Obat Antiinflamasi

Dipasolon

Klikdokter, 13 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dipasolon digunakan untuk mengatasi alergi dan peradangan.

Pengertian

Dipasolon adalah obat yang diproduksi oleh Dipa Pharmalab Intersains. Dipasolon mengandung Methylprednisolone yang merupakan golongan obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang dapat mengakibatkan timbulnya peradangan. Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun. Dipasolon merupakan golongan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid
  • Kandungan: Methylprednisolone 4 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Tablet
  • Kemasan:Box, 10 Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Dipa Pharmalab Intersains

Kegunaan

Dipasolon digunakan untuk mengatasi alergi dan peradangan.

Dosis & Cara Penggunaan

Dipasolon termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter:

  1. Kondisi alergi
    • Dewasa: 24 mg pada hari 1 (8 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur) atau 24 mg sebagai dosis tunggal atau dalam 2-3 dosis terbagi;
    • 20 mg pada hari 2 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur);
    • 16 mg pada hari 3 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 4 mg sebelum tidur);
    • 12 mg pada hari 4 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, dan 4 mg sebelum tidur);
    • 8 mg pada hari ke 5 (4 mg sebelum sarapan dan 4 mg sebelum tidur);
    • 4 mg pada hari ke 6, diberikan sebelum sarapan.
  2. Antiinflamasi atau imunosupresif
    • Dewasa: dosis awalnya: 2-60 mg setiap hari dalam 1-4 dosis terbagi, tergantung pada penyakit yang sedang dirawat.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Dipasolon yang mungkin terjadi adalah:

  • Reaksi alergi
  • Miopati akut
  • Hipertensi
  • Tukak peptik
  • Jerawat
  • Kelemahan otot
  • Penurunan K darah

Kontraindikasi

  • Infeksi jamur sistemik kecuali terapi anti infeksi khusus digunakan
  • Tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin

Interaksi Obat

  • Risiko hipokalaemia jika diberikan bersamaan dengan agen penipisan K (misalnya: Amfoterisin B, diuretik).
  • Menurunkan pembersihan jika diberikan bersamaan dengan antibiotik macrolide.
  • Dapat menurunkan kadar isoniazid dalam serum.
  • Meningkatkan clearance jika diberikan bersamaan dengan kolestyramine.
  • Risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan siklosporin.
  • Meningkatkan risiko aritmia jika diberikan bersamaan dengan digitalis glikosida.
  • Menurunkan metabolisme jika diberikan bersamaan dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral.
  • Meningkatkan metabolisme jika diberikan bersamaan dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya: Rifampisin, barbiturat).
  • Meningkatkan konsentrasi plasma jika diberikan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 (misalnya: Ketoconazole, erythromycin).
  • Risiko efek saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan aspirin atau NSAID lain.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
  • Dapat mengurangi efek terapeutik antidiabetik.