Diabetes

Anda Diabetes? Waspada Komplikasi Luka Kaki Diabetes

dr. Dyah Novita Anggraini, 02 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Luka kaki penderita diabetes mudah menyebabkan komplikasi apabila tidak dirawat dengan tepat. Berikut pencegahan terjadinya luka kaki diabetes.

Anda Diabetes? Waspada Komplikasi Luka Kaki Diabetes

Menurut prediksi Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada peningkatan jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia. Pada tahun 2000 ada 8,4 juta kasus penderita diabetes, sedangkan di tahun 2030 diperkirakan meningkat menjadi 21,3 juta kasus.

Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia tahun 2015 juga mengatakan jumlah penderita diabetes di atas usia 15 tahun meningkat.

Persentase pada tahun 2013 diketahui berada di angka 6,9 persen, sementara data di tahun 2018 melaporkan meningkat menjadi 10,9 persen.

Peningkatan jumlah kasus disebabkan karena masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran mengenai penyakit diabetes dan risikonya.

Tak hanya itu, gaya hidup sedentari atau malas gerak juga menjadi faktor pemicu banyak orang mengidap diabetes.

Penyakit diabetes tidak boleh diabaikan. Apabila kadar gula darah penderita diabetes tidak dikendalikan, berbagai risiko komplikasi bisa terjadi. Salah satu risiko yang sering dikeluhkan adalah luka kaki diabetes.

Risiko Komplikasi Kaki Diabetes

Komplikasi diabetes melitus terbagi menjadi dua. Ada komplikasi jangka pendek (akut) seperti hipoglikemia yang terjadi ketika kadar glukosa menurun dan berada di bawah nilai normal (

Selain itu, ada ketoasidosis yang merupakan komplikasi diabetes akut. Kondisi ini terjadi saat produksi asam darah di dalam tubuh (disebut keton) jumlahnya tinggi.

Sedangkan komplikasi diabetes jangka panjang (kronis) umumnya sudah memengaruhi berbagai organ tubuh, seperti mata, saluran pencernaan, ginjal, dan jantung.

Artikel Lainnya: Dalam Kondisi Apa Luka (Kaki) Penderita Diabetes Harus Diamputasi?

Komplikasi kronis juga dapat menyerang saraf dan kulit, seperti luka kaki diabetes (ulkus diabetikum).

Komplikasi ulkus diabetikum dapat berlangsung lama apabila tidak diobati oleh dokter. Bahkan, jika tidak ditangani dengan baik, kaki diabetes ini dapat mengurangi kualitas hidup pasien.

Kerusakan saraf dan pembuluh darah adalah penyebab terjadinya kaki diabetes. Kerusakan saraf terjadi saat kadar gula darah tidak dikendalikan sehingga memicu munculnya luka.

Menurut konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2, kaki diabetes dapat dideteksi sejak dini. Pemeriksaan kaki diabetes bisa diukur menggunakan kriteria berikut:

  • Kulit kering, bersisik, dan retak-retak.
  • Kuku berubah warna atau mengalami kelainan bentuk, antara lain seperti mudah rapuh dan terlihat menebal.
  • Mudah muncul mata ikan (kalus) di bagian telapak kaki.
  • Kaki terasa baal (mati rasa) dan kesemutan.
  • Kaki terasa dingin.
  • Warna kulit kaki berubah menjadi kebiruan atau kehitaman.

Ulkus diabetikum terjadi ketika luka di kulit terbuka sampai ekstremitas bawah. Apabila demikian, pengobatannya membutuhkan waktu lama dan harus konsisten.

Sebab, luka terjadi akibat komplikasi makroangiopati (gangguan di pembuluh darah besar) dan dapat berkembang karena adanya infeksi.

Artikel Lainnya: Cara Atasi Luka yang Tak Kunjung Sembuh pada Penderita Diabetes

Kedua hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangren, yaitu kondisi jaringan tubuh yang mati karena tidak mendapatkan pasokan darah cukup. Jika diabaikan, luka bisa semakin parah dan kaki Anda berisiko diamputasi.

