Covid-19

Akibat Disentuh, Bayi Usia 40 Hari Meninggal Tertular Virus Corona!

Krisna Octavianus Dwiputra, 25 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bayi berusia masih 40 hari meninggal dunia karena virus corona. Diduga, hal itu terjadi setelah dia disentuh banyak orang yang menjenguknya.

Akibat Disentuh, Bayi Usia 40 Hari Meninggal Tertular Virus Corona!

Menjenguk bayi yang baru lahir dan sang ibu adalah kebiasaan yang lazim dilakukan. Keluarga, teman-teman, bahkan tetangga biasanya datang untuk mengucapkan selamat dan menyambut si Kecil. Namun, apa jadinya bila hal tersebut justru membahayakan sang bayi?

Inilah yang terjadi di Pamekasan, Jawa Timur. Bayi yang baru berusia 40 hari meninggal dunia karena tertular virus corona. Tentu ini adalah kabar yang menyedihkan.

Bayi di Pamekasan Terinfeksi Virus Corona Saat Usia 28 Hari

Setelah ditelusuri, bayi tersebut terinfeksi virus corona pada usia 28 hari. Seperti dilansir dari Kompas.com, meski sempat mendapatkan perawatan di RSUD Smart Pamekasan, nyawa bayi tersebut tidak berhasil diselamatkan. 

Ketua Satgas Penanganan Pasien COVID-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat mengatakan, bayi tersebut saat dilahirkan dalam kondisi sehat. Begitu juga dengan orang tuanya.

Kemudian, banyak yang menjenguk bayi tersebut. Setelah dijenguk oleh beberapa orang itulah, sang bayi mengalami beberapa keluhan, seperti demam, batuk, dan sesak napas.

Setelah muncul gejala-gejala, orang tuanya kemudian memeriksakan anaknya ke rumah sakit. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, bayi tersebut dinyatakan positif corona pada usia 28 hari. 

"Namun begitu, kedua orang tuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," ujar Syaiful Hidayat, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/6).

Diduga Bayi Tersebut Tertular dari Orang yang Menjenguknya

Infeksi virus corona pada bayi diduga terjadi karena tertular dari orang-orang yang datang dan menjenguknya. 

Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Pamekasan, Sigit Priyono.

Menurutnya, usai dilakukan tracing, diketahui bahwa sebelumnya ada banyak penjenguk yang datang ke rumah sang bayi. 

Selain itu, diketahui bahwa di daerah korban, banyak orang dengan status pasien dalam pemantauan (PDP) dan positif corona, tapi tetap beraktivitas. Ditambah lagi, banyak penjenguk yang menggendong bayi tersebut.

Menjenguk bayi pada masa pandemi memang sangat riskan karena penularan virus corona masih tinggi. Tak hanya COVID-19 sebenarnya, bayi diketahui sangat berisiko terkena berbagai macam virus lainnya. 

Artikel Lainnya: Busui Positif Virus Corona, Bolehkah Menyusui Bayi?

Bayi Rentan Tertular Virus Corona

Menurut dr. Devia Irine Putri, bayi yang baru lahir lebih baik jangan dijenguk dulu di masa pandemi virus corona. Itu karena bayi yang baru lahir termasuk golongan yang sangat rentan.

"Apalagi bayi baru lahir sistem kekebalan tubuhnya belum baik. Masih bergantung pada imunisasi dan ASI dari ibunya," ungkap dr. Devia saat dihubungi KlikDokter.

Orang tua dan kerabat yang ingin menjenguk bayi pun harus sama-sama mengerti hal tersebut. Untuk bersama menjaga kesehatan si Kecil yang baru lahir, menurut dr. Devia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Hindari Dulu Bertamu

Sebaiknya orang tua tidak terima tamu dahulu. Kalau Anda sebagai kerabat mau melihat bayi, lebih baik pakai video call demi menghindari kontak dengan orang lain.

  • Jaga Kebersihan

Pastikan sang ibu selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Ini karena setiap harinya si bayi sama ibunya. Bayi jauh lebih rentan alami masalah kesehatan saat ibu serta orang-orang terdekatnya tidak higienis.

  • Perhatikan Kebersihan Peralatan untuk ASI Perah

Kalau si Kecil memakai ASI perah, Anda harus menjaga kebersihannya, baik dalam  menyiapkan maupun menyimpan ASI perah.

  • Tetap di Rumah

Jangankan bayi, orang dewasa saja dianjurkan untuk tidak keluar rumah selama pandemi. Itu sebabnya, hindari membawa bayi ke tempat keramaian atau keluar rumah dahulu, kecuali dalam keadaan mendesak.

Hasil Tes Orang Tua si Bayi Negatif

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa orang tua si bayi yang tertular virus corona justru tidak terkena COVID-19. Kemudian banyak orang bertanya-tanya, mengapa bisa justru orang tuanya tidak terkena.

Menurut dr. Devia Irine, itu mungkin saja terjadi karena daya tahan tubuh orang tuanya lebih baik. Namun begitu, pemeriksaan pada orang tua harus diulang lagi karena masih rapid test untuk lebih memastikan.

"Selain karena daya tahan tubuh yang baik, hasil negatif itu bisa juga karena virusnya masih dalam masa inkubasi. Makanya, rapid test harus diulang lagi pemeriksaannya," pungkasnya.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk menahan diri dalam menjenguk bayi di masa pandemi virus corona. Pasalnya, kondisi belum aman dan banyak pasien tanpa gejala yang justru lebih membahayakan orang lain.

Mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya? Pakai fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter. Untuk bantu menentukan gejala, manfaatkan cek risiko virus corona online.

(HNS/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait