Saraf

Kenali Electroencephalography (EEG), Tes untuk Mengukur Aktivitas Otak

Fatin NurJauhara, 13 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan

EEG (electrocephalography) merupakan salah satu pemeriksaan yang efektif dalam mendeteksi kelainan otak. Penasaran dengan prosedur medis ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Kenali Electroencephalography (EEG), Tes untuk Mengukur Aktivitas Otak

Sel otak kamu saling berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan ketika kamu tidur. Aktivitas kelistrikan ini bisa mengalami gangguan karena adanya masalah kesehatan tertentu.

Nah, salah satu tes yang dapat merekam aktivitas tersebut adalah Electroencephalography (EEG). Seperti apa prosedurnya dan tujuan dilakukan tes kesehatan ini? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini!

Apa Itu Tes EEG dan Fungsinya?

Electroencephalography (EEG) adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mengukur aktivitas kelistrikan di otak kamu. Prosedur medis ini dilakukan dengan menempelkan sensor yang terbuat dari logam (elektroda) di kulit kepala.

Sensor tersebut akan merekam setiap aktivitas kelistrikan yang terjadi di otak. Aktivitas kelistrikan otak akan muncul dalam bentuk gelombang pada pada rekaman EEG. Informasi dari hasil pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk mendiagnosis dan memonitor kesehatan otak.

Tes EEG atau elektroensefalografi menjadi salah satu alat utama dalam mendiagnosis epilepsi. Berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Biomedika, hasil pemeriksaan EEG dapat membantu mengetahui tingkat kekambuhan gejala epilepsi pada pasien yang rutin minum obat.

Selain epilepsi, pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan yang berkaitan dengan fungsi otak, seperti:

Pemeriksaan EEG juga digunakan untuk melihat aktivitas otak saat koma atau sedang menjalankan prosedur operasi otak. Tak hanya itu, pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui penyebab dari beberapa gejala berikut:

  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Hilang ingatan
  • Kejang

Artikel Lainnya: Bisakah Penderita Epilepsi Sembuh?

Persiapan EEG

Kamu akan diinformasikan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum melakukan tes EEG. Biasanya, persiapan yang harus dilakukan mencakup dua hal, yaitu makanan dan kebersihan rambut.

Kamu boleh makan dan minum obat hingga sebelum tes dilakukan, selama dokter tidak melarang hal tersebut.

Kemudian, kamu juga akan disarankan untuk mencuci rambut pada malam sebelum pemeriksaan dilakukan.

Disampaikan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, “mencuci rambut menggunakan sampo disarankan untuk pasien. Namun, terdapat aturan cuci rambut yang perlu diikuti, misalnya tidak boleh menggunakan kondisioner, krim rambut, ataupun hair spray”.

“Mencuci rambut sehari sebelum pemeriksaan bertujuan agar elektroda atau sensor kecil yang ditempel di kulit kepala, melekat sempurna sehingga aktivitas otak dapat terekam dengan jelas” tambah dr. Iqbal.

Kamu juga boleh membawa sisir rambut ke tempat pemeriksaan. Pasalnya, setelah eeg dilakukan, rambut biasanya akan berantakan, sehingga perlu disisir agar terlihat rapi kembali.

Proses Prosedur EEG

Proses Prosedur EEG

Sebelum pemeriksaan dimulai, kulit kepalamu akan dipasangi kurang lebih 20 elektroda dengan perekat khusus kepala. Elektroda tersebut akan terhubung pada alat perekam EEG.

Waktu pemeriksaan EEG bervariasi, mulai dari 20 menit hingga hitungan hari. Berikut adalah prosedur EEG berdasarkan jenisnya

1. Pemeriksaan EEG Rutin

Pemeriksaan ini akan berlangsung selama 20 hingga 40 menit. Selama prosedur ini dilakukan, kamu akan diminta untuk beristirahat dengan nyaman.

Setelah beberapa saat kamu akan diminta untuk membuka dan menutup mata dari waktu ke waktu dan menarik napas dalam selama beberapa menit. Selain itu, petugas akan menyoroti cahaya selama beberapa detik untuk melihat pengaruhnya terhadap aktivitas otak.

2. Pemeriksaan EEG Terkait Masalah Tidur

Pemeriksaan ini umumnya dilakukan ketika prosedur EEG rutin tidak memberikan informasi yang cukup mengenai aktivitas otakmu. Selain itu, pemeriksaan jenis ini juga dilakukan untuk memeriksa gangguan tidur.

Pada beberapa kasus, kamu diminta untuk tidak tidur di malam sebelum pemeriksaan dilakukan. Pemeriksaan ini akan dilakukan saat kamu tertidur.

3. Pemeriksaan EEG Rawat Jalan

Pemeriksaan ini umumnya dilakukan selama satu hingga tiga hari. Elektroda akan dipasang dengan alat perekam EEG portabel yang bisa ditempel di baju.

Kamu bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa bersamaan dengan pemeriksaan EEG yang dilakukan. Jika terjadi kejang di sela-sela waktu tersebut, kamu atau keluargamu perlu menekan tombol yang ada di alat perekam. Hal ini agar petugas mengetahui aktivitas otak saat kejang tersebut.

4. Pemeriksaan EEG Jangka panjang

Pemeriksaan ini umumnya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Namun, terdapat beberapa kasus yang melakukan pemeriksaan ini hingga beberapa hari.

EEG jangka panjang ini dilakukan untuk menambah informasi terkait hasil dari pemeriksaan elektroensefalografi rutin. Petugas menggunakan jenis pemeriksaan ini untuk mendiagnosis atau mengendalikan kejang. Pemeriksaan ini umumnya menggunakan tambahan video.

5. Telemetri Video

Pemeriksaan ini biasanya akan dilaksanakan di ruangan khusus rumah sakit selama beberapa hari. Sebelum melakukan tes ini kamu akan diberikan lembar persetujuan tindakan oleh petugas yang membantu pemeriksaan telemetri video.

Telemetri video merupakan jenis EEG khusus ketika kamu melakukan pemeriksaan sambil direkam melalui video. Pemeriksaan jenis ini membantu petugas lebih memahami penyebab kejang atau gangguan otak yang terjadi.

Artikel Lainnya: Penting, Ini Cara Menjaga Kesehatan Otak

Setelah EEG

Ketika pemeriksaan sudah dilakukan, elektroda akan dicabut dan kulit kepala dibersihkan. Rambut kamu mungkin akan terasa lengket, tetapi hal tersebut akan hilang sesaat setelah rambut dicuci dan bisa langsung kembali beraktivitas seperti semula.

Kamu mungkin akan merasa lelah, terutama jika kamu melakukan pemeriksaan EEG terkait masalah tidur, sehingga baiknya kamu minta untuk dijemput atau ditemani oleh keluarga atau teman.

Biasanya, hasil EEG tidak didapatkan pada hari yang sama pemeriksaan selesai. Rekaman EEG perlu dianalisis terlebih dahulu dan dikirimkan kepada dokter yang bertanggung jawab. Dokter akan memberitahu hasil EEG ini kepada kamu beberapa hari atau pekan setelahnya.

Efek Samping EEG

Pemeriksaan EEG termasuk kedalam pemeriksaan yang tidak menimbulkan rasa sakit dan cenderung aman digunakan. Selain rambut yang berantakan setelah pemeriksaan usai, kamu umumnya tidak akan merasakan efek samping.

Namun pada sebagian orang, EEG ini mungkin akan memberikan rasa pusing serta kesemutan di bibir dan jari pada beberapa bagian sewaktu pemeriksaan dilaksanakan. Selain itu, ada pula yang mengalami kemerahan ringan ketika elektroda di pasang.

Bila kamu memiliki epilepsi, terdapat risiko kecil untuk kamu mengalami kejang saat pemeriksaan sedang dilakukan. Namun, hal ini bukanlah masalah karena selama pemeriksaan kamu akan dimonitor dan akan segera ditolong oleh petugas apabila terjadi kejang.

Artikel Lainnya: Macam-Macam Penyakit Saraf yang Mungkin Terjadi

Dengan melakukan pemeriksaan EEG, dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat, sehingga perawatan yang sesuai dengan kondisimu dapat diberikan.

Bila kamu masih memiliki pertanyaan terkait EEG, kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk bertanya langsung dengan dokter spesialis saraf.

Jangan lupa untuk #JagaSehamu dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin cek kesehatan!

(APR/NM)

Konsultasi Dokter Terkait