Obat Gangguan Saraf Pusat

Primidone

apt. Annas Reza, S.Farm, 10 Feb 2023

Ditinjau Oleh apt. Anggraini Elisabeth, S.Farm

Primidone adalah obat untuk mengatasi kejang. Bagaimana dosis dan aturan pakai obat Primidone? Mari kita simak penjelasannya di sini.

Primidone

Primidone

Golongan

Obat keras

Kategori obat 

Antikonvulsan

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak 

Bentuk obat

Tablet

Primidone untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Terdapat bukti positif obat berisiko bagi janin.

Peringatan Menyusui:

Primidone dapat terserap ke dalam ASI. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Merek Dagang 

Mysoline

Pengertian 

Primidone adalah obat yang digunakan untuk menangani jenis kejang tertentu. Obat keras ini bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat lainnya. 

Sebagai antikonvulsan, Primidone bekerja dengan cara mengurangi aktivitas listrik yang tidak normal di otak, sehingga dapat mengurangi efek kejang tertentu.

Meski memang dapat membantu mengendalikan kejang, Primidone tidak menyembuhkan penyakitnya. 

Berikut penjelasan selengkapnya seputar obat Primidone tablet. 

Keterangan 

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antikonvulsan
  • Kandungan: primidone 50 mg; primidone 250 mg
  • Kemasan: botol 100 tablet
  • Farmasi: Abbot (Mysoline)
  • Harga: -

Kegunaan 

Manfaat Primidone adalah mengatasi dan mengontrol jenis kejang tertentu, serta gangguan tremor.

Artikel lainnya: Sering Kejang Saat Demam Bisa Berdampak Turunkan Kecerdasan Anak? 

Dosis dan Aturan Pakai 

Penggunaan Primidone harus sesuai dengan resep dokter. Pemberian dosis juga disesuaikan dengan kondisi pasien yang menggunakannya. 

Adapun dosis Primidone secara umum adalah sebagai berikut.

Tujuan: mengatasi jenis kejang tertentu

Bentuk: tablet

  • Dewasa: dosis awal sebanyak 100 –125 mg/hari. Untuk dosis lanjutan, boleh ditingkatkan sebanyak 125 mg/3 hari. Dosis maksimal sebanyak 1.500 mg/hari.

Dosis pemeliharaan: 750 – 1.500 mg/hari dibagi dalam dua dosis pemberian.

  • Anak: dosis awal diberikan 50 mg/hari selama 3 hari pertama. Untuk dosis lanjutan, boleh diberikan 50 mg sebanyak 2 kali/hari selama 3 hari, selanjutnya 100 mg untuk hari berikutnya sampai hari ke-9. 

Dosis pemeliharaan: 125 – 250 mg sebanyak 3 kali/hari.

Cara Menggunakan 

  • Gunakan obat Primidone sesuai dengan petunjuk dokter dan informasi yang ada di label kemasan obat
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis yang dianjurkan, karena bisa meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat
  • Gunakan obat di waktu yang sama setiap hari. Jika kamu terlewat satu dosis obat, segera minum ketika kamu mengingatnya. Jika sudah dekat dengan waktu minum berikutnya, lebih baik lupakan dosis yang terlewat
  • Dokter mungkin akan memberi Primidone dosis rendah, lalu secara bertahap meningkatkannya. Kenaiknya dosis biasanya tidak lebih dari sekali setiap 3 hari
  • Jangan berhenti menggunakan primidon tanpa berbicara dengan dokter. Jika kamu tiba-tiba berhenti minum Primidone, kejang yang kami alami mungkin menjadi lebih buruk. Dokter mungkin akan menurunkan dosis secara bertahap

Cara Penyimpanan 

Simpat obat Primidone di suhu ruangan, di tempat yang kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Primidone dapat menyebabkan beberapa efek samping. Hubungi dokter jika salah satu dari gejala ini semakin berat atau tidak hilang:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Pusing
  • Kesulitan mengendalikan gerakan
  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Penglihatan ganda
  • Gerakan mata yang tidak terkendali
  • Penurunan kemampuan seksual

Artikel lainnya: Bisakah Penderita Epilepsi Sembuh? 

Overdosis

Beberapa efek samping mungkin bisa menjadi serius jika kamu terlalu banyak mengonsumsi obat ini atau terlalu lama mengonsumsinya. 

Hubungi dokter jika kamu mengalami kondisi berikut:

  • Ruam kulit yang berat
  • Kesulitan bernapas
  • Penurunan kesadaran
  • Kantuk yang ekstrem
  • Kebingungan 
  • Koma 

Kontraindikasi

  • Sebaiknya obat tidak diberikan pada orang yang alergi pada kandungan Primidone, ataupun yang hipersensitif pada obat golongan barbiturat
  • Orang dengan porfiria

Interaksi Obat 

  • Terjadi peningkatan kadar Primidone dalam darah apabila obat ini digunakan bersama dengan chloramphenicol metronidazole dan sodium valproate
  • Apabila digunakan dengan paracetamol, risiko gangguan hati dapat meningkat
  • Hindari penggunaan bersama obat yang memengaruhi SSP (susunan saraf pusat) dan minuman beralkohol

Peringatan dan Perhatian 

  • Informasikan dokter jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap Primidone, fenobarbital, atau obat lain apa pun
  • Jika diresepkan Primidone, informasikan dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan
  • Informasikan dokter tentang obat-obatan yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep, nonresep, maupun suplemen dan herbal
  • Apabila diresepkan Primidone, informasikan ke dokter jika kamu memiliki riwayat penyakit porfiria
  • Obat ini dapat memicu kantuk. Sebaiknya hindari mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama kamu minum obat ini 
  • Hati-hati karena kesehatan mental kamu dapat berubah dengan cara yang tidak terduga. Kamu mungkin merasakan sensasi ingin bunuh diri (berpikir untuk melukai diri sendiri, atau merencanakan bunuh diri) saat menggunakan primidone. Informasikan dokter jika kamu merasakan sensasi tersebut

Artikel lainnya: Kenali Lebih Jauh tentang Tremor dan Penyebabnya 

Kategori Kehamilan 

Primidone digolongkan ke dalam kategori D untuk ibu hamil. Terdapat bukti positif obat berisiko bagi janin. Obat hanya digunakan apabila manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Peringatan kehamilan

Karena berisiko bagi kehamilan, informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Primidone saat hamil.

Peringatan Menyusui   

Primidone dapat terserap ke dalam ASI. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis 

Ingat untuk selalu #JagaSehatmu. Yuk, manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan ahlinya di Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit.

[HNS/NM]