Masalah Saraf dan Otak

Nyeri Saraf Oksipital

dr. Devia Irine Putri, 16 Januari 2023

Icon ShareBagikan
Icon Like

Nyeri saraf oksipital atau neuralgia oksipital adalah sakit kepala karena peradangan dan cedera pada saraf oksipital. Bagaimana cara mengobatinya?

Nyeri Saraf Oksipital 

Dokter spesialis

Dokter spesialis saraf 

Gejala

Sakit di sekitar belakang kepala dan leher yang bersifat tajam, seperti ditusuk-tusuk, bertambah berat ketika disentuh atau digerakkan

Faktor risiko

Degenerative tulang belakang, diabetes, cedera leher, vaskulitis

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (MRI, CT Scan, X-ray)

Pengobatan

Obat-obatan, prosedur injeksi obat, dan pembedahan

Obat

Antidepresan (amitriptilin), antikejang (carbamazepine, gabapentine, pregabalin, fenitoin), opioid, obat OAINS 

Komplikasi

Mengganggu produktivitas sehari-hari, komplikasi dari tindakan pembedahan

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala nyeri saraf oksipital atau nyeri kepala hebat yang tidak membaik disertai dengan gejala lain seperti demam, gangguan penglihatan, kelemahan, dan penurunan kesadaran

Pengertian

Nyeri saraf oksipital atau dikenal dengan neuralgia oksipital adalah sakit kepala yang disebabkan oleh peradangan atau cedera pada saraf oksipital. Saraf ini berada di kepala bagian belakang hingga leher. 

Penderita dapat merasakan nyeri seperti berdenyut sakit, menusuk dan tajam. Meskipun terasa sangat menyakitkan, nyeri saraf oksipital ini tidak dianggap mengancam nyawa. 

Namun, rasa sakit akibat nyeri saraf oksipital yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebar hingga ke bagian depan dan sisi kepala, serta mata yang membuat tak nyaman penderitanya.

Distribusi rasa nyeri tersebut mengikuti alur persarafan greater occipital serta third occipital, yakni saraf sensorik dari leher bagian atas hingga ke belakang kepala. 

Selain itu, rasa sakit akibat neuralgia oksipital disalahpahami sebagai migrain atau nyeri kepala lainnya karena gejalanya gejala mirip. 

Lantas, adakah gejala nyeri saraf oksipital yang khas dan membedakannya dari sakit kepala lainnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab

Penyebab nyeri saraf oksipital paling umum adalah adanya penekanan saraf oksipital atau kekakuan otot di sekitarnya.

Selain itu, seseorang juga bisa mengalami nyeri saraf oksipital usai mengalami trauma dan cedera pada kepala atau leher.

Faktor Risiko

Nyeri saraf oksipital bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko mengalami kondisi nyeri saraf oksipital, antara lain:

Gejala

Gejala nyeri saraf oksipital menyerang area kepala dan leher. Keluhan nyeri biasanya dimulai di belakang salah satu mata atau di belakang kepala. 

Nyeri yang muncul dapat berupa seperti ditusuk-tusuk, tertekan, atau terkena sengatan listrik. 

Rasa sakit yang dideskripsikan sering kali seperti migrain sehingga tak jarang penderitanya mengira ini adalah keluhan migrain.

Namun, gejala neuralgia oksipital spesifik lainnya dapat berupa meningkatnya sensitivitas pada cahaya dan nyeri saat menggerakkan leher atau menyentuh kepala. 

Diagnosis

Mengingat gejalanya mirip dengan sakit kepala jenis lain, seperti migrain maupun sakit kepala kluster, dokter spesialis saraf perlu melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk menegakkan diagnosis. 

Untuk itu, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang. 

Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan seputar keluhan sakit kepala yang dirasakan hingga gejala lain yang menyertai.

Setelah itu, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan melakukan penekanan pada area belakang kepala penderita, tempat di mana terdapat saraf oksipital. 

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah lokasi yang menjadi tempat munculnya rasa nyeri. 

Sensasi seperti kesetrum mungkin akan muncul ketika dokter menekan atau mengetuk di sekitar saraf oksipital. 

Ketika penderita berbaring di atas bantal dan mendongak atau memutar leher, nyeri juga bisa muncul. 

Dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis nyeri saraf oksipital. 

Adapun pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk mendiagnosis nyeri saraf adalah: 

  • X-ray, untuk membantu mengetahui apakah ada keterlibatan kondisi lain, misalnya artritis atau masalah di tulang belakang bagian atas
  • CT- Scan, untuk membantu melihat apakah ada kelainan patologis atau degeneratif
  • MRI, menjadi pemeriksaan penting karena bisa menilai jaringan sekitar leher dan saraf oksipital yang lebih jelas
  • Diagnostic block, menyuntikkan anestesi lokal ke saraf oksipital untuk membantu mengonfirmasi diagnosis. Di sisi lain, cara ini juga berperan sebagai terapi nyeri saraf oksipital.
  • Meski demikian, pemeriksaan ini bisa memberikan hasil positif palsu pada kasus migrain dan sakit kepala kluster

Pengobatan

Cara mengatasi nyeri saraf oksipital adalah berupa konservatif, yaitu pemberian obat-obatan maupun dengan prosedur intervensi. 

Umumnya, dokter akan memberikan obat-obatan pereda nyeri saraf, seperti:

  • Golongan antidepresan: amitriptilin, nortriptyline
  • Golongan antikejang : carbamazepine, gabapentine, pregabalin, fenitoin
  • Golongan opioid dan obat OAINS 

Selain dengan obat minum, dapat pula dilakukan prosedur medis untuk mengobati nyeri saraf, seperti:

  • Injeksi pada saraf menggunakan obat anestesi dikombinasi dan/atau tanpa steroid untuk mengurangi nyeri
  • Injeksi botulinum toxin untuk membantu mengurangi peradangan 
  • Radiofrequency ablation untuk membantu mengurangi nyeri dengan menggunakan metode induksi listrik intensitas rendah di sekitar saraf
  • Pembedahan seperti occipital nerve stimulation, spinal cord stimulation, dan C2,3 ganglionectomy

Pencegahan

Agar terhindar dari nyeri saraf oksipital atau neuralgia oksipital, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti:

  • Istirahat yang cukup (7- 8 jam sehari)
  • Penuhi kebutuhan gizi yang seimbang
  • Hindari konsumsi alkohol
  • Hindari merokok
  • Hindari stres
  • Melakukan peregangan agar otot leher tidak kaku

Komplikasi

Nyeri saraf oksipital sebenarnya tidak mengancam nyawa. Namun, keluhan ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas seseorang. 

Selain itu, komplikasi biasanya muncul dari tindakan intervensi yang dilakukan, misalnya berupa infeksi pada bekas luka operasi atau bagian tubuh yang dilakukan tindakan maupun perlengketan luka.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter apabila muncul gejala-gejala nyeri saraf oksipital di atas. 

Apabila muncul keluhan nyeri kepala yang tidak membaik disertai dengan demam, penglihatan ganda atau gangguan penglihatan lainnya, kelemahan, maupun penurunan kesadaran segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

Apabila sakit berlanjut, segera konsultasi dengan dokter spesialis saraf menggunakan layanan Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit memberat, ya! #JagaSehatmu dari sekarang.

[HNS/NM]

Tanya Dokter