Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Pencernaan

Kolesistitis

dr. Marsita Ayu Lestari, 04 September 2023

Ditinjau Oleh KlikDokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kolesistitis merupakan peradangan pada kantong empedu karena terperangkapnya cairan empedu. Ketahui penyebab, gejala dan pengobatannya.

Kolesistitis

Kolesistitis

Dokter Spesialis

Spesialis Penyakit Dalam; Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Gastroenterohepatologi

Gejala 

Nyeri perut kanan atas dapat menjalar ke daerah pundak dan belikat kanan, rasa penuh di daerah ulu hati, mual/muntah, demam

Faktor Risiko

Usia tua, perempuan, obesitas, riwayat keluarga, penurunan berat badan yang cepat, kebiasaan makan yang tidak sehat (sering mengonsumsi makanan tinggi lemak)

Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin, USG Perut, MRCP, ERCP, kolesistografi oral

Pengobatan 

Pengobatan kolesistitis tanpa batu: tirah baring, diet rendah lemak, nutrisi parenteral, antibiotik parenteral, terapi suportif (antipiretik, analgesik, pemberian cairan infus), pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi); Pengobatan kolesistitis dengan batu: terapi suportif (antipiretik, analgesik, pemberian cairan infus), antibiotik parenteral, surgical cholecystectomy, percutaneous cholecystostomy, transpapillary endoscopic cholecystostomy, endoscopic Ultrasound Biliary Drainage (EUS-BD)

Obat

Bergantung pada kondisi penderita, seperti antipiretik, analgesik, antibiotik

Komplikasi

Gangren empedu, peritonitis, abses hati, sepsis

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan faktor risiko yang mengarah kepada kolesistitis

Pengertian Kolesistitis

Kolesistitis adalah peradangan pada kantong empedu. Kantong empedu adalah organ yang menyerupai buah pir dan terletak di perut kanan atas, tepatnya di bawah hati. Penyakit Kolesistitis dapat terjadi secara akut maupun kronik.

Penyebab Kolesistitis

Terdapat beberapa penyebab kolesistitis, yaitu:

1. Stasis cairan empedu (cairan terperangkap di kantong empedu)

Penyebab kondisi ini yang tersering, yaitu batu kantong empedu. 

2. Infeksi kuman

Kuman yang tersering adalah E. coli, Strep. faecalis, Klebsiella, Bacteroides, dan Clostridia.

3. Iskemia kandung empedu

Kondisi ini terjadi ketika suplai darah di organ tersebut tidak tercukupi.

Gejala Kolesistitis

Keluhan kolesistitis dapat dipicu setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Adapun tanda dan gejalanya, antara lain:

  • Nyeri perut kanan atas dapat menjalar ke daerah pundak dan belikat kanan
  • Rasa penuh di daerah ulu hati
  • Mual/muntah
  • Demam

Artikel Lainnya: Kenali Fungsi Kantung Empedu dan Risiko Penyakitnya 

Faktor Risiko Kolesistitis

Adapun faktor-faktor risiko kolesistitis, yaitu:

  • Usia tua
  • Perempuan
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga
  • Penurunan berat badan yang cepat
  • Kebiasaan makan yang tidak sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan tinggi lemak

Artikel lainnya: 12 Cara Mudah Mengatasi Sakit Perut di Rumah

Diagnosis Kolesistitis

Untuk mendiagnosis adanya kolesistitis, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan berubahnya warna di beberapa tubuh menjadi kuning (ikterus) dan nyeri tekan di daerah kandung empedu.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dianjurkan oleh dokter, seperti:

1. Pemeriksaan laboratorium 

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin.

2. USG Perut

USG perut untuk melihat besar, bentuk, penebalan dinding kandung empedu, batu dan saluran empedu.

3. Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP)

MRCP digunakan untuk melihat adanya batu di kandung empedu dan saluran empedu

4. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)

Selain sebagai alat untuk mendiagnosis, ERCP juga digunakan dalam pengobatan.

5. Kolesistografi oral

Pemeriksaan ini melihat gambaran saluran empedu.

Artikel Lainnya: Sering Nyeri Dada Sebelah Kanan, Pertanda Apa?

Pengobatan Kolesistitis

Pengobatan kolesistitis dikelompokkan menjadi pengobatan penyakit kolesistitis tanpa batu dan kolesistitis dengan batu. 

Pengobatan kolesistitis tanpa batu, diantaranya:

  • Tirah baring
  • Diet rendah lemak pada kondisi akut
  • Nutrisi parenteral melalui pembuluh darah vena, bila asupan tidak adekuat
  • Antibiotik parenteral melalui pembuluh darah vena
  • Terapi suportif (antipiretik, analgesik, pemberian cairan infus)
  • Pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi)

 Pengobatan kolesistitis dengan batu, diantaranya:

  • Terapi suportif (antipiretik, analgesik, pemberian cairan infus)
  • Antibiotik parenteral melalui pembuluh darah vena
  • Surgical cholecystectomy 
  • Percutaneous cholecystostomy 
  • Transpapillary endoscopic cholecystostomy 
  • Endoscopic Ultrasound Biliary Drainage (EUS-BD)

Sekitar 85% kasus mengalami kesembuhan total, dan beberapa mengalami kekambuhan. 

Pencegahan Kolesistitis

Kamu dapat mengurangi risiko kolesistitis dengan menerapkan beberapa langkah berikut:

  • Pola makan sehat yang meliputi asupan tinggi sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 
  • Berolahraga secara teratur sesuai rekomendasi dokter.
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal/indeks massa tubuh dalam rentang normal

Artikel lainnya: Kenali Fungsi Kantung Empedu dan Risiko Penyakitnya

Komplikasi Kolesistitis

Bila kolesistitis tidak diterapi secara tepat, maka kondisi ini dapat mengancam jiwa dan menimbulkan komplikasi. Terdapat beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Gangren empedu: kematian jaringan
  • Peritonitis: peradangan lapisan yang membungkus organ perut dan dinding perut bagian dalam
  • Abses hati: nanah terkumpul di hati yang disebabkan oleh infeksi
  • Sepsis: kondisi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi

Obat Terkait Kolesistitis

Artikel lainnya: Beragam Pengobatan Batu Empedu Tanpa Operasi

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri kamu bila mengalami gejala dan memiliki faktor risiko yang telah dijelaskan. Penanganan kolesistitis perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi kelumpuhan, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]

Tanya Dokter