Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatCovid-19Awas, Diet Ekstrem Bikin Tubuh Rentan Terinfeksi COVID-19
Covid-19

Awas, Diet Ekstrem Bikin Tubuh Rentan Terinfeksi COVID-19

Tri Yuniwati Lestari, 08 Mar 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Diet ekstrem saat pandemi membuat Anda rentan terinfeksi virus corona. Apa hubungan di antara diet dan COVID-19? Simak penjelasan dari dokter berikut ini.

Awas, Diet Ekstrem Bikin Tubuh Rentan Terinfeksi COVID-19

Menurunkan berat badan dengan cara diet atau mengatur pola makan memang bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung atau diabetes. 

Namun, melakukan diet atau mengurangi asupan makan secara ekstrem, juga dapat menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit. 

Baru-baru ini, para ahli menemukan bahwa diet ekstrem berisiko menyebabkan seseorang terkena infeksi virus corona

Bagaimana hubungan antara diet ekstrem dan infeksi virus corona? Simak ulasan berikut ini. 

Dampak Diet Ekstrem Terhadap Risiko COVID-19

Dilansir dari beberapa sumber, pada umumnya, diet digolongkan menjadi dua kategori. Pertama adalah diet yang dilakukan dengan mengurangi kalori yang dikonsumsi. 

Kedua, diet yang cenderung menghindari jenis makanan tertentu, misalnya makanan berlemak, mengandung gula, atau makanan spesifik lainnya. 

Diet yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan mudah terinfeksi COVID-19 adalah diet yang hanya mengonsumsi satu jenis makanan dengan porsi sedikit. Diet tersebut bisa digolongkan sebagai diet ekstrem. 

Misalnya, sarapan hanya mengonsumsi selembar roti, makan siang hanya secangkir buah, dan makan malam hanya makan sebutir telur. Pola makan seperti ini tidak sehat karena mengganggu asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Ketika asupan nutrisi sedikit dan tidak seimbang alias hanya makan makanan yang itu-itu saja, tubuh jadi tidak bisa bekerja dengan baik untuk menghasilkan sel-sel kekebalan tubuh yang prima. 

Tak dimungkiri, kekebalan tubuh pun jadi menurun dan Anda rentan untuk terkena COVID-19 di masa pandemi. 

Dokter Devia Irine Putri juga menyuarakan hal yang sama, “Diet ketat atau ekstrem (tidak sehat) akan memengaruhi daya tahan tubuh sehingga bisa menyebabkan tubuh mudah sakit. Tidak hanya meningkatkan risiko infeksi virus COVID-19 saja, tapi bisa juga virus atau bakteri lainnya.” 

Artikel Lainnya: Hati-hati, Ini Risiko Kesehatan di Balik Diet Rendah Karbohidrat

Bagaimana Menjalani Program Penurunan Berat Badan Selama Pandemi?

Menurut dr. Devia, bila memang mau menerapkan pola diet untuk menurunkan berat badan, lakukanlah dengan sehat dan seimbang. Artinya, hindari memangkas atau mengurangi asupan kalori terlalu banyak. 

“Misalnya, dalam sehari kebutuhan kalorinya 2000, cukup dikurangi 500 kalori agar metabolisme tubuh tidak terganggu. Tidak hanya memperhatikan jumlah kalori makanan, tapi juga jenis makanan yang dikonsumsi,” ucap dr. Devia.

Dokter Devia juga menyarankan Anda untuk tetap mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti sayuran dan buah. 

Anda juga wajib mengonsumsi sumber protein, seperti telur, ikan, kacang-kacangan, lemak baik seperti alpukat, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak. 

Selain itu kebutuhan karbohidrat sehat juga dapat dipenuhi dengan mengonsumsi oat, ubi, jagung, dan nasi merah. 

Imbangi pola diet yang dijalani dengan olahraga rutin. Tidak perlu olahraga yang ekstrem atau olahraga berat agar cepat berat badan cepat turun. 

Hal yang paling penting adalah olahraga rutin setiap hari, aktif bergerak, dan berikan tubuh Anda waktu untuk beristirahat cukup.

Artikel Lainnya: Bukan untuk Diet, Makanan Kalori Kosong Ternyata Berbahaya

Dilansir dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), berikut adalah tips diet sehat yang aman dilakukan saat pandemi COVID-19. 

  • Mengurangi Asupan Garam

Mengurangi asupan garam dapat menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke. 

Tak hanya itu, menghindari konsumsi garam terlalu banyak juga dapat membantu mengurangi keparahan penyakit akibat COVID-19. 

WHO merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi garam di bawah 5 gram atau kurang dari 1 sendok teh per hari.

  • Kurangi Konsumsi Gula

Mengurangi asupan gula dapat menurunkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, stroke, serta kerusakan gigi. 

Orang dengan penyakit jantung dan diabetes ditemukan lebih rentan terkena COVID-19 dan jika telah terinfeksi mereka cenderung mengalami komplikasi yang parah. 

Oleh karena itu, agar senantiasa sehat dan terhindar dari penyakit, WHO menganjurkan Anda untuk mengurangi asupan gula sebanyak 10 persen dari total asupan energi. 

Batasi asupan makanan yang mengandung gula termasuk jus buah, sirup, susu, dan yoghurt karena mengandung gula tinggi.

Artikel Lainnya: Medfact: Benarkah Keto Diet Bisa Sembuhkan Long Covid?

  • Mengurangi Makanan Berlemak dan Berminyak 

Mengonsumsi lemak terlalu banyak, khususnya lemak tak sehat seperti lemak jenuh dan lemak trans, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

WHO menyarankan untuk membatasi total asupan lemak sebanyak 30 persen dari total kebutuhan energi harian. 

Mengurangi asupan lemak jahat juga dapat membantu berat badan turun cepat dan tubuh tetap sehat.

  • Mengonsumsi Sayuran dan Buah

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat, vitamin, mineral, protein nabati, dan antioksidan. 

Serat dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan membuat perut kenyang lebih lama. Mengonsumsi serat dapat mencegah Anda dari rasa lapar dan keinginan makan berlebihan.

Jangan lupa untuk mencuci sayuran dan buah dengan air bersih, terutama jika akan dikonsumsi mentah.

Artikel Lainnya: Waspada! Perokok Pasif Juga Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona

  • Minum Air Cukup Setiap Hari

Minum air sebanyak dua liter (6-8 gelas) per hari dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda. 

Minum air dalam jumlah cukup juga dapat menghindari keinginan ngidam makan makanan mengandung gula tinggi yang bisa meningkatkan penambahan berat badan.

Nah, itu dia tadi penjelasan mengenai diet ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi virus corona. 

Apabila punya pertanyaan lainnya mengenai pola diet yang baik dan sehat. Anda bisa konsultasi dengan dokter melalui fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

Pola Makanvirus corona

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter