Reproduksi

4 Penyebab Nyeri Ovulasi yang Mesti Diwaspadai Wanita

Endah Murniaseh, 22 Mei 2023

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Terdapat sebagian wanita yang mengalami nyeri ketika ovulasi. Apa penyebab nyeri ovulasi? Adakah cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya lewat fakta medis berikut ini!

4 Penyebab Nyeri Ovulasi yang Mesti Diwaspadai Wanita

Nyeri ovulasi atau mittelschmerz merupakan keluhan yang umum dirasakan sebelum, saat, maupun setelah masa pelepasan sel telur.

Dalam keadaan tersebut, sebagian wanita mengalami nyeri tumpul dan pegal selama beberapa jam. Keluhan ini pun dapat bertahan hingga berhari-hari lamanya. 

Namun, ada pula sebagian wanita yang mengalami nyeri tiba-tiba dan bersifat tajam. Keluhan ini berlangsung dalam waktu singkat.

 

 

1 dari 1

Penyebab Nyeri ketika Ovulasi

Lantas, apa penyebab nyeri ovulasi? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Kista Ovarium

Kista merupakan kondisi saat terdapat kantung berisi cairan di dalam ataupun di permukaan ovarium. Saat mengalami kondisi ini, beberapa yang gejala dapat muncul, seperti kram, mual, dan perut kembung

Dalam beberapa kasus, kista dapat terpuntir (torsi). Kondisi ini membuat aliran darah dari batang ovarium menuju kista berhenti, sehingga membuatnya tidak mendapatkan suplai darah. 

Keadaan tersebut akhirnya memicu rasa sakit yang parah di perut bagian bawah, yang juga mungkin dirasakan ketika kamu ovulasi.

Artikel Lainnya: Penting! Olahraga yang Tepat Sesuai Fase Siklus Haid

2. Endometriosis atau Perlengketan

Endometriosis terjadi ketika jaringan serupa lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga organ tersebut. 

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, karena ketidaknormalan pertumbuhan jaringan tersebut, rasa nyeri bisa muncul dan dirasakan ketika ovulasi.

Selain itu, endometriosis juga bisa memicu munculnya jaringan parut serta perlengketan. Kedua kondisi tersebut pun terbukti bisa memicu rasa sakit selama ovulasi.

3. Penyakit Menular Seksual 

Penyakit menular seksual disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Kondisi ini bisa terjadi akibat perilaku seksual berisiko, seperti sering berganti-ganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.

Penyakit menular seksual bisa menimbulkan gejala berupa rasa sakit, keluarnya cairan berbau busuk, demam, hingga sensasi terbakar saat buang air kecil.

Dalam beberapa kasus, penyakit tersebut juga bisa memicu nyeri panggul yang bisa kamu rasakan pada saat ovulasi.

4. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio berkembang di saluran tuba atau bagian lain di luar rahim. 

Kehamilan ektopik yang membesar dapat mendesak tuba falopi sehingga memicu rasa sakit parah, serta pendarahan internal. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu nyeri panggul, tak terkecuali saat ovulasi.

Artikel Lainnya: Kondisi Ketika Wanita Tidak Disarankan Berhubungan Seks

Cara Meredakan Nyeri saat Ovulasi

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri saat ovulasi. Hal pertama, yaitu dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau naproxen.

Selain itu, penggunaan pil KB juga bisa membantu meredakan keluhan tersebut. Kamu bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui jenis dan dosis pil KB yang paling tepat.

Cara lain untuk meredakan nyeri ovulasi adalah dengan mengaplikasikan kompres hangat pada bagian yang mengalami keluhan. Jika kurang nyaman, kamu dapat berendam air panas dengan suhu suam-suam kuku.  

Jika nyeri saat ovulasi terasa sangat menyakitkan, kamu sebaiknya segera berobat ke dokter. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan penyebab, serta mengetahui penanganan yang paling tepat. 

Apabila kamu memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi kepada dokter secara daring, jangan ragu untuk memanfaatkan fitur Tanya Dokter atau Buat Janji di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

(NB/AYU)

Rahim
Ovulasi
Kesuburan Wanita
Reproduksi Wanita
  • Healthline. Diakses 2022. Why Ovulation Pain Shouldn't Be Ignored.
  • Verywell Family. Diakses 2022. Is Ovulation Pain Normal?