Menurut sistem Meggitt-Wagner, klasifikasi derajat ulkus diabetikum menjadi 6 tingkat. Berikut rinciannya:

  • Derajat 0: belum ada luka terbuka, kulit masih utuh dan mungkin disertai kelainan bentuk kaki.
  • Derajat 1: kondisi luka dangkal dan berada di atas permukaan kulit.
  • Derajat 2: luka mencapai tendon atau lapisan subkutan yang lebih dalam, namun tidak sampai tulang.
  • Derajat 3: luka sudah dalam disertai selulitis atau formasi abses.
  • Derajat 4: kondisi gangren masih belum meluas, misalnya baru terdapat di bagian jari-jari atau depan kaki.
  • Derajat 5: kondisi gangren sudah meluas, seperti sudah menyebar ke daerah lengkung dan belakang kaki.

Cara Mencegah Kaki Diabetes

Untuk mencegah kaki diabetes ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Antara lain:

  1. Mengendalikan dan menjaga kadar gula darah tetap normal, minum obat, rutin periksa ke dokter, serta menjaga pola makanan sehat.
  1. Merawat kaki secara rutin, termasuk menggunting kuku secara lurus mengikuti bentuk normal jari kaki.
  1. Memeriksa kaki setiap hari, bisa menggunakan cermin atau dibantu keluarga agar dapat melihat semua bagian kaki yang mengalami retak dan luka.
  1. Mengeringkan dengan handuk setelah mencuci kaki.
  1. Memberikan pelembap setelah mencuci kaki, kecuali di sela-sela jari.
  1. Memakai alas kaki yang nyaman dan lembut baik di luar maupun di dalam rumah. Dianjurkan menggunakan sepatu khusus penderita diabetes untuk mengurangi tekanan di kaki dan mencegah terjadinya luka.
  1. Periksa sepatu sebelum dipakai untuk melihat adanya kerikil, batu, atau duri.
  1. Hindari merendam kaki dengan air hangat.
  1. Jangan menggunakan alat tajam untuk menghilangkan kapalan di kaki.
  1. Jangan gunakan alas kaki dan kaos kaki yang sempit.
  1. Apabila terdapat luka, tutup dengan kain kasa bersih dan segera konsultasi langsung ke dokter.

Artikel Lainnya: 12 Perubahan di Kulit yang Jadi Tanda Mengidap Diabetes

Ini Cara Mengobati Kaki Diabetes

Untuk mengobati kaki diabetes, Anda perlu mengendalikan kadar gula darah terlebih dahulu. Apabila terdapat infeksi, harus segera diberikan pengobatan secara optimal.

Sedangkan untuk perawatan luka, Anda dapat melakukan pengendalian luka (wound care) sebagai berikut:

1. Melakukan perawatan luka kaki diabetes rutin setiap hari, dengan cara sebagai berikut:

  • Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun atau dengan cairan antiseptik.
  • Lakukan tissue debridement, yaitu membersihkan luka jaringan mati (gangrene).
  • Setelah dibersihkan segera tutup luka dengan perban dan kasa steril. Hindari pengikatan yang terlalu kencang.

2. Menjaga kaki agar tetap lembap dengan menggunakan pelembap.

3. Jangan memberi tekanan di area kaki yang mengalami luka.

4. Mengontrol peradangan dan infeksi luka dengan rutin ke dokter.

Memeriksa dan merawat kaki secara rutin adalah kunci untuk mencegah risiko kaki diabetes.

Jika sudah mengalami komplikasi ini, segera lakukan pembersihan jaringan mati dan pengobatan infeksi ke dokter agar kaki diabetes cepat sembuh dengan baik.

Untuk tahu cara mencegah dan mengatasi kaki diabetes, Anda juga bisa konsultasikan dengan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

DiabetesGangrene

Konsultasi Dokter Terkait