Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePsikologiRelationshipBahaya di Balik Tren Sleepover Date
Relationship

Bahaya di Balik Tren Sleepover Date

Siti Nurmayani Putri, 15 Feb 2024

Ditinjau Oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sleepover date alias menginap bersama pasangan mungkin terdengar menyenangkan. Namun, nyatanya tren ini justru berbahaya bagi kesehatan.

Bahaya di Balik Tren Sleepover Date

Saat ini, muncul istilah sleepover date yang ramai diperbincangkan di media sosial. Sleepover date mengacu pada aktivitas menginap bersama pasangan.

Tren ini menuai banyak kritikan. Sebab, dianggap menormalisasi aktivitas seks bebas dan mengaburkan segala risikonya.

Nyatanya, sleepover date memang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Di bawah ini 11 bahaya sleepover date yang perlu Kamu tahu.

1. HIV/AIDS

Sleepover date dapat meningkatkan risiko terinfeksi Human immunodeficiency virus (HIV). Hal ini dipicu oleh hubungan seksual yang tidak aman, misalnya tidak menggunakan kondom atau obat pre-exposure prophylaxis (PrEP) yang dapat mengurangi risiko penularan HIV lewat hubungan seks.

Risiko terjangkit HIV makin besar apabila Kamu berhubungan intim dengan orang yang baru dikenal ataupun gonta-ganti pasangan seksual. Bukan tidak mungkin teman kencanmu mengidap HIV sehingga penularan terjadi.

HIV bisa menular melalui hubungan seks vaginal, anal, oral, maupun alat bantu seks yang digunakan secara bergantian.

Artikel lainnya: Cara Atasi Kecanduan Seks

2. Klamidia

Klamidia

Klamidia adalah jenis penyakit menular seksual yang umum dialami penganut seks bebas dan berisiko tinggi, termasuk sleepover date.

Penyebaran klamidia sebagian besar lewat hubungan seks yang tidak aman, baik secara vaginal, anal, maupun oral.

Klamidia sendiri disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Biasanya, orang yang terkena klamidia tidak menunjukkan gejala khusus sehingga Kamu dan pasangan mungkin tidak menyadari telah mengidap penyakit menular seksual satu ini.

Berdasarkan Better Health Australia, klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul, gangguan kesuburan pada pria dan wanita, serta kehamilan di luar rahim.

3. Gonore

Bahaya sleepover date bisa meningkatkan risiko terkena gonore alias kencing nanah. Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput lendir, seperti di mata, tenggorokan, anus, dan alat kelamin.

Neisseria gonorrhoeae dapat menular melalui hubungan seksual, baik secara oral, anal, atau vaginal. Gonore dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, keluar nanah di ujung penis, maupun keputihan secara terus-menerus.

Apabila tidak ditangani segera, gonore dapat menimbulkan komplikasi, seperti ulkus kornea hingga kebutaan.

4. Sifilis

Sifilis atau yang dikenal sebagai penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini bisa menular melalui penetrasi penis ke dalam vagina, seks anal, maupun oral.

Gejala sifilis menimbulkan luka tanpa rasa sakit, demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada tahap lanjut, Treponema pallidum dapat menginfeksi organ vital, seperti jantung dan otak.

Mayoritas pengidap tidak menyadari gejala sifilis sehingga infeksi menular seksual ini sering kali terlambat ditangani.

Artikel lainnya: Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Perlu Kamu Tahu

5. Herpes Genital

Herpes genital bisa menular lewat aktivitas sleepover date. Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV).

Gejala herpes genital umumnya ditandai dengan rasa nyeri, gatal, ataupun luka di area genital. Meski begitu, beberapa orang yang terinfeksi bisa juga tidak menunjukkan gejala herpes genital.

6. Kutu Kemaluan

Kutu kemaluan umumnya hidup di area rambut kemaluan. Meski begitu, kutu ini juga bisa menyebar ke area tubuh lain yang berambut, seperti kumis, bulu ketiak, bahkan rambut kepala.

Penularan terjadi ketika Kamu melakukan hubungan seksual dengan pengidap kutu kemaluan.

7. Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Dampak sleepover date bisa memicu kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kehamilan yang tidak diinginkan bisa meningkatkan risiko timbulnya masalah pada ibu dan bayi.

Ketika tidak punya rencana hamil, seseorang mungkin memiliki pola hidup yang tidak sehat, bahkan menunda perawatan kesehatan selama kehamilan. Hal ini justru membahayakan bumil dan janinnya.

8. Depresi

Hubungan seks bebas seperti sleepover date bisa menyebabkan depresi. Sebuah penelitian yang dimuat Journal of Sex Research, mengungkapkan bahwa gejala kecemasan, depresi, dan kesepian makin meningkat setelah seseorang melakukan seks bebas. Depresi akibat seks bebas bisa dialami pria maupun wanita.

9. Merasa Bersalah

Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, menuturkan bahwa sleepover date bisa menimbulkan perasaan bersalah. Perasaan bersalah bisa muncul apabila nilai yang dianut seseorang bertentangan dengan tindakan sleepover date.

“Akibatnya, berpotensi besar memengaruhi kesehatan mental. Karena, bisa timbul perasaan tidak nyaman, misalnya perasaan bersalah atas apa yang dilakukannya,” jelas Gracia.

Artikel lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya

10. Kesejahteraan Psikologis Terganggu

Gracia menambahkan, saat melakukan seks bebas, bisa juga terbangun ekspektasi maupun ketakutan tertentu yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis.

“Terlebih, ketika sleepover date dilakukan hanya karena impulsif, tanpa pertimbangan yang matang atau kurangnya kontrol diri, seperti pemahaman soal risiko-risikonya,” paparnya.

Contoh dampak psikologis yang dirasakan, seperti adanya ketakutan tertular penyakit atau hamil di luar nikah.

11. Berkurangnya Komitmen dalam Hubungan

Menurut Gracia Ivonika, sleepover date yang tidak diimbangi dengan pertimbangan yang matang, nilai, dan tujuan yang disepakati bersama, berpotensi menurunkan komitmen maupun mengganggu dinamika relasi.

Meski begitu, kaitan antara berkurangnya komitmen dalam hubungan dengan sleepover date perlu dilihat dari beberapa aspek.

“Nilai dari individu masing-masing, komitmen kedua belah pihak sejak awal, tujuan berpacaran, alasan sleepover date, batasan dalam berpacaran yang diterapkan, pengalaman berpacaran, karakter tiap individu, dan banyak faktor lainnya bisa memengaruhi,” kata Gracia.

12. Chancroid

Chancroid adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Haemophilus ducreyi.

Bakteri ini dapat menyebabkan pembentukan luka atau sariawan di area genital atau pada bagian tubuh lainnya.

Chancroid biasanya ditandai dengan munculnya satu atau beberapa lesi kecil yang sangat nyeri di area genital. Lesi ini kemudian dapat berkembang menjadi luka yang terbuka dan berisi nanah.

13. Gangguan Pola Tidur

Gangguan pola tidur bisa menjadi dampak dari sleepover date atau aktivitas tidur bersama. Jika sleepover date melibatkan aktivitas seksual yang intens, ini dapat memengaruhi kualitas tidur karena rangsangan fisik dan emosional yang terjadi.

Artikel lainnya: Berhubungan Seks Sebelum Menikah Bisa Pengaruhi Mental?

Sleepover date dan ragam aktivitas seks bebas berisiko tinggi yang dilakukan tanpa pertimbangan matang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

Karena itu, #JagaSehatmu dengan menghindari aktivitas seks yang bebas dan tidak aman. Tetap gunakan pengaman seperti kondom saat melakukan hubungan seksual.

Apabila Kamu memiliki pertanyaan lain seputar hubungan seks, tidak ada salahnya tanya dokter online dan Kamu bisa buat janji dengan dokter melalui fitur Temu Dokter.

Kamu juga bisa menggunakan fitur Layanan Medis & Lab untuk booking berbagai layanan kesehatan dan membeli berbagai obat di KALStore kapan pun dan di mana pun.

Jangan lupa juga untuk download aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store.

Penyakit HIV/AIDSPenyakit Sifilis

Konsultasi Dokter Terkait