Obat Jantung

Fargoxin

Klikdokter, 22 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Fargoxin digunakan untuk mengobati masalah ritme jantung dan gagal jantung kongestif.

Pengertian

Fargoxin adalah obat dengan kandungan Digoxin yang digunakan untuk membantu mengobati gagal jantung, biasanya dikombinasikan dengan obat lain. Fargoxin juga digunakan untuk mengobati denyut jantung tidak teratur (fibrilasi atrium kronis). Mengobati gagal jantung dapat membantu menjaga kemampuan Anda untuk berjalan dan olahraga dan dapat meningkatkan kekuatan jantung Anda. Mengobati detak jantung yang tidak teratur dapat menurunkan risiko pembekuan darah, efek yang dapat mengurangi risiko untuk terkena serangan jantung atau stroke. Fargoxin termasuk dalam kelas obat yang disebut glikosida jantung. Fargoxin bekerja dengan mempengaruhi mineral tertentu (natrium dan kalium) dalam sel jantung. Hal ini mengurangi ketegangan pada jantung dan membantu itu mempertahankan detak jantung normal, stabil, dan kuat.

Keterangan

  1. Fargoxin Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Jantung
    • Kandungan: Digoxin 0.25 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Tablet
    • Kemasan: Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Pratapa Nirmala
  2. Fargoxin Ampul
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Jantung
    • Kandungan: Digoxin 0.25 mg/ mL
    • Bentuk: Ampul
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Dus, 5 Ampul @ 2 mL
    • Farmasi: Pratapa Nirmala.

Kegunaan

Fargoxin merupakan obat yang digunakan untuk membantu mengobati gagal jantung.

Dosis & Cara Penggunaan

Fargoxin termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Fargoxin Injeksi
    Perawatan darurat pada gagal jantung
    • Diberikan dosis 0.5-1 mg/ hari.
  2. Fargoxin Tablet
    • Digitalisasi cepat (24-36 jam)
      • Dewasa: diberikan 4-6 tablet dilanjutkan 1 tablet kembali dengan jarak waktu yang memadai kompensasi tercapai.
      • Anak: dosis 25 mcg / kg berat badan, dosis dapat ditingkatkan dengan jarak waktu tertentu sampai kompensasi tercapai.
      • Dosis pemeliharaan: 10-20 mcg / kg berat badan/ hari.
    • Digitalisasi lambat (3-5 hr)
      • Dosis: 2-3 tablet / hari dalam dosis terbagi.
      • Dosis perawatan: 1-3 tablet / hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Gangguan jantung: Aritmia (gangguan yang terjadi pada irama jantung)
  • Gangguan mata: Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau kuning).
  • Gangguan pencernaan: Diare, mual, muntah.
  • Gangguan sistem saraf: Gangguan otak, pusing, gangguan sistem.
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam dan urtikaria (Gatal).

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi:

  • Takikardia dan fibrilasi ventrikel
  • Blok AV derajat 2 dan lengkap
  • Henti sinus
  • Bradikardia sinus berlebihan

Interaksi Obat

  • Amfoterisin dapat meningkatkan kemungkinan toksisitas dari Fargoxin.
  • Antasida; cholestyramine, colestipol, neomycin, sulfasalazine dapat menghambat penyerapan Fargoxin didalam tubuh.
  • Peningkatan risiko aritmia jantung bila diberikan bersamaan dengan garam Ca dan obat antiaritmia.
  • Konsentrasi serum dapat ditingkatkan dengan quinidine.

Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Fargoxin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Efek gangguan saluran pencernaan seringkali merupakan tanda pertama dari toksisitas yang meliputi gangguan makan, mual, muntah, diare, sakit perut, dan kembung. Manifestasi jantung termasuk jantung berdebar, pingsan, gangguan irama multipel, dan gangguan irama jantung. Efek neurologis dan visual (misalnya pusing, kelelahan, malaise, lemah, mengantuk, gangguan perilaku, dan kelainan penglihatan warna) juga dapat terjadi.
  • Penatalaksanaan: lavage lambung jarang dilakukan, pertimbangkan pra-pengobatan dengan atropin. Pada keracunan akut, dosis besar arang aktif dapat mencegah penyerapan digoksin lebih lanjut dan menurunkan kadar serum dengan pengikatan digoksin di usus. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.