Ginjal dan Saluran Kemih

Manfaat Katarsis, Cara Pelampiasan Emosi untuk Kesehatan Mental

Tri Yuniwati Lestari, 16 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan pendam amarah, sedih, dan kecewa. Lampiaskan dengan cara yang tepat, yaitu katarsis. Intip tips cara tepat untuk melampiaskan emosi tersebut.

Manfaat Katarsis, Cara Pelampiasan Emosi untuk Kesehatan Mental

Terkadang, beberapa situasi bisa membuat Anda sedih, emosi, kesal, bahkan frustrasi. Dalam kondisi tersebut sering kali seseorang melampiaskan perasaan dengan cara yang salah. Alih-alih menghilangkan amarah, Anda malah menimbulkan masalah lain.

Nah, daripada melampiaskan perasaan dengan cara tidak tepat, Anda mungkin perlu mencoba katarsis emosi. 

Yakni, cara melampiaskan segala bentuk perasaan melalui aktivitas fisik atau kegiatan penghilang stres lainnya.

Katarsis dan Manfaatnya

Dikutip dari Very well, istilah katarsis dalam psikologi pertama kali digunakan oleh Josef Breuer. Menurutnya, katarsis adalah ketika seseorang dengan sadar mengekspresikan emosi yang telah lama dipendam. 

Dengan melampiaskan emosi yang lama dipendam, seseorang akan merasakan kelegaan. Hal ini sekaligus menghindarkannya dari gangguan histeria atau masalah kejiwaan yang dapat meletupkan emosi berlebihan. 

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan, dalam psikologi, katarsis disebut juga penyaluran atas emosi yang dirasakan oleh seseorang.

Bentuk emosi itu biasanya berupa rasa marah, frustrasi, ataupun sedih yang dilampiaskan pada aktivitas fisik atau kegiatan lain yang bisa melepaskan stres.

“Jadi dengan katarsis, kita bisa menyalurkannya ke arah yang lebih positif. Umumnya, tindakan ini bisa diterima supaya dapat menurunkan tingkat stres ataupun emosi negatif yang dirasakan,” jelas Ikhsan.

Artikel Lainnya: Bingung, Perlukah Anak Tahu Emosi Negatif yang Dialami Orang Tua?

Ikhsan menjelaskan, ketika seseorang memendam perasaan dalam bentuk negatif dapat berdampak buruk juga ke diri sendiri. Hal tersebut tentunya juga dapat berdampak pada hubungan dengan orang lain. 

“Jadinya Anda menyalahkan diri sendiri, cemas, atau bahkan depresi. Bisa juga akhirnya malah saking seringnya memendam dan tidak melampiaskan.” 

“Dalam kondisi tertentu, emosinya akhirnya malah bisa meledak-ledak dan cenderung merugikan diri sendiri atau orang sekitar, seperti memarahi orang atau bertindak agresif,” ucap Ikhsan.

Oleh karena itu, penting untuk dapat mengelola emosi dengan baik dan menyalurkannya ke aktivitas yang lebih positif. 

Nah, katarsis membantu Anda seseorang untuk mengarahkan perasaan emosi ke arah yang positif. 

Artikel Lainnya: Alasan Lagu Sedih Cocok Didengarkan saat Patah Hati

Contoh Katarsis Emosi

Ketika Anda sedang merasakan perasaan sedih, kesal, emosi, dan lain-lainnya, Anda bisa mencoba melampiaskan dengan cara-cara di bawah ini:

  1. Berbicara dengan Seorang Teman 

Ketika sedang menghadapi perasaan yang tidak menyenangkan, cobalah untuk menyalurkannya dengan cara mengobrol atau bercerita dengan teman. 

Dengan membagikan perasaan kepada orang lain, Anda akan melihat permasalahan itu dari perspektif yang berbeda.

Sharing dengan orang yang Anda percaya mengenai masalah dan stres yang dialami. Dengan cerita ke teman itu bisa juga bentuk katarsis karena ada pelepasan emosi negatif,” kata Ikhsan.

Namun, Anda perlu memastikan untuk membagikan perasaan dengan orang yang dipercaya dan mendukung keadaan Anda. 

Cobalah lebih selektif dalam memilih teman untuk bercerita, karena tidak semua orang bisa dijadikan tempat bercerita.

  1. Mendengarkan Lagu

Menurut Ikhsan, bagi sebagian orang, mendengarkan lagu bisa menjadi katarsis yang baik. Saat Anda punya perasaan yang tidak bisa dikontrol, musik bisa menjadi motivasi sekaligus penghilang stres.

Putar lagu yang bisa membuat Anda tenang. Atau putar beberapa lagu yang dapat memicu perasaan atau mengingatkan kembali pada momen-momen yang membuat Anda sedih. 

Saat momen itu terjadi, tidak perlu melawan, nikmatilah sampai Anda merasa lebih baik.

Artikel Lainnya: Cara Jitu untuk Mengendalikan Emosi Berlebih

  1. Menulis Jurnal

Dalam psikologi, menulis jurnal harian disebut juga dengan journaling. Sesungguhnya, journaling tak berbeda dengan menulis diary yang mungkin sering Anda lakukan saat kecil.

Banyak psikolog yang menyarankan seseorang untuk menulis jurnal, untuk melampiaskan perasaan ke dalam kalimat yang hanya bisa dibaca sendiri.

Jika Anda mengalami perasaan yang tidak menyenangkan selama satu hari, Anda bisa menceritakannya melalui tulisan. Tulis semua perasaan yang dirasakan sampai Anda merasa lebih baik.

  1. Membaca Buku dan Menonton Film

Saat dihadapkan pada perasaan yang tidak terkontrol, Anda bisa melampiaskannya dengan melakukan hobi atau hal yang disukai.

Misalnya, membaca buku atau menonton film. Meski tidak menyelesaikan masalah, setidaknya perasaan Anda akan jauh lebih baik. 

  1. Olahraga

Dijelaskan psikolog Ikhsan, olahraga dapat menurunkan tingkat stres seseorang. Saat berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yaitu hormon yang dapat melawan stres. 

“Jika dihadapkan dengan stres pekerjaan misalnya, ketimbang stres sendiri atau malah memarahi  rekan kerjanya, lebih baik memilih katarsis dengan cara berolahraga fisik. Misalnya, joging atau olahraga tinju (yang memukul-mukul objek),” ucap Ikhsan. 

Itu dia penjelasan soal katarsis alias melampiaskan emosi yang baik dari kacamata psikolog. 

Daripada memendam emosi atau melampiaskan dengan cara yang salah, mungkin Anda dapat mengikuti salah satu cara yang sudah dijelaskan tadi.

Namun, jika Anda memiliki kendala dalam menangani emosi, manfaatkan layanan LiveChat dari Klikdokter untuk dapat berkonsultasi langsung dengan psikolog atau psikiater. 

(HNS/AYU)

psikologi.kesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait