Saraf

Waspada, 8 Kebiasaan Ini Bisa Picu Demensia

Ayu Maharani, 26 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masih sering melakukan 8 kebiasaan ini? Hati-hati, secara tak sadar Anda menggiring diri sendiri menuju kepada gangguan otak demensia.

Waspada, 8 Kebiasaan Ini Bisa Picu Demensia

Setiap orang ingin punya daya ingat yang awet sampai tua, serta terhindar dari demensia. Namun sayangnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi tubuh akan berkurang dengan sendirinya.

Berkurangnya fungsi tubuh, termasuk fungsi otak, sebenarnya hal yang wajar. Namun jika otak mengalami gangguan fungsi, berarti ada sesuatu yang tak beres yang menjadi pemicunya. Dan mungkin saja pemicunya adalah kebiasaan-kebiasaan buruk yang Anda lakukan semasa muda.

Dilansir Reader’s Digest, berbagai kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan risiko terkena demensia di masa mendatang adalah sebagai berikut.

1. Sering minum obat tidur

Sudah banyak yang tahu bahwa orang yang kekurangan waktu tidur atau kesulitan tidur berisiko mengalami masalah kesehatan yang kronis pada kemudian hari. Namun, mengatasi permasalahan tidur dengan mengonsumsi obat tidur secara terus-menerus (antihistamin) juga bisa memberikan dampak yang sama.

Karena saat Anda minum obat tidur, biasanya Anda akan tidur lebih dari 8 jam dan tidur yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko demensia hingga 35 persen!

2. Sering menyendiri

Para peneliti dari Brigham and Women’s Hospital mnenerbitkan sebuah penelitian yang menemukan hubungan antara perasaan kesepian dan isolasi sosial dengan pertumbuhan beta-amiloid, yaitu protein di otak yang berkaitan dengan Alzheimer.

Menurut mereka, orang yang kesepian memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena gangguan ingatan di masa mendatang. Apabila Anda termasuk orang yang introver, tetap libatkan diri ke dalam grup diskusi, menjadi relawan di berbagai acara atau penampungan, serta berpartisipasilah dalam kegiatan olahraga.

3. Terlalu “mager” alias malas gerak

Lebih dari sejuta kasus penyakit demensia di Amerika Serikat berkaitan dengan kurangnya olahraga. Dan hampir sepertiga orang Amerika tersebut tidak aktif secara fisik. Padahal, olahraga bermanfaat bagi kesehatan otak.

Pompa jantung yang bekerja dengan baik bisa mengalirkan darah dan menyebarkan oksigen sampai ke otak. Jika otak mendapatkan asupan oksigen dengan baik, otomatis fungsinya juga tidak akan terganggu. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa untuk latihan aerobik 30 menit sehari.

4. Terlalu sering makan makanan manis

Peneliti dari University of Bath and King’s College London menguji sampel otak dari 30 orang dengan dan tanpa penyakit demensia untuk mengecek glikasinya (kondisi molekul gula yang tidak terpakai sebagai energi). Dan hasilnya, orang-orang demensia memiliki masalah dengan enzim vital yang disebut MIF karena adanya glikasi.

Selanjutnya

5. Mengabaikan penyakit kronis

Sering kali orang malas mengonsultasikan masalah kronisnya kepada dokter. Kalaupun dikonsultasikan, pasti menunggu hingga sudah telanjur parah dan sulit untuk diobati. Padahal, penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes merupakan dua faktor risiko terbesar untuk gangguan fungsi otak. Parahnya lagi, penderita diabetes memiliki hingga 73 persen peningkatan risiko demensia!

6. Merokok

Rokok dan asap rokok mengandung lebih dari 4.700 senyawa kimia beracun. Dan orang yang merokok berisiko lebih tinggi untuk terkena demensia, yaitu hingga 79 persen! Nah kabar baiknya, mantan perokok memiliki risiko demensia yang jauh lebih rendah ketimbang perokok aktif. Sehingga, semakin cepat Anda berhenti, semakin baik!

7. Pecandu alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang, berhubungan dengan masalah kehilangan memori di masa mendatang. Jika Anda tetap ingin minum alkohol, pilihlah red wine (anggur merah) karena mengandung flavonoid yang baik untuk kesehatan otak. Kendati demikian, tetap batasi frekuensi, ya!

8. Sering mengonsumsi lemak jahat

Terlalu sering mengonsumsi lemak jahat (ditemukan dalam daging merah, santan, mentega, dll) dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan kronis yang berujung pada demensia. Oleh sebab itu, mulai sekarang ganti mentega dengan minyak zaitun dan batasi asupan protein dari daging merah dengan protein dari kacang-kacangan, daging ayam, atau ikan.

Itulah delapan kebiasaan buruk yang bisa memicu terjadinya demensia di masa mendatang. Coba hilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit dan gantilah dengan kebiasaan baik lainnya, misalnya berolahraga rutin, aktif berkegiatan sosial, makan makanan sehat, tidur cukup, dan menjauhi rokok dan alkohol. Dengan begitu, memiliki kemampuan otak yang mumpuni sampai tua, pasti bukan sekadar impian lagi.

[RS/ RVS]

Gangguan OtakPikunOtakDemensiaAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait