Kehamilan

Bolehkah Ibu Menyusui Mendapatkan Vaksinasi?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 03 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di antara banyak hal yang memerlukan perhatian khusus dari seorang ibu menyusui, ada satu hal yang sering luput: vaksinasi. Bolehkah?

Bolehkah Ibu Menyusui Mendapatkan Vaksinasi?

Memasuki masa menyusui, para ibu tentu perlu melakukan segala sesuatu dengan penuh pertimbangan. Mulai dari konsumsi makanan dan minuman, obat-obatan, produk perawatan tubuh, hingga urusan vaksinasi. 

Ya, urusan vaksin di masa menyusui menjadi hal yang memerlukan perhatian khusus ibu. Ada pertimbangan ASI dan bayi yang tak boleh diabaikan.

Seperti yang sudah Anda ketahui, vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah tubuh terjangkit berbagai jenis penyakit. Idealnya, seorang ibu mendapatkan vaksinasi lengkap agar tubuhnya sehat sebelum ia mengandung. 

Namun tak jarang, vaksinasi tidak dapat dilengkapi hingga mengandung, bahkan setelah melahirkan dan menyusui. Jika sudah begini, amankah untuk mendapat vaksin saat ibu sedang dalam masa menyusui?

Vaksinasi dan ibu menyusui

Kekhawatiran akan masuknya kandungan berbahaya dalam produk sehari-hari ke dalam air susu yang dikonsumsi bayi, membuat para ibu menjadi sangat berhati-hati. Baik itu untuk urusan makanan, obat-obatan, hingga vaksin. 

Bahkan ada mitos yang menyatakan bahwa ibu menyusui sama sekali tidak boleh mengonsumsi obat atau harus berhenti menyusui setelah mendapat obat tertentu. 

Hal ini tentu saja tidak sepenuhnya benar. Sebab sebenarnya tidak banyak jenis obat-obatan yang masuk dalam kategori tidak dapat diberikan saat seorang ibu sedang menyusui.

Berbagai informasi yang tak bertanggung jawab dan kekhawatiran masuknya kandungan berbahaya inilah yang menjadi alasan banyak ibu menyusui merasa ragu untuk mendapat vaksin.

Secara umum, vaksinasi yang umumnya diberikan dan termasuk dalam vaksinasi rutin tergolong aman baik –bagi ibu menyusui maupun bayi yang menyusu padanya. 

Anggapan bahwa komponen kuman, baik hidup maupun mati, akan ditularkan pada bayi melalui air susu tidaklah benar. Tentunya, semua konsumsi obat-obatan termasuk vaksin yang memang tidak dapat diperoleh secara bebas, perlu dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Ada beberapa kondisi di mana ibu menyusui perlu mendapat vaksinasi. Misalnya untuk vaksinasi HPV rutin sebagai bagian dari pencegahan kanker serviks. Atau saat ibu menyusui hendak bepergian ke daerah endemis penyakit tertentu, sehingga membutuhkan vaksinasi agar terlindung dari penyakit tersebut.

Vaksinasi yang aman untuk ibu menyusui

Menurut American Academy of Pediatrics, imunisasi pada ibu menyusui terbilang aman dan tidak berdampak buruk bagi bayi, dengan beberapa pengecualian. Beberapa organisasi kesehatan pun merilis panduan tentang vaksin apa yang boleh atau tidak boleh diberikan pada ibu menyusui. 

Beberapa vaksin yang aman diberikan pada saat ibu sedang dalam masa menyusui di antaranya adalah:

Kapan vaksinasi perlu dihindari ibu menyusui

Selama ibu menyusui sehat dan tidak memiliki penyakit tertentu yang merupakan kontraindikasi, maka vaksinasi aman untuk diberikan. Namun, jika ibu mengalami kondisi-kondisi tertentu, maka pemberian vaksinasi biasanya akan dipertimbangkan ulang. Pemberian vaksin bisa saja ditunda atau bahkan tidak diberikan.

Kondisi seperti apa yang perlu dihindari ibu menyusui terkait vaksinasi? Contohnya, jika sang ibu memiliki penyakit yang mempengaruhi daya tahan tubuh seperti AIDS atau kondisi pelemahan sistem kekebalan tubuh lainnya.

Selain itu, ada beberapa vaksinasi yang harus dihindari pemberiannya saat ibu sedang dalam masa menyusui. Vaksin-vaksin tersebut adalah:

  • Smallpox / variola
  • Demam kuning

Vaksinasi tersebut dihindari bukan karena kekhawatiran akan kandungan vaksin yang ikut masuk ke dalam air susu. Penyebabnya adalah risiko teoritis, di mana ada kemungkinan penularan secara langsung dari ibu ke bayi melalui kontak yang terjadi saat proses menyusui, bukan akibat air susu itu sendiri.

Perlu diingat juga, bahwa pemberian vaksin pada ibu yang sedang menyusui tidak dapat dijadikan pengganti vaksinasi yang seharusnya didapatkan oleh bayi. 

Vaksin rutin yang seharusnya didapatkan oleh bayi sesuai anjuran tetap harus diberikan langsung ke bayi, bukan diberikan melalui ibu dengan harapan akan terminum oleh anak melalui ASI saat proses menyusui. 

Kini, ibu menyusui tak perlu terlampau waswas saat berada dalam kondisi membutuhkan vaksinasi meski sedang dalam masa menyusui. Konsultasikan kebutuhan Anda dengan dokter untuk mendapat saran terbaik sesuai kondisi Anda dan bayi.

(NP/RH)

VaksinasiIbu Menyusui

Konsultasi Dokter Terkait