Covigon
Klikdokter, 06 Des 2021
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Covigon sudah mendapat izin penggunaan darurat untuk pasien COVID-19. Kita cari tahu kandungan, kegunaan, dan harga Covigon di sini.
Nama generik: Covigon
Golongan: Obat Keras
Harga Covigon: Rp22.500/tablet (HET)
Pengertian
BPOM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) pada Remdesivir dan Favipiravir untuk pengobatan COVID-19.
Ada 12 nama obat dengan kandungan dua zat aktif tersebut yang kini telah mendapatkan EUA. Salah satunya adalah Covigon.
Covigon, yang mengandung Favipiravir, merupakan obat golongan antivirus yang kerap digunakan untuk mengobati influenza.
Namun, Favipiravir diketahui juga dapat menghentikan pertumbuhan coronavirus dalam tubuh, sehingga dapat membantu Anda merasa lebih baik.
Hanya saja, belum ada bukti yang cukup untuk membuktikan khasiat Favipiravir dalam mengobati virus corona.
Penelitian soal efektivitas obat ini pada virus corona terus berjalan.
Artikel Lainnya: Cara Meningkatkan Kadar Saturasi Oksigen
Keterangan
1. Kategori
Antivirus
2. Kandungan
Favipiravir 200 mg
3. Kemasan
Strip @ 10 Tablet salut selaput
4. Farmasi
Mersifarma Tirmaku Mercusana & Zhejiang Hisun Pharmaceutical
Kegunaan
1. Indikasi
Covigon mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk mengobati COVID-19 pada pasien dewasa dengan gejala ringan hingga sedang.
2. Kontraindikasi:
Jangan gunakan obat Covigon pada ibu hamil.
Anda yang punya alergi pada Favipiravir juga tidak disarankan mengonsumsi Covigon.
Cek Dosis Umum dan Aturan Pakai
- Hari pertama: 1600 mg, 2 kali sehari.
- Hari kedua dan seterusnya: 600 mg, 2 kali sehari.
Lama pengobatan 7-14 hari (maksimal 14 hari), bergantung pada pertimbangan klinis dari dokter yang meresepkan.
Artikel Lainnya: Bahaya Suntik Vaksin Sendiri Tanpa Pengawasan Nakes
Efek Samping
Efek samping yang mungkin Anda rasakan adalah gangguan pada saluran cerna.
Anda mungkin akan merasa mual, muntah, diare, sakit perut, perut terasa tidak nyaman, tukak lambung, dan radang perut.
Favipiravir juga dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah, gangguan hati, gatal, serta eksim.
Bagaimana Cara Penggunaan Covigon yang Benar?
- Covigon diminum secara oral, ikuti dosis yang sudah ditentukan dokter.
- Obat ini akan diberikan hingga maksimum 14 hari, tergantung pertimbangan dokter.
- Obat Covigon dapat terdistribusi ke dalam sperma. Jika Anda pasien pria, kenakan kontrasepsi, seperti kondom, ketika berhubungan seks selama masa pengobatan dan 7 hari pasca-pengobatan.
- Anda juga tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual dengan wanita yang sedang hamil.
- Obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Pada ibu menyusui, Anda diharuskan untuk tidak memberikan ASI kepada bayi selama menggunakan Covigon.
- Simpan obat ini pada suhu ruangan (di bawah 30 derajat Celsius), di tempat kering, dan terhindar dari cahaya matahari.
Artikel Lainnya: Deretan Nutrisi Penting untuk Jaga Imun Setelah Vaksin COVID-19
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Konsumsi Covigon?
Yang utama, pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
Selanjutnya, beritahu dokter dan petugas medis jika Anda:
- menderita penyakit ginjal,
- memiliki penyakit hati atau hepatitis,
- punya kadar gula rendah ataupun diabetes,
- sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan,
- ibu menyusui,
- ada riwayat gout, hiperurisemia (tingginya kadar asam urat dalam darah),
- memiliki penyakit serius, dan
- sedang minum obat lain, terutama pirazinamid, repaglinid, teofilin, famsiklovir, sulindak, kloroquin, dan oseltamivir.
Bolehkah Saya Konsumsi Covigon dengan Obat Lain?
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan Covigon, contohnya pirazinamid, repaglinid, teofilin, famsiklovir, sulindak, kloroquin, oseltamivir.
Beritahu kepada petugas medis mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi atau gunakan, baik obat resep, obat bebas maupun suplemen makanan.
Artikel lainnya: Setelah Sembuh dari COVID-19 Batuk Tak Kunjung Sembuh, Ini Tipsnya
Apakah Covigon Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
Obat Covigon tidak boleh digunakan untuk ibu hamil karena dapat menimbulkan efek samping.
Ibu menyusui juga tidak diperkenankan memberikan ASI kepada bayi saat mengonsumsi obat ini.
Favipiravir bisa terdistribusi ke dalam ASI sehingga beresiko menimbulkan efek samping kepada si kecil.
Jika Anda sedang hamil atau menyusui, konsultasikan mengenai kondisi Anda kepada dokter.
Dapatkan informasi lain seputar kesehatan, nutrisi, serta gaya hidup dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)
Diperbaharui: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm.
Ditinjau: Apt. Evita Fitriani., S. Farm.