Covid-19

Muncul Lebih dari 70 Kasus Virus Corona Baru, Kota Melbourne Lockdown

Tamara Anastasia, 03 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Muncul 70 kasus virus corona baru di kota Melbourne, Australia. Pemerintah setempat lakukan lockdown dan tes virus dari rumah ke rumah.

Muncul Lebih dari 70 Kasus Virus Corona Baru, Kota Melbourne Lockdown

Belakangan ini, banyak negara yang kembali mengambil langkah lockdown untuk mengatasi kasus infeksi virus corona yang semakin meningkat. Mulai dari Tiongkok, Filipina, dan kini giliran Melbourne di Australia yang melakukan lockdown lokal. 

Sebanyak 300.000 Orang Harus Rasakan Lockdown Lokal 

Rabu (1/7) kemarin, sekitar 30 kota di Negara bagian Victoria, termasuk Melbourne, resmi di-lockdown. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat ini kabarnya berlaku hingga 29 Juli mendatang. 

Masyarakat diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah dan tidak bepergian, kecuali ada hal yang sangat mendesak. 

Mengutip 7 News, sebanyak 300 ribu orang terkena dampak akibat lockdown lokal. Sama seperti tahap ketiga sebelumnya, penduduk boleh meninggalkan rumah hanya untuk belanja makanan, mendapatkan perawatan medis darurat, berolahraga, dan belajar atau bekerja (apabila tidak bisa WFH).

Kepala Dinas Kesehatan Victoria, Brett Sutton mengatakan,“Ada lebih dari 300 ribu orang yang tinggal di pinggiran Victoria. Kami meminta masyarakat untuk mengikuti peraturan yang ada agar penyebaran virus corona bisa dihentikan.”

Diduga Penyebabnya adalah Community Transmission

Lockdown di Melbourne ini diinformasikan langsung oleh Kepala Negara Bagian Victoria, yaitu Daniel Andrews. 

Lonjakan kasus di Victoria terdiri dari 77 kasus baru yang terjadi dalam waktu 24 jam terakhir.  

Dari 77 kasus tersebut, 13 orang dilaporkan positif corona dari sumber yang diketahui, 37 orang positif dari hasil tes rutin, dan 27 lainnya lagi masih dalam penyelidikan. 

Dengan adanya tambahan ini, total kasus positif COVID-19 di Victoria menjadi 332 kasus. Selain itu, 31 orang yang terinfeksi tersebut disebabkan karena community transmission atau penularan komunitas. 

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Community transmission sendiri adalah kondisi di mana sebuah penyakit sudah menyebar, tapi sumber penularannya tidak diketahui. 

Jadi, seseorang bisa saja terinfeksi virus corona dari orang lain tanpa disadari saat sedang makan di restoran, berbelanja, atau hanya sekadar berdiri samping-sampingan.

Menurut Sutton, ini adalah kenaikan kasus harian paling banyak keempat di Victoria dan menjadi paling tinggi sejak bulan Maret yang lalu. 

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa penyebaran virus corona melalui community transmission memang berbahaya. Ini karena Anda tidak tahu siapa orang yang jadi carrier virus corona.

Bahkan jika kasusnya sudah telanjur banyak, carrier-nya semakin sulit untuk dideteksi. Maka, dengan melakukan lockdown lokal, dianggap menjadi cara paling tepat untuk menghentikan penyebaran virus corona. 

Petugas Kesehatan Datangi Setiap Rumah untuk Lakukan Tes Virus Corona

Sebagai salah satu cara mendeteksi penyebaran virus corona di Victoria, para petugas kesehatan setempat mendatangi 54 ribu rumah yang masuk ke area rawan COVID-19.

Petugas kesehatan datang untuk melakukan serangkaian tes virus corona. Andrews juga mengatakan langkah ini diharapkan bisa mendeteksi orang-orang yang terinfeksi COVID-19. 

Nantinya, mereka bisa segera diisolasi atau karantina agar tidak jadi carrier bagi orang lain. Meski beberapa kota sudah melakukan lockdown lokal, tapi restoran atau kafe akan tetap buka untuk melayani pembelian takeaway

Artikel Lainnya: 2 Obat Herbal Virus Corona Kalbe Farma Ikut Uji Klinis

Banyak Warga yang Tolak Tes Virus Corona

Melansir Dailymail UK, ratusan warga Victoria menolak melakukan tes coronavirus karena mereka tidak bisa cuti bekerja. 

“Dengan keadaan ekonomi yang sekarang, ambil cuti dua hari tanpa dibayar untuk melakukan tes virus corona, memang menjadi masalah bagi masyarakat Victoria. Namun, sebagai gantinya, Anda akan diberikan biaya pengganti bagi yang ikut melakukan test corona,” kata Andrews kepada Lisa Wilkinson dalam The Projects.

Kendati demikian, pemberian sejumlah ‘uang ganti’ ini harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Misalnya, apabila orang tersebut memang benar-benar positif virus corona, maka ‘uang ganti’ akan dicairkan. 

Lalu, jika ada orang yang riwayat melakukan kontak fisik dengan pasien COVID-19, mereka juga akan diberikan uang dari Pemerintah Victoria.

Melihat hal ini, dr. Devia berpendapat, bahwa mau atau tidaknya ikut tes coronavirus merupakan hak masing-masing orang. 

Bila orang tersebut memang tidak pernah bersinggungan langsung, atau terus mengikuti protokol kesehatan selama pandemi berlangsung, maka kemungkinan tertular virus corona pun sangat kecil, dan tidak perlu mengikuti tes. 

Jika orang tersebut memang sering pergi ke luar rumah dan sering bertemu atau berkomunikasi dengan orang lain, maka tes coronavirus sebaiknya segera dilakukan. 

“Apapun hasilnya, tes coronavirus sebenarnya tidak salah. Terutama bagi mereka yang banyak melakukan kegiatan di luar rumah, tes coronavirus harus dilakukan,” tutup dr. Devia. 

Perlu diketahui, KlikDokter serius bekerjasama dengan Kemenkes RI dan BNPB untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona

Anda masih bingung soal penyebaran dan pencegahan COVID-19? Anda bisa memakai fitur Live Chat untuk berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala virus corona ini juga bisa dicek secara online di sini. 

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait