Kesehatan Anak

Awas, Kurang Tidur Bisa Mengganggu Psikososial Anak

Tri Yuniwati Lestari, 20 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda, gangguan tidur pada anak bisa berdampak buruk pada perkembangan psikososialnya? Waspadai dan lakukan pencegahan dengan tindakan ini!

Awas, Kurang Tidur Bisa Mengganggu Psikososial Anak

Anak wajib memenuhi kebutuhan tidur sehari-hari agar memiliki tumbuh kembang yang optimal. Namun, mewujudkan tidur yang cukup dan berkualitas pada anak tidak melulu menjadi perkara yang mudah.

Pasalnya, anak juga bisa mengalami gangguan tidur. Kondisi ini dapat membuatnya kekurangan waktu tidur, yang pada gilirannya mampu menyebabkan gangguan tumbuh kembang.

Parahnya lagi, gangguan tidur pada anak juga bisa mencetuskan masalah fungsi psikososial, lho!

Pengaruh Gangguan Tidur pada Fungsi Psikososial Anak

Fungsi psikososial mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam berhubungan dengan orang lain.

Fungsi psikososial dapat dilihat dari bagaimana cara seseorang bersosialisasi, menjalin hubungan dengan orang lain, berpikir dan menghadapi suatu masalah.

Apabila gangguan tidur pada anak terus terjadi, berikut ini beberapa dampak buruk yang bisa terjadi pada fungsi psikososialnya:

  1. Berpengaruh pada Perkembangan Fisik dan Psikologis

Dalam child encyclopedia, studi telah menemukan hubungan antara masalah tidur dengan gangguan fungsi psikososial anak. Hal tersebut meliputi perilaku menentang, agresif, serta gangguan kecemasan.

Kondisi tersebut bisa terjadi, karena menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, kebutuhan tidur anak yang terpenuhi dengan baik secara kuantitas dan kualitas akan mendukung kondisi fisik dan psikologis si kecil.

“Kebutuhan tidur anak yang terpenuhi secara kualitas dan kuantitas sesuai usianya terbukti dapat mendukung perkembangan aspek fisik dan psikologis yang optimal,” ucap Gracia.

  1. Berpengaruh pada Perkembangan Otak

Melansir dari American Psychological Association (APA), pada anak usia sekolah, kurang tidur dapat menyerupai gejala attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). 

Dengan kata lain, anak yang kurang tidur dapat secara konsisten menunjukkan defisit kognitif, seperti memori dan kemampuan memecahkan masalah yang buruk. Anak tersebut pun juga berpotensi memiliki kinerja akademik yang rendah. 

Sebuah studi prospektif terhadap lebih dari 1.000 anak menyatakan, mereka yang kurang tidur di usia dini memiliki lebih banyak masalah sosial dan perilaku ketika menginjak 7 tahun.

  1. Berpengaruh pada Fokus dan Suasana Hati Anak

Menurut Gracia, kebutuhan tidur anak yang terpenuhi dapat menurunkan risiko masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi

Selain itu, anak yang selalu memenuhi kebutuhan tidur sehari-hari juga cenderung lebih baik dari segi performa akademis, interaksi sosial, pengelolaan emosi dan perilaku, serta atensi (fokus). 

Sebaliknya, gangguan tidur pada anak yang terjadi secara berkelanjutan dapat membuat si kecil menunjukkan sikap yang lebih rewel, mudah menangis, dan sulit mengendalikan emosi. 

Anak yang kurang tidur juga cenderung kesulitan untuk fokus, sehingga dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menyerap pelajaran.

Artikel Lainnya: Tips Melatih Anak Tidur Sendiri

Waktu yang Dibutuhkan Anak untuk Tidur

Berikut ini panduan mengenai kebutuhan waktu tidur yang dibutuhkan anak berdasarkan usianya:

  • Bayi berusia 4 bulan sampai 1 tahun membutuhkan tidur 12 hingga 16 jam 
  • Anak berusia 1 sampai 2 tahun membutuhkan tidur 11 hingga 14 jam 
  • Anak usia 3 sampai 5 tahun membutuhkan tidur 10 hingga 13 jam 
  • Anak usia 6 sampai 12 tahun membutuhkan tidur 9 hingga 12 jam 
  • Anak berusia 12 tahun ke atas atau remaja membutuhkan tidur 8 hingga 10 jam 

Dijelaskan oleh Gracia, untuk mengatasi gangguan tidur pada anak, hal pertama yang mesti dicari tahu adalah penyebabnya. 

“Jika masalah tidur pada anak karena stres memikirkan tuntutan sekolah atau cemas karena masalah keluarga, maka terapi psikologis bisa diberikan untuk membantu menanganinya,” ucap Gracia.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai cara terbaik mencegah dampak gangguan tidur pada anak? Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga medis profesional lainnya. Manfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

AnakTumbuh kembangGangguan Tidur

Konsultasi Dokter Terkait