Reproduksi

Sering Keputihan, Haruskah Khawatir?

dr. Seruni Mentari Putri, 13 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keputihan merupakan hal normal yang dialami wanita. Namun, bagaimana bila sering keputihan –perlukah khawatir?

Sering Keputihan, Haruskah Khawatir?

Keputihan pada umumnya normal untuk dialami oleh semua wanita di usia berapa pun. 

Tapi, bagaimana bila Anda sering keputihan? Apalah hal tersebut masih tergolong normal, atau ada hal yang perlu Anda waspadai?

Sebelum menjawabnya, Keputihan adalah cairan lendir yang dihasilkan dari vagina untuk menjaga tetap bersih dan tidak kering, sehingga tidak mudah terserang infeksi. Keputihan yang abnormal dapat terjadi akibat perubahan ekosistem di vagina. Sehingga menjadi tidak seimbang antara bakteri baik dan buruk. 

Anda tidak perlu khawatir bila keputihan Anda mempunyai ciri seperti di bawah ini:

  • Berwarna bening atau putih
  • Cair atau agak berlendir
  • Tidak berbau atau berbau ringan

Jumlah keputihan dapat bervariasi pada setiap orang. Umumnya jumlah akan meningkat pada saat kehamilan, pada orang yang aktif berhubungan seksual, dan pada wanita yang menggunakan KB.

Lalu, kapan Anda perlu khawatir? Perhatikan ciri keputihan pada diri Anda, apabila terjadi perubahan dari segi warna, bau, dan tekstur, bisa saja menjadi suatu pertanda infeksi. 

Berikut ciri keputihan yang harus ditangani medis:

  • Keputihan berbau amis atau berbau busuk
  • Konsistensi tebal seperti keju dan disertai gatal
  • Berwarna kuning, kehijauan, kecokelatan, abu-abu, atau bercampur darah
  • Keputihan tampak berbusa
  • Disertai nyeri vagina atau nyeri panggul
  • Disertai luka sariawan di kelamin

Bila Anda mengalami keputihan seperti di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai. 

Jenis–jenis keputihan

Walaupun kondisi keputihan sering dialami wanita, namun ciri-ciri keputihan yang muncul pada vagina bagi setiap orang tentu berbeda. Supaya membantu Anda untuk lebih waspada, berikut jenis-jenis keputihan:

  • Putih 

Keputihan berwarna putih di awal atau akhir siklus menstruasi dianggap normal. Namun bila disertai dengan gatal dan konsistensi kental seperti keju, kemungkinan terdapat infeksi jamur dan perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter. 

  • Bening dan cair

Tipe keputihan ini sangat normal dan jumlahnya bisa meningkat setelah olahraga.

  • Bening dan agak berlendir

Jenis ini normal, dan sering kali muncul saat masa subur atau ovulasi.

  • Cokelat atau agak kemerahan

Keputihan yang berwarna cokelat dan agak kemerahan normal terjadi saat atau beberapa hari setelah menstruasi. 

Bila terjadi di saat tidak menstruasi dan belum lama melakukan hubungan seksual tanpa kondom, keputihan seperti ini bisa menjadi pertanda kehamilan. Sebaiknya diperiksakan ke dokter kandungan Anda.

Pada kasus yang lebih jarang, keputihan yang berwarna kecokelatan bisa menjadi pertanda kanker serviks atau kanker endometrium. Bisa juga pertanda penyakit lain di dalam rahim seperti fibroid atau myoma uteri. 

Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan pap smear rutin bagi yang sudah pernah berhubungan seksual untuk mendeteksi dini kelainan pada rahim dan leher rahim.

  • Kuning kehijauan

Keputihan yang berwarna kehijauan disertai dengan bau menyengat dan konsistensi yang tebal dan padat dapat menjadi salah satu gejala infeksi trikomoniasis, yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.

Penyebab Keputihan Abnormal

Banyak faktor yang menyebabkan vagina mengeluarkan keputihan. Untuk menjawab keresahan Anda, berikut penyebab keputihan abnormal: 

  • Bakterial Vaginosis

Merupakan penyebab keputihan abnormal yang paling sering. Keputihan umumnya berjumlah banyak dan berbau menyengat atau amis.

  • Trichomoniasis

Merupakan infeksi parasit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Keputihan berwarna kuning kehijauan dengan bau menyengat dan rasa gatal atau nyeri.

  • Candidiasis Vaginalis (Infeksi Jamur)

Keputihan umumnya berwarna putih pekat, kental seperti keju, gatal dan kadang terasa perih. Tumbuhnya jamur dapat meningkat diakibatkan oleh stress, diabetes, penggunaan KB hormon, kehamilan dan penggunaan antibiotik jangka panjang (lebih dari 10 hari).

  • Gonorea dan Klamidia

Ditularkan melalui hubungan seksual. Keputihan bisa berwarna kuning, kehijauan atau keabuan.

  • Human Papilloma Virus (HPV) atau Kanker Serviks

Infeksi HPV umumnya ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat berkembang menjadi kanker serviks. Keputihan ini biasanya berwarna merah kecokelatan dan berbau menyengat. Kanker serviks mudah dideteksi dengan pemeriksaan pap smear dan tes HPV.

Tips Mengurangi Keputihan dan Menjaga Kesehatan Vagina  

Agar kesehatannya tetap terjaga, penting untuk menjaga kebersihan vagina. Selain itu, dengan melakukannya Anda juga dapat mengurangi keputihan yang muncul. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Cuci hanya bagian luar vagina dengan air bersih menggunakan sabun tanpa pengharum.
  • Hindari mencuci vagina dengan sabun pengharum atau pembilas vagina (vaginal douche).
  • Gunakan pakaian dalam dan celana yang longgar dan menyerap keringat. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari atau saat pakaian dalam basah atau lembap.
  • Setelah membasuh vagina, keringkan dengan handuk bersih atau tisu kering. 
  • Rutin pemeriksaan screening infeksi menular seksual dan pap smear bila aktif berhubungan seksual.
  • Segera periksakan ke dokter bila mengalami perubahan keputihan, sebelum kondisi semakin parah.

Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita. Perhatikan bila Anda sering keputihan abnormal –seperti mengalami perubahan bau, tekstur dan warna, disertai gatal atau nyeri vagina dan panggul, serta nyeri saat buang air kecil. Sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut dan mendapatkan penanganan sesuai dengan penyebabnya.

[RPA/ RH]

Keputihan AbnormalKeputihan

Konsultasi Dokter Terkait