Flucoral
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Antijamur |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Kapsul |
Flucoral untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori: FDA menggolongkan obat flucoral pada dua kategori: D dan C (dikhususkan pada pengobatan kandidiasis vagina) Kategori D: Terdapat bukti klinis obat tidak aman dikonsumsi ibu hamil. Kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukan resiko pada janin namun studi klinis terkontrol pada ibu hamil belum dilakukan. Peringatan Menyusui: Hindari penggunaan Flucoral pada ibu menyusui karena obat dapat masuk melalui air susu ibu. |
Merk Dagang
Flucoral
Pengertian Flucoral
Flucoral adalah obat antijamur generasi baru pada golongan triazole, bekerja dengan cara menghambat sintesis sterol sel jamur. Flucoral dengan kandungan fluconazol memiliki efek yang lebih poten dan bekerja secara spesifik.
Flucoral diproduksi oleh Kalbe Farma, tersedia dalam bentuk kapsul 150 mg dalam kemasan strip berisi 10 kapsul.
Flucoral digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti meningitis kriptokokal, kandidemia, kandidiasis vagina, kandidiasis genital.
Artikel lainnya: Berapa Lama Infeksi Jamur Vagina Berlangsung?
Keterangan
- Golongan : Obat Keras
- Kelas terapi : Antijamur
- Kandungan : Fluconazole
- Kemasan : Kapsul 150 mg: Dus isi 1 strip @10 kapsul
- Produksi : Kalbe Farma
- Harga Flucoral : Rp 77.800 - Rp 111.900/kapsul
Kegunaan Flucoral
Flucoral digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur seperti:
- Kriptokokosis termasuk meningitis kriptokokal
- Kandidiasis sistemik seperti kandidemia
- Kandidiasis vagina
- Kandidiasis genital
Dosis dan Aturan Pakai Flucoral
Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Flucoral
Tujuan: Meningitis kriptokokal
Bentuk: Kaplet
- 400 mg pada hari pertama, selanjutnya 200 mg - 400 mg sekali sehari. Untuk mencegah kekambuhan pada pasien AIDS, setelah satu terapi lengkap, berikan fluconazole 200 mg/hari
Tujuan: Kandidemia
Bentuk: Kaplet
- 400 mg di hari pertama, diikuti dengan 200 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari tergantung keadaan klinis
Tujuan: Kandidiasis orofaring
Bentuk: Kaplet
- 50 - 100 mg sekali sehari selama 7 - 14 hari. Pada pasien dengan gangguan imun berat, pemberian dapat diteruskan
Tujuan: Kandidiasis oral atropik berhubungan dengan gigi palsu
Bentuk: Kaplet
- 50 mg sekali sehari selama 14 hari disertai pemberian antiseptik lokal pada gigi tersebut
Tujuan: kandidiasis mukosa lain (kecuali kandidiasis genital) seperti esofagitis, infeksi bronkus-paru non-invasif, kandiduria, kandidiasis mukokutan.
Bentuk: Kaplet
- 50 - 100 mg sehari selama 14 - 30 hari
Tujuan: Kandidiasis vagina
Bentuk: Kaplet
- Diberikan fluconazole 150 mg sebagai dosis tunggal. Lama terapi tergantung respon klinis
Cara Menggunakan Flucoral
- Konsumsi Flucoral sesuai dengan rekomendasi dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker tempatmu berkonsultasi.
- Flucoral kaplet dapat diminum sebelum atau sesudah makan
- Apabila kamu lupa meminum obat, segera minum saat ingat. Namun, abaikan jika waktu minum obat dengan periode berikutnya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis obat
Artikel lainnya: Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!
Cara Penyimpanan
- Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, ditempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari langsung
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak agar tidak tertelan
- Apabila obat mengalami perubahan bentuk, seperti warna, bau, dan tekstur, segera pisahkan dan musnahkan obat dengan prosedur yang benar
Efek Samping Flucoral
Flucoral adalah obat yang dapat ditoleransi dengan baik. Tapi beberapa orang juga melaporkan mengalami beberapa kondisi atau efek samping setelah penggunaan obat ini, seperti:
- Gangguan sistem saraf: sakit kepala
- Gangguan sistem pencernaan: mual, muntah , perut kembung, diare
- Gangguan Hepatobiliary: toksisitas hati, peningkatan alkaline, bilirubin, SGPT, dan SGOT
- Gangguan darah dan limfatik: leukopenia
- Gangguan sistem kekebalan: anafilaksis
Overdosis
Penggunaan Flucoral secara berlebihan dapat mengakibatkan penggunanya mengalami gejala halusinasi dan paranoid. Apabila keluhan tidak berkurang dan keadaan kian memburuk, segera periksakan keadaanmu pada fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Obat tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Hipersensitivitas dengan salah satu kandungan obat Flucoral
- Pasien yang sedang dalam pengobatan obat terfenadine (tidak boleh mengonsumsi Flucoral pada dosis 400 mg atau lebih)
- Pasien yang sedang menerima terapi obat cisapride, astemizole, eritromisin, pimozide, dan quinidin
- Kontraindikasi pada ibu menyusui
Interaksi Flucoral dengan Obat Lainnya
- Jangan konsumsi obat Flucoral dengan beberapa obat ini, seperti terfenadine, Voriconazole, Klaritromisin, Eritromisin, Ranolazine, Lomitapide, Donepezil, Pimozide, dan Quinidine karena dapat menimbulkan gangguan irama jantung.
- Penggunaan bersama dengan obat warfarin akan meningkatkan waktu protrombin.
- Penggunaan bersama dengan fenitoin dan cyclosporin akan meningkatkan plasma darah
- Penggunaan bersama dengan rifampicin akan meningkatkan metabolisme obat Flucoral sehingga lebih baik dosis Flucoral ditingkatkan
- Penggunaan bersama dengan sulfonilurea akan mengurangi metabolisme obat Flucoral, lakukan pemantauan kadar glukosa secara bertahap
List obat di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Flucoral. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter atau apoteker semua obat baik obat kimiawi, herbal, atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan pada dokter jika kamu menderita penyakit hati kronis sebelum menggunakan Flucoral
- Bila terdapat gejala dan tanda terjadinya kerusakan hati atau penyakit hati setelah mengonsumsi Flucoral segera hentikan obat
Artikel lainnya: Ciri-Ciri Lidah Berjamur yang Harus Kamu Waspadai
Kategori Kehamilan
Berdasarkan keputusan badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), mengategorikan fluconazole pada kategori D kecuali pada pengobatan kandidiasis vagina dengan dosis fluconazole 150 mg pada kategori C:
Kategori D:
Studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukkan efek buruk pada janin.
Kategori C:
Studi klinis pada hewan menunjukkan efek yang buruk pada janin. Tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Pemberian dosis tunggal diatas 150 mg pada studi klinis tidak ditemukan peningkatan kelainan bawaan pada janin.
Peringatan Kehamilan
Obat hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.
Peringatan Menyusui
Penggunaan obat Flucoral pada ibu menyusui tidak direkomendasikan karena obat dapat tersalur melalui air susu ibu.
Penyakit Terkait
- Meningitis Kriptokokal
- Kandidiasis Sistemik
- Kandidiasis vagina
- Kandidiasis mukosa
- Kandidiasis genital
Rekomendasi Obat Sejenis Flucoral
Segera atasi gangguan jamur sebelum terjadinya komplikasi. Untuk penanganan yang tepat, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
MIMS. 04 Juli 2023.Fluconazole
Kalbemed.com.04 Juli 2023.Flucoral
Medscape. 04 Juli 2023. Fluconazole
FDA. 04 Juli 2023. Fluconazole
Cek BPOM. 04 Juli 2023.Flucoral