Covid-19

Pencerahan, Thailand Klaim Bisa Percepat Kesembuhan Pasien Coronavirus

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 04 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebagai virus baru, infeksi coronavirus masih belum memiliki pengobatan khusus. Namun, secercah harapan penyembuhan muncul dengan penemuan obat dari Thailand.

Pencerahan, Thailand Klaim Bisa Percepat Kesembuhan Pasien Coronavirus

Tingginya jumlah kasus dan angka kematian akibat coronavirus menunjukkan mudahnya penularan infeksi ini. Seseorang yang terinfeksi virus corona (2019-nCoV) dapat menyebarkannya hanya dengan batuk atau bersin.

Tingginya angka infeksi coronavirus mendesak penemuan obat untuk infeksi ini agar segera ditemukan. Sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang berhasil menunjukkan obat yang efektif dalam menangani virus ganas ini.

Saat ini, coronavirus telah menyebabkan setidaknya ratusan orang meninggal dan lebih dari belasan ribu korban telah terinfeksi di sekitar 27 negara. Para ahli memperkirakan terdapat sekitar 100.000 kasus infeksi yang ada.

Di tengah tingginya angka kematian akibat virus corona, kabar baik datang dari negeri gajah putih, Thailand. Sebagai negara yang ikut terimbas infeksi virus 2019-nCoV, Thailand juga berusaha mengontrol infeksi ini agar tidak menyebar. Bahkan, tenaga kesehatan di sana mengklaim mampu memperbaiki kondisi pasien infeksi coronavirus dengan sebuah kombinasi obat.

Terobosan Pengobatan Coronavirus

Melansir dari The Scientist, kombinasi obat flu dan HIV mungkin dapat mengobati kasus berat 2019-nCoV, setidaknya itu kesimpulan dari tenaga medis yang mengobati pasien coronavirus di Thailand. Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang terbukti efektif dalam menangani infeksi.

Namun, tim dokter di Thailand mencoba memberikan kombinasi dua obat tersebut pada pasien kritis karena infeksi coronavirus. Ternyata, hasilnya cukup mengejutkan! Paduan obat flu oseltamivir dengan obat HIV lopinavir dan ritonavir, mampu memperbaiki kondisi beberapa pasien di Rumah Sakit Rajavithi di Bangkok.

Walaupun kombinasi obat ini bukan merupakan obat yang sudah dipastikan untuk penanganan coronavirus, tetapi kondisi pasien menjadi membaik dengan pemberian kombinasi obat ini. Seorang pasien yang awalnya memiliki hasil pengujian positif terhadap coronavirus, menjadi negatif setelah pemberian obat dalam waktu 48 jam.

Thailand sejauh ini telah mencatat 19 kasus coronavirus, menjadikannya negara dengan jumlah infeksi terbanyak di Asia Tenggara. Karena penemuan tersebut, negara-negara lain juga tertarik menggunakan obat-obat HIV untuk melawan coronavirus baru.

Percobaan klinis terkontrol acak sekarang sedang dilakukan di China untuk menguji kemanjuran obat anti-HIV. Namun, hasilnya belum ada sampai saat ini.

Artikel lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Penanganan Pasien Coronavirus

Walaupun berbagai obat di atas memberikan secercah harapan terhadap penyelesaian infeksi coronavirus, masalah ini masih jauh dari kata usai. Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang terbukti efektif atau vaksin untuk infeksi coronavirus.

Terapi yang umumnya dilakukan bersifat simptomatik atau mengobati gejala yang ada. Pemantauan ketat, serta pemberian nutrisi dan cairan sangat diperlukan selama pasien sakit.

Berbagai obat yang diduga efektif masih memerlukan penelitian medis untuk benar-benar mendukung efektivitasnya dalam penanganan virus ini. Tanpa pemberian obat khusus pun, beberapa laporan menunjukkan pasien dapat sembuh dari infeksi ini dan kembali beraktivitas.

Bagi Anda yang belum terkena infeksi ini, tetap optimalkan pola hidup sehat dan bersih. Contohnya dengan rajin cuci tangan, makan asupan bergizi, rutin olahraga, dan cukup istirahat.

Jangan pesimis, karena berbagai penelitian sedang berlangsung untuk mengatasi infeksi virus corona. Semoga pengobatan dan vaksin yang efektif untuk infeksi coronavirus dapat segera ditemukan. Ikuti terus update akurat tentang virus corona dengan download aplikasi KlikDokter!

(FR/AYU)

virus coronawabahinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait