Darah

Mencari Donor Darah yang Sehat agar Terhindar Penyakit Menular seperti HIV dan Hepatitis

Christovel Ramot, 27 Mei 2024

Ditinjau oleh dr. Atika

Skandal transfusi darah di Inggris yang menulari ribuan orang dengan HIV dan Hepatitis C menjadi pengingat penting pentingnya menemukan donor darah yang aman. Simak selengkapnya di sini.

Mencari Donor Darah yang Sehat agar Terhindar Penyakit Menular seperti HIV dan Hepatitis

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan skandal transfusi darah yang diduga membuat ribuan orang di Inggris terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan hepatitis C sekitar 1970 - 1980an.

Ya, pemberian darah adalah tindakan mulia yang secara langsung mendukung kesehatan dan kehidupan orang-orang yang membutuhkan. Namun, selain manfaatnya yang besar, ada juga risiko yang terkait dengan transfusi darah, terutama penyakit menular seperti HIV dan hepatitis.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa donor darah adalah individu yang sehat dan tidak membawa risiko penularan penyakit.

Dalam artikel ini, dr. Atika kita akan menjelaskan dengan rinci tentang bagaimana mencari donor darah yang sehat dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan penyakit menular tersebut.

Artikel lainnya: Donor Darah Saat Puasa, Bolehkah?

Pentingnya Donor Darah yang Sehat

Donor darah adalah sumber penting bagi persediaan darah di rumah sakit dan pusat medis. Namun, darah yang terkontaminasi dapat menyebabkan penularan penyakit yang serius kepada penerima transfusi.

Dua penyakit menular yang paling umum terkait dengan transfusi darah adalah HIV dan hepatitis, terutama hepatitis B dan C. Kedua penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan dalam kasus yang parah dapat berakibat fatal.

Kriteria Donor Darah yang Sehat

Untuk memastikan bahwa darah yang didonasikan aman, penting untuk menerapkan kriteria ketat untuk para donor. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon donor darah termasuk:

1. Kesehatan umum

Donor darah harus dalam keadaan sehat dan bebas dari infeksi atau penyakit menular.

2. Usia

Umur minimal dan maksimal untuk menjadi donor darah biasanya telah ditetapkan oleh lembaga yang mengatur transfusi darah di setiap negara.

3. Berat badan

Donor darah harus memiliki berat badan yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengurangi risiko pingsan selama atau setelah donoran.

4. Tidak mengonsumsi narkoba suntik

Donor darah tidak boleh menggunakan narkoba suntik, karena hal ini meningkatkan risiko penularan HIV dan hepatitis.

Artikel lainnya: Apa Dampak Positif dan Negatif Donor Darah bagi Kesehatan?

Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum menjadi donor darah, calon donor harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Pemeriksaan ini mencakup:

1. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar hemoglobin, golongan darah, dan adanya infeksi menular seperti HIV dan hepatitis B dan C.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memastikan bahwa donor dalam keadaan sehat dan tidak mengalami masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi keselamatannya selama proses donor darah.

Peran Teknologi dalam Pencegahan Penularan Penyakit

Teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam mencegah penularan penyakit menular melalui transfusi darah. Beberapa teknologi yang digunakan meliputi:

1. Pemeriksaan darah otomatis

Mesin pengujian otomatis digunakan untuk memeriksa darah donor secara otomatis untuk deteksi penyakit menular seperti HIV dan hepatitis.

2. Penggunaan jarum sekali pakai

Jarum dan peralatan lainnya harus bersifat sekali pakai untuk mengurangi risiko kontaminasi darah.

Artikel lainnya: Bolehkah Penderita Hipertensi Donor Darah?

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Pendidikan masyarakat tentang pentingnya donor darah yang sehat juga sangat penting. Masyarakat harus menyadari risiko penularan penyakit melalui transfusi darah dan pentingnya memilih donor yang tepat.

Pendidikan tentang gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi prevalensi penyakit menular seperti HIV dan hepatitis di antara calon donor.

Kamu perlu tahu bahwa mencari donor darah yang sehat adalah langkah penting dalam menjaga keamanan transfusi darah.

Dengan menerapkan kriteria ketat untuk para donor, melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, menggunakan teknologi terkini, dan meningkatkan pendidikan masyarakat, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis melalui transfusi darah.

Ini bukan hanya tentang menyelamatkan nyawa penerima transfusi, tetapi juga tentang memastikan keamanan dan kesehatan umum populasi.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.

Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan download Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.