Darah

Apa Itu Albumin? Ketahui Fungsi dan Kadar Normalnya

Tri Yuniwati Lestari, 26 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda apa itu albumin? Apa pula fungsi albumin bagi tubuh kita? Cari tahu lebih lanjut soal albumin dan kadar normalnya di sini.

Apa Itu Albumin? Ketahui Fungsi dan Kadar Normalnya

Albumin adalah protein yang terkandung di dalam plasma darah kita. Protein ini diproduksi oleh organ hati. 

Manfaat albumin yaitu membantu membawa hormon, vitamin, dan enzim ke seluruh tubuh. Lebih dari itu, ada beberapa fungsi albumin lainnya yang berguna bagi tubuh kita. 

Yuk, langsung simak kegunaan albumin lebih jauh beserta kadar normalnya dan kondisi yang menyebabkan jumlahnya terganggu.

Fungsi Albumin

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, manfaat albumin yang utama adalah membantu mendistribusikan berbagai zat yang dibutuhkan tubuh dan menjaga tekanan osmotik.

Tekanan di dalam pembuluh darah yang disebabkan oleh pemompaan jantung (tekanan hidrostatik) menciptakan kekuatan yang dapat mendorong cairan keluar dari vena dan arteri ke jaringan sekitarnya. Nah, albumin mencegah hal ini terjadi.

Albumin memainkan peran penting dalam beberapa proses dan sistem tubuh:

  • Plasma Darah 

Karena ukuran molekulnya yang lebih besar, albumin mampu menarik air dan molekul lain, yang membantu memastikan tekanan darah yang tepat di pembuluh darah.

  • Pengiriman Ligan 

Ligan adalah molekul yang diproduksi di dalam tubuh. Fungsinya penting untuk sel dan bahan kimia yang terlibat dalam fungsi sistem tubuh.

  • Pengantar Zat Obat 

Albumin juga mengantarkan obat-obatan tertentu melalui aliran darah, seperti metadon, propranolol, thiopental, furosemide, warfarin, methotrexate, dan banyak lainnya.

Selain obat-obatan, albumin juga mengikat hormon, vitamin, asam lemak, mineral, dan zat berguna lain di dalam darah, lalu membawanya ke seluruh tubuh dan mengirimkannya ke jaringan tubuh. 

Artikel lainnya: Donor Plasma Darah, Ini Manfaat dan Efek Sampingnya

Kadar Albumin Normal

Menurut Medscape, biasanya kadar albumin normal berkisar sekitar 3,5-5,5 g/dL atau 35-55 g/L.

Tingkat albumin yang rendah biasanya kurang dari 3,5 g/dL atau 35 g/L. Kondisi kekurangan albumin disebut hipoalbuminemia.

Sedangkan, kadar albumin tinggi umumnya lebih dari 5,5 g/dL atau 55 g/L. Kondisi kadar albumin tinggi disebut hiperalbuminemia.

Jangan ragu tanya dokter bila Anda mengalami salah satu kondisi di atas untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.

Artikel lainnya: Mengenal Komponen Darah dan Fungsinya 

Penyebab Kadar Albumin Rendah

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kadar albumin rendah, di bawah ini kemungkinannya:

1. Penyakit Kronis, Infeksi, dan Peradangan

Penyebab albumin rendah yang paling umum adalah peradangan (inflamasi). Ketika penyakit atau cedera terjadi, tubuh merespons dengan peradangan dan menyalurkan sumber daya lain ke dalam produksi protein yang membantu mempertahankan tubuh. 

Contohnya protein C-reaktif (CRP) – saat hati meningkatkan produksi CRP dan protein lain dari sistem kekebalan, hati kemudian akan menurunkan produksi albumin.

Tumor atau kanker dapat menyebabkan peradangan, sehingga bisa mengakibatkan penurunan kadar albumin. Semakin parah kanker yang diidap, semakin besar respons inflamasi dan tingkat albumin menjadi lebih rendah.

Albumin rendah juga dapat disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah jika rusak, terutama selama cedera, radang, dan sepsis.

2. Kurang Nutrisi

Malnutrisi ataupun konsumsi protein yang tidak memadai memang dianggap memengaruhi kadar albumin dengan menekannya menjadi lebih rendah. 

