hamil membawa lebih dari satu bayi (kembar, kembar tiga, kembar empat, dsb). Kehamilan kembar meningkatkan risiko persalinan prematur, diabetes gestasional, dan tekanan darah tinggi pada kehamilan

  • Plasenta previa

Plasenta previa adalah suatu kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, terutama jika seorang wanita mengalami kontraksi. Jika plasenta masih menutupi leher rahim pada saat menjelang persalinan, kemungkinan dokter akan merencanakan tindakan operasi caesar untuk mengurangi resiko perdarahan terhadap ibu dan bayi

  • Masalah janin

Sekitar 2% sampai 3% bayi memiliki masalah dalam pembentukan organ. Pada beberapa bayi disertai dengan riwayat keluarga yang memiliki cacat bawaan, namun pada beberapa lainnya tidak. Adanya kelainan bawaan merupakan hal yang tidak terduga sebelumnya. Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks) pada trimester pertama kehamilan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya cacat bawaan

  • Penggunaan alkohol

Alkohol yang dikonsumsi selama kehamilan dapat melewati plasenta dan langsung ke peredaran darah janin. Wanita sebaiknya menghindari minuman beralkohol selama kehamilan dan ketika mencoba untuk hamil. Selama kehamilan, wanita yang minum alkohol memiliki faktor risiko lebih besar untuk mengalami keguguran atau bayi lahir mati. Selain itu, wanita yang minum alkohol pada saat hamil memiliki resiko lebih tinggi mendapat cacat lahir dan gangguan spektrum alkohol janin (FASD). FASD adalah nama teknis untuk sekelompok gangguan janin yang dikaitkan dengan minum alkohol selama kehamilan. Hal ini menyebabkan bentuk yang abnormal dari wajah, bertubuh pendek dan berat badan rendah, hiperaktif, cacat intelektual, dan masalah pendengaran

Beberapa kondisi kehamilan yang memiliki risiko lainnya:

Beberapa kondisi kehamilan yang memiliki risiko lainnya:

  • Merokok

Merokok selama kehamilan menyebabkan janin beresiko untuk lahir prematur, cacat lahir tertentu, dan sindrom kematian bayi mendadak

  • Kondisi medis yang terjadi selama kehamilan

Seorang wanita yang dapat dianggap sehat sebelum hamil, masih mungkin mengalami masalah kehamilan ketika ia hamil. Dua masalah yang berhubungan dengan kehamilan adalah: 1) Preeklampsia adalah sindrom yang mencakup tekanan darah tinggi, terdapatnya protein dalam urin, dan pembengkakan. Hal ini bisa berbahaya atau bahkan fatal bagi ibu atau bayi jika tidak diobati. Dengan pengelolaan yang baik, sebagian besar wanita yang mengalami preeklamsia dapat memiliki bayi yang sehat; 2)Gestational diabetes adalah tipe diabetes yang berkembang selama kehamilan. Wanita dengan diabetes gestasional akan memiliki kehamilan yang sehat jika menjalaniserangkaian terapi untuk kelainan ini. Biasanya diabetes akan menyembuh setelah melahirkan. Namun wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih besar untuk mengalami diabetes tipe 2

Apabila seorang wanita memiliki kondisi medis apapun, sangat penting bagi wanita tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk hamil. Dokter akan menjalankan serangkaian tes, memberikan obat, dan memberitahu tindakan pencegahan yang perlu diambil untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan calon bayinya.

ibuRisikoMerencanakan KehamilanHamil

Konsultasi Dokter Terkait