Seks

Pakai Putih Telur sebagai Pelumas Seks, Aman atau Tidak?

Ayu Maharani, 26 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Karena warna dan teksturnya mirip cairan vagina, ada yang memakai putih telur sebagai pelumas seks. Amankah? Cari jawabannya di sini.

Pakai Putih Telur sebagai Pelumas Seks, Aman atau Tidak?

Pelumas seks kerap dibutuhkan di saat-saat tertentu. Misalnya, vagina kering karena kondisi hormon atau stres hingga tak punya waktu cukup untuk foreplay. Lalu, pernahkah Anda dengar soal penggunaan putih telur sebagai pelumas seks?

Warna dan tekstur putih telur dianggap mirip sekresi atau cairan vagina saat ovulasi. Karena kemiripannya itu, sumber protein tersebut disebut-sebut bisa jadi alternatif jika tak ada persediaan lubrikan di rumah. 

Putih Telur Jadi Pelumas Seks, Apa Aman?

Cara menggunakan putih telur untuk pelumas seks serupa lubrikan lainnya. Yang pertama, Anda harus memecahkan dulu telur dan memisahkan putih dari kuningnya.

Barulah setelah itu, putih telur dapat diaplikasikan ke kelamin untuk menghindari gesekan yang sakit. 

Tak butuh banyak telur, satu butir saja cukup! Tapi sebelum benar-benar melakukannya, ada baiknya Anda ketahui dulu pendapat dokter soal keamanannya. 

Menurut dr. Sara Elise Wijono, M. Res, sepertinya Anda perlu pikir-pikir lagi jika ingin menggunakan putih telur sebagai pelumas seks. 

“Sebab, putih telur adalah makanan mentah. Makanan mentah itu berisiko mengandung bakteri. Kalau di telur, umumnya yang dikhawatirkan adalah bakteri Salmonella. Jadi bisa saja hal itu justru menimbulkan masalah setelahnya,” jelas dr. Sara. 

Dia menambahkan, “Lagi pula, memakai bahan yang satu itu bisa menurunkan mood bercinta karena cara penggunaannya tidak praktis dan baunya tidak enak. Bila kondisinya mendesak dan butuh pelumas alami yang praktis, lebih baik pakai air liur.”

Pelumas alami yang dibuat sendiri tanpa efektivitas yang jelas dikhawatirkan juga dapat merusak kondom dan mengubah pH alami vagina. 

Risiko Jika Memaksakan Diri untuk Pakai Putih Telur sebagai Pelumas

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, dr. Sara mengatakan, bakteri yang terkandung dalam putih telur dapat menginfeksi vagina Anda. 

Infeksi bakteri pada vagina disebut vaginosis bakterialis. Bakteri dari luar mengubah pH normal vagina sehingga akan timbul beberapa gejala, seperti:

  • Keputihan yang berbau amis dan berwarna hijau keabu-abuan. 
  • Rasa gatal yang mengganggu. 
  • Ada sensasi panas terbakar, khususnya saat buang air kecil. 

Sebenarnya secara alami vagina sudah memiliki bakterinya sendiri. Tapi, mikroba tersebut adalah bakteri baik yang menjaga kondisi si organ.

Artikel Lainnya: Bolehkah Menggunakan Baby Oil sebagai Pelumas Seks?

Karena kedatangan bahan asing yang mengandung bakteri, jumlah bakteri baik itu kalah banyak sehingga kondisi vagina menjadi tidak terjaga. 

Infeksi bakteri dan infeksi jamur pada vagina punya ciri-ciri keputihan yang berbeda. Meski sama-sama bisa menimbulkan gatal, saat Anda terinfeksi jamur, biasanya keputihan Anda warnanya putih susu dan kental. Beda halnya dengan vaginosis bakterialis. 

Pada kondisi tersebut, keputihannya berwarna hijau keabu-abuan. Apalagi jika gejala di atas timbul setelah Anda pakai putih telur.

Kemungkinan besar itu memang infeksi bakteri dari makanan mentah yang dipakai sebagai lubrikan. 

Timbul Reaksi Negatif Setelah Pakai Putih Telur, Ini yang Harus Dilakukan!

Jangan panik berlebih, rasa panik justru akan membuat gatal semakin parah. Adapun langkah yang direkomendasikan oleh dr. Sara jika timbul reaksi negatif, yaitu:

  • Segera cuci vagina Anda. “Tidak usah pakai sabun, pakai air mengalir saja, seperti melalui shower, bidet, atau keran.

Bersihkan agak lama, kurang lebih 5-10 menit. Pastikan sisa putih telur tidak ada yang tertinggal di dalam vagina,” sarannya. 

  • Jika gejalanya masih terasa, lebih baik segera periksakan diri ke klinik atau rumah sakit terdekat. 

Artikel Lainnya: Bolehkah Minyak Goreng Jadi Pelumas Seks?

  • Saat berobat ke klinik atau rumah sakit, dokter akan melakukan anamnesis (berkomunikasi dengan pasien), periksa fisis, dan memberikan pengobatan. 

Anda butuh dosis yang tepat agar penyakit benar-benar sembuh dan tidak terjadi resistensi antibiotik di kemudian hari.

Alih-alih menggunakan putih telur sebagai pelumas seks, lebih baik gunakan bahan alami lain.

Misalnya, air liur, minyak kelapa murni (coconut virgin oil), dan gel lidah buaya (aloe vera) murni.  

Untuk pertanyaan lain seputar seks dan kesehatan organ intim, konsultasikan langsung kepada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Seks

Konsultasi Dokter Terkait