Namun, penelitian mengatakan albumin rendah juga dapat terjadi tanpa kondisi malnutrisi. Orang yang kekurangan gizi pun dinilai tetap dapat memiliki albumin yang tinggi.

3. Penyakit Hati

Albumin diproduksi di hati. Maka, penyakit hati dapat mengganggu produksi albumin di dalam tubuh. Hal ini berujung pada rendahnya kadar albumin penderita penyakit hati. 

4. Penyakit Ginjal

Ketika tidak bekerja dengan baik, ginjal melepaskan lebih banyak albumin ke dalam urine. Kondisi ini disebut albuminuria. 

Albumin kemudian terbuang keluar tubuh ketika seseorang buang air kecil. Itu sebabnya, kadar albumin darah menurun pada kondisi orang dengan penyakit ginjal.

5. Protein-Losing Enteropathy

Protein-Losing Enteropathy adalah suatu kondisi ketika banyak protein, termasuk albumin, hilang di usus. Hal ini dapat terjadi pada kondisi seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn. 

Namun, kehilangan protein tersebut juga bisa ditemukan pada beberapa gangguan yang tidak berhubungan dengan usus, seperti lupus.

6. Gagal Jantung

Albumin rendah sering terjadi pada orang dengan gagal jantung. Kondisi ini merupakan hasil kombinasi dari berbagai faktor, termasuk peradangan, pengenceran darah, gangguan fungsi hati, dan protein-losing enteropathy.

7. Luka Bakar

Luka bakar yang parah merusak pembuluh darah di dekat permukaan kulit. Cairan darah merembes melalui luka-luka dan albumin hilang bersamanya, sehingga mengakibatkan penurunan kadar albumin.

Kadar albumin dapat digunakan untuk mengetahui atau menentukan seberapa parah luka bakar yang dialami seseorang. Semakin luas luka bakar, semakin rendah kadar albuminnya.

8. Kehamilan

Apa pun yang meningkatkan volume cairan di dalam pembuluh darah, termasuk kehamilan atau menerima sejumlah besar cairan secara intravena, dapat menurunkan kadar albumin darah.

9. Beberapa Gangguan Genetik

Beberapa mutasi dan varian dari gen albumin (ALB) juga bisa mengakibatkan kadar albumin rendah. Analbuminemia kongenital adalah kondisi genetik resesif langka yang menghasilkan kadar albumin sangat rendah. 

Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut relatif sehat. Namun, mereka dapat lebih mudah mengalami pembengkakan, kolesterol tinggi, osteoporosis, dan infeksi saluran pernapasan.

Penyebab Level Albumin Tinggi

Dokter Devia menjelaskan, dehidrasi berat dapat menjadi penyebab umum kadar albumin tinggi. 

“Biasanya yang dapat membuat albumin meningkat itu seperti kondisi dehidrasi, diare berat, diet tinggi protein, pascaoperasi untuk menurunkan BB (berat badan),” ucap dr. Devia. 

Selain itu, ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa kondisi resistensi insulin meningkatkan kadar albumin darah menjadi lebih tinggi. Namun, kadar albumin tinggi belum terbukti mampu memprediksi perkembangan diabetes tipe 2

Itu dia penjelasan mengenai apa itu albumin dan segala hal terkait kadar normalnya. Pengecekan kadar albumin bisa dilakukan sesuai anjuran dokter.

Jangan ketinggalan berbagai informasi penting seputar kesehatan, download aplikasi KlikDokter sekarang!

(FR/JKT)

Referensi:

Internal Journal of General Medicine. Diakses 2022. Human serum albumin homeostasis: a new look at the roles of synthesis, catabolism, renal and gastrointestinal excretion, and the clinical value of serum albumin measurements.

Verywell Health. Diakses 2022. What Is Albumin?

MedlinePlus. Diakses 2022. Albumin Blood Test.

MedScape. Diakses 2022. Albumin.

SelfDecode. Diakses 2022. Albumin: Function & Associated Diseases.

Cleveland Clinic. Diakses 2022. Albumin Blood Test.

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

proteinalbumindarah