Obat Antiinflamasi

Metilprednisolon

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 19 Apr 2022

Ditinjau Oleh Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Nyeri akibat peradangan bisa diatasi dengan Methylprednisolone. Apa kandungan, manfaat, efek samping Methylprednisolone? Berikut ulasannya.

Nama generik:

Methylprednisolone

Golongan:

Obat keras

Harga Methylprednisolone 4 mg:

Rp 3.500-17.000/strip

Methylprednisolone 8 mg:

Rp 4.000-23.000/strip

Methylprednisolone 16 mg:

Rp 7.000-39.000/strip

Pengertian Methylprednisolone

Siapa yang tak pernah mengalami radang? Rasanya, hampir semua orang pernah setidaknya mengalami satu kali radang dalam hidupnya. 

Selain merasakan nyeri yang mengganggu, terjadi pula pembengkakan di area tubuh yang meradang. 

Kondisi tersebut bisa diatasi dengan zat-zat turunan steroid, kortikosteroid misalnya. 

Bahan obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi peradangan ataupun menekan alergi. Salah satu obat dengan kandungan tersebut adalah Methylprednisolone.

Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat dalam tubuh pemicu peradangan.

Obat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun.

Methylprednisolone tablet masuk dalam golongan obat keras. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum digunakan.

Artikel lainnya: Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Sakit Radang Tenggorokan

Keterangan

Golongan: obat keras

Kelas Terapi: Kortikosteroid

Kandungan:

Methylprednisolone 4 mg; Methylprednisolone 8 mg; Methylprednisolone 16 mg.

Kemasan: strip @10 tablet

Merek dagang: Stesolon, Dipasolon, Prednox, Lameson, Mesol, Lodixon, Vadrol, Metrison, Toras

Kegunaan Methylprednisolone

Indikasi:

Obat Methylprednisolone digunakan untuk:

  • Mengatasi radang, 
  • Menekan reaksi alergi, dan 
  • Mengatasi masalah imunitas.

Kontraindikasi

Sebaiknya Methylprednisolone tidak digunakan pada pasien yang memiliki masalah infeksi jamur sistemik, kecuali yang menggunakan terapi anti-infeksi khusus.

Hindari juga penggunaan Methylprednisolone bersamaan dengan vaksin apa pun.

Artikel lainnya: Minum Es Sebabkan Radang Tenggorokan pada Anak?

Dosis dan Aturan Pakai Methylprednisolone

Methylprednisolone merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

Untuk mengatasi alergi, terdapat aturan pakai yang cukup kompleks pada orang dewasa. Berikut dosis Methylprednisolone secara umum:

  • Hari 1: 24 mg (8 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur) atau 24 mg sebagai dosis tunggal atau dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Hari 2: 20 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur).
  • Hari 3: 16 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 4 mg sebelum tidur).
  • Hari 4: 12 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, dan 4 mg sebelum tidur).
  • Hari 5: 8 mg (4 mg sebelum sarapan dan 4 mg sebelum tidur).
  • Hari 6: 4 mg, diberikan sebelum sarapan.

Berikut dosis Methylprednisolone untuk antiinflamasi atau imunosupresif:

  • Berikan pada orang dewasa dengan dosis awal 2-60 mg setiap hari dalam 1-4 dosis terbagi, tergantung penyakit yang sedang dirawat.

Efek Samping Methylprednisolone

Efek samping Methylprednisolone yang mungkin terjadi adalah alergi, miopati akut, hipertensi, tukak lambung, jerawat, kelemahan otot, dan penurunan kekentalan darah.

Artikel lainnya: Mata Merah, Akibat Alergi atau Faktor Lain?

Apa yang Harus Saya Lakukan Sebelum Konsumsi Methylprednisolone?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan obat Methylprednisolone:

  • Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis sendiri agar efek tercapai.
  • Jika memiliki riwayat alergi terhadap obat-obat golongan steroid, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi Methylprednisolone.
  • Informasikan ke dokter jika Anda dalam keadaan hamil dan menyusui.
  • Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi obat ini jika Anda berencana melakukan vaksinasi. 
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi, ginjal, penyakit hati, jantung, katarak, glaukoma, dan TBC.
  • Beritahukan dokter jika Anda pernah memiliki riwayat tukak lambung, multiple sclerosis, depresi, gangguan pembekuan darah, dan kejang.
  • Hindari minuman beralkohol untuk mencegah terjadinya pendarahan di saluran cerna.
  • Informasikan dokter jika Anda juga mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimiawi.

Apakah Methylprednisolone Bisa Dikonsumsi Bersama Obat Lain?

Ada beberapa obat yang bisa memicu interaksi saat dikonsumsi bersama Methylprednisolone, yaitu:

  • Berisiko menyebabkan hipokalemia jika Methylprednisolone diberikan bersamaan dengan agen penipisan K, misalnya Amfoterisin B, diuretik.
  • Dapat menurunkan kadar isoniazid dalam serum ketika isoniazid diberikan dengan Methylprednisolone.
  • Mempercepat pembersihan cholestyramine saat diberikan bersamaan.
  • Meningkatkan risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan siklosporin.
  • Meningkatkan risiko aritmia jika dikonsumsi bersama digitalis glikosida.
  • Menurunkan metabolisme jika diberikan dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral.
  • Meningkatkan metabolisme jika diberi bersamaan dengan Rifampisin dan barbiturat.
  • Meningkatkan konsentrasi plasma jika dikonsumsi dengan ketoconazole dan erythromycin.
  • Risiko pada saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan aspirin atau obat antinyeri non-steroid. 
  • Dapat meningkatkan pengenceran darah saat dikonsumsi bersama warfarin.
  • Dapat mengurangi efek terapi obat antidiabetes.

Artikel lainnya: Hati-Hati, Penyakit Radang Panggul Mengganggu Kesuburan Wanita

Apakah Methylprednisolone Aman untuk Wanita Hamil dan Menyusui?

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memasukkan Methylprednisolone ke dalam kategori C. 

Yaitu, studi pada hewan menunjukkan bukti adanya risiko pada janin, meski belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin. 

Selanjutnya, karena Methylprednisolone bisa terserap ke dalam ASI, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsinya. 

Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

Rekomendasi Obat Sejenis Methylprednisolone