HomeGaya hidupDiet dan NutrisiBisa Perpanjang Usia, Tubuh Alami Autofagi saat Puasa, Apa Sih Itu?
Diet dan Nutrisi

Bisa Perpanjang Usia, Tubuh Alami Autofagi saat Puasa, Apa Sih Itu?

Ayu Maharani, 07 Mei 2020

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Icon ShareBagikan
Icon Like

Katanya, orang yang sering puasa bisa mengalami autofagi dan lebih panjang umurnya, lho. Berikut penjelasan selengkapnya soal kelebihan puasa yang satu ini.

Bisa Perpanjang Usia, Tubuh Alami Autofagi saat Puasa, Apa Sih Itu?

Menjalani puasa memang banyak manfaatnya, baik dari segi psikis maupun fisik. Nah, bicara soal manfaat puasa bagi kesehatan fisik, pernahkah Kamu mendengar soal autofagi?

Karena autofagi ini sekilas mirip-mirip dengan detoksifikasi, orang-orang pun kerap menyamakan keduanya, meski sebenarnya berbeda.

Intinya, orang yang menjalani puasa tak pernah rugi. Sebab, tubuh mereka mengalami autofagi dan itu sangat berdampak baik untuk kelangsungan hidup jangka panjang.

Autofagi dan Bedanya dengan Detoksifikasi

Buat yang belum tahu, dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa autofagi adalah kemampuan tubuh untuk membuang sel-sel yang tidak berfungsi dengan baik. “Sel-sel yang sudah tua atau rusak ‘dimakan’ oleh tubuh kita sendiri dan didaur ulang kembali,” jelasnya.

Lalu, apa bedanya dengan detoksifikasi? Nah, detoksifikasi merupakan proses pembuangan racun (bukan sel) dalam tubuh, seperti sisa-sisa metabolisme dan radikal bebas.

“Saat berpuasa, sebenarnya tubuh mengalami detoksifikasi dan autofagi. Kita tidak mendapatkan asupan nutrisi selama berjam-jam. Tubuh akan menggunakan lemak-lemak yang ada sebagai sumber tenaga,” jelas dr.Devia.

“Proses penghancuran lemak ini melewati serangkaian metabolisme yang membutuhkan berbagai macam enzim dan sel-sel hingga akhirnya jadi tenaga. Ini membuat tubuh menyaring yang nggak baik, sedangkan yang baik digunakan menjadi tenaga,” dr. Devia melengkapi.

Proses autofagi dapat terjadi ketika kita menjalani puasa. Dapat dikatakan juga, bahwa puasa merupakan cara paling efektif supaya otak memerintahkan tubuh untuk melakukan autofagi.

Puasa dapat dianggap sebagai jalan pintas untuk memicu perubahan metabolisme yang bermanfaat. Dengan tidak membebani tubuh dengan beban eksternal (makanan dan minuman), itu memberi tubuh waktu beristirahat dan fokus pada perbaikannya sendiri!

Manfaat Autofagi bagi Tubuh Manusia

Manfaat utama autofagi datang dalam bentuk prinsip “anti-penuaan”. Ya, proses ini bisa membuat Kamu awet muda dan juga bisa membuat tubuh jauh lebih sehat. Sehingga, kesempatan untuk punya usia yang lebih panjang menjadi semakin tinggi!

Dengan autofagi, tubuh seperti “memutarbalikkan waktu” dan menghasilkan sel-sel yang lebih muda. Hal itu pun dibenarkan oleh dr. Devia. Menurutnya, jika kita melakukan puasa secara rutin, kita memang bisa memperbaharui sel-sel yang ada.

“Alhasil, tubuh pasti lebih sehat, jarang sakit, daya tahan tubuh juga lebih bagus, lebih berenergi, dan bisa memperpanjang masa hidup karena kondisi sel dan organ tubuh baik,” pungkasnya.

Manfaat puasa hingga menghasilkan proses autofagi juga menjauhkan Kamu dari penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer. Bahkan, manfaat autofahgi karena puasa diyakini juga bisa untuk mencegah kanker!

Pasalnya, semua kanker dimulai dari sel-sel tubuh yang rusak. Ketika tubuh berhasil melakukan proses autofagi karena rutin puasa, maka tubuh punya kesempatan yang lebih besar untuk “memakan” dan mendaur ulang sel-sel tersebut.

Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Seputar Puasa

Perhatikan Ini agar Puasa Menghasilkan Autofagi yang Maksimal

Puasa dan autofagi memang terlihat sangat menjanjikan dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan memperpanjang masa hidup manusia.

Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu makanan dan minuman saat berbuka puasa maupun sahur. Jika ini tidak diperhatikan, dr. Devia mengatakan, proses autofagi pasca puasa tak akan berjalan maksimal.

“Meski ada sel-sel baru, tapi bila sumbangan lemak-lemak jahatnya juga banyak, ya sama saja proses autofagi dan detoksnya nggak berjalan dengan baik.” katanya. “Kalau berbuka dan sahur, utamakan makanan sehat.

Hindari makanan yang digoreng, santan, atau minuman bersoda. Sesekali makan makanan yang digoreng, seperti tempe, ikan, atau ayam goreng nggak apa-apa. Tapi, bukan dijadikan cemilan wajib yang harus ada dan dimakan banyak saat buka maupun sahur!,” tegas dr. Devia.

Kini, Kamu sudah tahu soal manfaat puasa dan manfaat proses autofagi bagi tubuh. Jika ingin ibadah puasa benar-benar menghasilkan proses autofagi yang maksimal, perhatikan juga hal yang telah diingatkan di atas.

Banyak cara untuk membuat tubuh lebih sehat, awet muda, dan umur lebih panjang, salah satunya dengan puasa.

Apabila masih punya pertanyaan seputar puasa, pola hidup, ataupun kondisi medis lainnya, tanyakan pada dokter kami lewat fitur Tanya Dokteratau buat janji dengan Dokter Umum di KlikDokter.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.

Jika ingin membeli suplemen dan vitamin, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!

(OVI/AYU)

puasa

Konsultasi Dokter Terkait