HomeInfo SehatKesehatan UmumLebaran Kelar, Kenapa Badan Makin Melar?
Kesehatan Umum

Lebaran Kelar, Kenapa Badan Makin Melar?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 03 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Badan makin melar setelah Lebaran? Mungkin beberapa hal ini yang jadi penyebabnya.

Lebaran Kelar, Kenapa Badan Makin Melar?

Jelang akhir bulan Ramadan, seluruh umat Islam kini bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran. Banyak orang berbondong-bondong untuk mudik menuju kampung halaman agar dapat merayakan hari Lebaran bersama keluarga.

Memang, Lebaran menjadi kesempatan untuk melepas rindu pada sanak saudara sekaligus merekatkan tali silaturahmi. Sayangnya, hari yang baik ini biasanya diikuti dengan kenaikan berat badan yang cukup signifikan.

Bagaimana tidak, hidangan khas Lebaran disajikan berlimpah ruah di hadapan Anda. Semuanya menantikan untuk disantap dengan segera. Belum lagi bila Anda berkunjung ke rumah kerabat, sudah pasti akan disuguhi berbagai macam makanan khas tuan rumah.

Sungkan untuk menolak, Anda pun melahap kembali makanan tersebut. Kalau sudah begitu, naiknya angka timbangan sudah bisa diprediksi dengan mudah.

Penyebab lain badan melar usai Lebaran

Selain frekuensi makan yang bertambah, sebenarnya ada hal lain yang menjadi biang kerok badan makin melar setelah Lebaran. Beberapa diantaranya adalah:

Makanan tinggi kalori

Hidangan khas Lebaran umumnya tinggi akan kandungan kalori. Sebut saja ketupat, opor ayam, gulai ayam, rendang, nasi kebuli, lemang dan banyak lagi. Penganan tersebut biasanya diolah dengan santan yang tinggi kalori dan lemak.

Bila dalam satu hari kebutuhan kalori adalah sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut dapat sekaligus Anda dapatkan dalam satu porsi makanan Lebaran. Inilah yang menyumbang pada kenaikan berat badan usai Lebaran.

Makanan tinggi gula

Putri salju, nastar, kue semprit, kue lapis, dan beragam kue kering lainnya saat Lebaran mengandung gula yang tinggi. Ditambah lagi, minuman manis yang disajikan seperti es buah, sirup, cendol, es campur semakin menambah asupan gula dalam tubuh Anda. Hal tersebut tentu menyebabkan berat badan makin bertambah dan meningkatkan risiko obesitas maupun penyakit diabetes.

Waktu tidur berkurang

Bercengkerama dengan keluarga sering membuat lupa waktu hingga akhirnya Anda begadang selama beberapa hari. Hal ini membuat waktu tidur Anda berkurang dan terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang dapat memicu nafsu makan. Akibatnya, Anda akan makin kalap untuk makan.

Kurangnya aktivitas fisik

Saat Lebaran, Anda mungkin lebih memilih untuk duduk dan bersantai di rumah. Akibatnya, tubuh akan mengalami surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh, menjadi lemak dan membuat berat badan makin meningkat.

Tips agar timbangan tetap stabil setelah Lebaran

Di tengah serbuan makanan Lebaran yang lezat, Anda dapat tetap menjaga berat badan tanpa melewatkan nikmatnya santapan khas Lebaran. Anda boleh mengonsumsi makanan Lebaran selama porsinya dikontrol. Gunakan piring yang kecil agar Anda tak kalap untuk mengambil makanan dalam jumlah banyak.

Selain itu, jangan lupakan pula konsumsi sayur dan buah. Keduanya kaya akan serat sehingga akan membuat kenyang lebih lama dan menjaga kesehatan pencernaan Anda. Selalu usahakan ada satu porsi sayur di setiap makan berat, dan jadikan buah sebagai camilan Anda.

Terakhir, lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari. Anda cukup lakukan aktivitas fisik intensitas ringan sedang, seperti jalan pagi, lari, atau bersepeda. Yang terpenting tubuh Anda selalu bergerak.

Sudah siap menyongsong Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran? Ingat untuk tetap terapkan gaya hidup sehat agar badan tak makin melar usai Lebaran.

(NB/ RVS)

makanan lebaranhari raya idul fitriBerat BadanmakananDiabetesLebaranObesitas

Konsultasi Dokter Terkait