HomePsikologiRelationshipCiri dan Tanda Relationship Anxiety yang Mesti Anda Waspadai
Relationship

Ciri dan Tanda Relationship Anxiety yang Mesti Anda Waspadai

Tri Yuniwati Lestari, 24 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sering bertanya tentang arti hubungan yang sedang dijalani? Jika ya, mungkin Anda mengalami relationship anxiety. Berikut ini tanda-tandanya yang mesti diwaspadai.

Ciri dan Tanda Relationship Anxiety yang Mesti Anda Waspadai

Hubungan dengan pasangan harusnya membawa kesenangan dan kenyamanan. Namun, beberapa orang bisa saja mengalami kecemasan terus-menerus hingga mempertanyakan arti dari hubungan tersebut.

Apakah Anda salah satu yang mengalami hal tersebut? Jika ya, mungkin Anda mengalami relationship anxiety alias kecemasan dalam hubungan.

Mengenal Relationship Anxiety Lebih Dekat

Relationship anxiety melibatkan perasaan khawatir yang intens tentang hubungan romantis atau persahabatan. Kondisi ini juga mencakup beberapa gangguan kecemasan sosial

Artikel Lainnya: Mengenal Platonic Relationship Beserta Manfaatnya bagi Kesehatan

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa relationship anxiety cenderung berkembang ketika seseorang mengalami ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan.

Relationship anxiety mungkin dapat terjadi karena ada pengalaman menyakitkan sebelumnya,” kata Ikhsan.

“Namun, perlu diperhatikan, apakah akhirnya sampai buat Anda stres, mood tidak stabil, dan hal negatif lain yang mempengaruhi hubungan?” sambungnya.

Jika ya, lanjut Ikhsan, Anda sebaiknya waspada. Kecemasan berlebih akan suatu hubungan yang sedang atau akan dijalani cenderung tidak berujung baik.

“Hubungannya bisa tidak berkembang, kandas begitu saja, atau malah menjadi toxic relationship,” tegas Ikhsan. 

Ciri-Ciri Relationship Anxiety

Berikut ini adalah beberapa tanda potensial dari kecemasan dalam hubungan alias relationship anxiety:

  1. Meragukan Sosok Pasangan

Salah satu tanda kecemasan dalam hubungan adalah ketika Anda selalu meragukan pasangan, sekalipun ia berperilaku baik atau meyakinkan. 

Contoh, pasangan Anda selalu memberikan kabar tentang hal yang ia lakukan. Namun, Anda tetap ragu akan kejujuran pasangan. Anda selalu merasa bahwa pasangan berbohong akan hal tersebut. 

Curiga memang hal yang wajar. Namun, jika sudah berlebihan atau tanpa alasan yang jelas, maka hal tersebut adalah tindakan yang salah. Curiga berlebihan dapat membuat hubungan Anda tidak berjalan baik. 

Artikel Lainnya: Pacaran tapi Tak Dikenalkan ke Keluarga? Awas Pocketing Relationship

  1. Meragukan Prioritas

Dijelaskan Ikhsan, ekspresi kecemasan dalam hubungan yang paling umum berkaitan dengan pertanyaan mendasar tentang: apakah saya penting untuk Anda?, atau apakah saya adalah prioritas?

Hal tersebut tidak menjadi masalah jika ditanyakan sesekali kepada pasangan. Jika selalu bertanya akan hal itu, Anda mungkin mengalami relationship anxiety.  

  1. Punya Kecemasan Berlebih Akan Ditinggalkan 

Saat hubungan percintaan berjalan lancar, Anda tentunya merasa nyaman dan bahagia. Sangat normal untuk ingin mempertahankan perasaan ini, dan berharap tidak ada yang mengganggu.

Namun, terkadang, pikiran-pikiran akan ketakutan ditinggalkan pasangan dapat membuat Anda menjadi cemas berlebih. Anda mungkin melakukan beberapa hal yang tidak seharusnya, seperti:

  • Menghindari membahas sebuah masalah untuk menghindari pertikaian. 
  • Mengabaikan ketika pasangan Anda melakukan hal-hal mengganggu.
  • Sangat khawatir pasangan marah, bahkan jika mereka tidak demikian.

Apabila Anda melakukan hal-hal tersebut, waspadalah. Mungkin saja Anda sudah mengalami satu dari sebagian tanda relationship anxiety.

  1. Meragukan Hubungan Akan Berjalan Baik dan Bertahan Lama

Seseorang yang mengalami relationship anxiety cenderung bertanya-tanya tentang kecocokannya dengan pasangan. 

Ia juga sering khawatir bahwa pasangannya tidak dapat mempertahankan hubungan agar berlangsung terus-menerus.

Selain itu, mereka yang mengalami relationship anxiety juga kerap mempertanyakan tentang kebahagiaannya dalam menjalin hubungannya saat ini.

Artikel Lainnya: Deretan Cara Keluar dari Toxic Relationship Menurut Psikolog

  1. Perasaan Khawatir Berlebih akan Dikhianati oleh Pasangan

Khawatir sesekali adalah hal yang wajar. Hal tersebut menjadi tidak wajar jika Anda terus-menerus melakukannya. 

Perasaan khawatir pada pasangan yang berlebihan nantinya bisa memunculkan perilaku sabotase. Contoh hal-hal yang dapat menyabotase suatu hubungan, antara lain:

  • Suka menyulut pertengkaran atau adu bicara dengan pasangan, padahal yang dibahas permasalahan sepele.
  • Ketika Anda tengah dalam kondisi buruk, justru meminta pasangan untuk menjauh. Bahkan, tak mengakui akan adanya permasalahan
  • Tanpa pikir panjang suka mengetes hubungan dengan pasangan. Misalnya, sengaja bertemu dengan mantan pacar.

Kecemasan hubungan dapat muncul dengan tanda yang berbeda-beda. Kebanyakan orang menunjukan keadaan tersebut pada tahap awal membentuk komitmen.

Jika Anda tetap menunjukkan tanda-tanda tersebut secara berkelanjutan, lebih baik minta bantuan psikolog untuk menentukan langkah yang tepat. 

Anda bisa melakukan konsultasi kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Relationshippsikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait