Kesehatan Anak

Benarkah Anak Sering Ngemil Makanan Manis Berisiko Kena Diabetes?

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 17 Jun 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Ada yang bilang, agar anak terhindar dari diabetes, batasi konsumsi makanan manis hariannya. Benarkah demikian?

Benarkah Anak Sering Ngemil Makanan Manis Berisiko Kena Diabetes?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumsi makanan manis terlalu banyak pada orang dewasa menyebabkan risiko diabetes mellitus meningkat drastis. Lalu bagaimana jika anak hobi ngemil makanan manis? Akankah mengalami hal yang sama?

Banyak orang tua menganggap makanan manis tak membahayakan anak, bahkan kadang sebagian orang tua mendisplinkan anak dengan iming-iming makanan manis seperti permen dan coklat.

Nyatanya, seperti halnya pada orang dewasa, anak pun tak dianjurkan untuk sering melahap makanan manis. Menurut American Heart Association (AHA), anak berusia di bawah dua tahun tak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis.

Sedangkan, anak berusia 2-18 tahun dapat mengonsumsi gula maksimal 25 gram (setara dengan enam sendok teh) dalam sehari. Jumlah tersebut sudah termasuk gula yang terkandung pada makanan, susu, atau jenis minuman lainnya.

Lebih lanjut, AHA memperingatkan bahwa anak yang memiliki kebiasaan mengonsumsi gula di atas batas yang dianjurkan tersebut memiliki risiko untuk mengalami obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.

Anak sering ngemil makanan manis rentan alami diabetes

Pada dasarnya anak bisa saja mengalami penyakit diabetes. Ada dua jenis diabetes mellitus yang bisa terjadi pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes mellitus tipe 1 paling sering terjadi di masa kanak-kanak. Jenis diabetes ini terjadi karena pankreas, organ di rongga perut yang bertugas memproduksi hormon insulin, mengalami kerusakan karena penyakit autoimun.

Jadi sebenarnya, ngemil makanan manis tak ada hubungannya dengan jenis diabetes ini. Kebiasaan makanan manis tak mencetuskan risiko diabetes tipe 1. Namun, beda halnya dengan diabetes mellitus tipe 2.

Jenis diabetes ini biasanya muncul pada saat dewasa. Diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh membutuhkan lebih banyak insulin dibandingkan sebelumnya, sementara organ pankreas kelelahan untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak.

Terjadinya jenis diabetes ini sering dipicu oleh kebiasaan makan makanan manis, obesitas, dan malas berolahraga. Termasuk jika kebiasaan mengonsumsi makanan manis dilakukan pada masa kanak-kanak, si Kecil menjadi lebih rentan mengalami diabetes mellitus tipe 2 saat dewasa.

Dampak anak sering mengonsumsi makanan manis

Selain risiko diabetes mellitus tipe 2, kebiasaan ngemil makanan manis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, di antaranya adalah:

1. Gigi berlubang

Salah satu penyebab utama gigi berlubang pada anak adalah kebiasaan mengonsumsi makanan manis seperti permen dan minuman berperisa. Saat mengkonsumsi makanan manis, bakteri di dalam mulut akan memproduksi asam dalam jumlah lebih banyak, dan menyebabkan gigi mudah berlubang.

Hal tersebut akan menjadi lebih buruk jika anak tak menyikat giginya dengan benar dan teratur.

2. Obesitas

Ngemil makanan manis bisa menyebabkan obesitas, bukan hanya pada saat dewasa saja, melainkan bisa terjadi sejak anak-anak. Oleh sebab itu, orang tua harus lebih mencermati kandungan nutrisi dalam makanan.

Terkadang orang tua merasa memberikan makanan dan minuman yang bergizi bagi buah hatinya. Namun nyatanya, makanan dan minuman tersebut mengandung gula yang tinggi dan berujung pada obesitas pada anak.

Sebagai contoh, sereal coklat, susu atau yoghurt dengan rasa tertentu, dan biskuit dengan krim sering dianggap baik untuk dikonsumsi anak, tetapi pada kenyataannya produk tersebut umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi.

3. Malnutrisi

Anak yang memiliki kebiasaan ngemil makanan manis mudah merasa kenyang, sehingga enggan makan sayur, daging, atau makanan bernutrisi lainnya. Ya, gula yang terkandung dalam cemilan manis memang dapat menjadi sumber energi untuk beraktivitas. Tetapi, gula tak mengandung nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Oleh karena itu, anak yang sering makan camilan dan tak memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi rentan mengalami malnutrisi. Lebih lanjut, malnutrisi bisa menyebabkan anak mudah tertular infeksi.

Jadi, agar anak terhindar dari risiko diabetes dan berbagai penyakit lainnya, orang tua perlu memperhatikan kandungan nutrisi dari setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi si Kecil. Makanan manis sebenarnya boleh dikonsumsi, asalkan kadar gulanya tak melebihi rekomendasi yang dianjurkan sesuai dengan usia anak. Yuk, lebih bijak dalam menyajikan makanan untuk buah hati tercinta!

[NP/ RVS]

Makanan Manisobesitas pada anakOrang TuaNutrisiAnakMalnutrisiDiabetes Tipe 1Penyakit Jantung KoronerDiabetesObesitasHipertensiGigi berlubang

Konsultasi Dokter Terkait