Otot dan Sendi

12 Pantangan Makanan untuk Pengidap Asam Urat

Aprinda, 30 Agu 2023

Ditinjau oleh dr. Gia Pratama

sam urat dapat kambuh dan memburuk gejalanya karena makanan. Lantas, apa makanan yang jadi pantangan untuk penyakit asam urat? Simak selengkapnya di sini!

12 Pantangan Makanan untuk Pengidap Asam Urat

Asam urat diproduksi tubuh untuk mengurai purin. Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin, kadar asam urat akan tinggi. Kondisi inilah yang menyebabkan kamu sakit asam urat.

Ketika penyakit ini terjadi, kamu akan merasakan nyeri dan pembengkakan pada sendi. Selain minum obat asam urat, dokter biasanya memintamu kamu untuk menghindari berbagai pantangan, terutama dari makanan.

Lantas, pengidap penyakit asam urat tidak boleh makan makanan apa saja? Jangan khawatir, berikut daftar makanan pantangan asam urat.

1. Daging Merah

Salah satu makanan yang perlu dihindari pengidap asam urat adalah daging merah. Ini karena daging merah tinggi purin yang bisa memicu kekambuhan gejala asam urat.

Berbagai contoh daging merah di antaranya adalah daging sapi, daging kambing, daging domba, atau daging babi.

2. Daging Putih

Selain daging merah, daging putih juga bisa jadi pantangan makanan untuk pengidap asam urat.

Sama seperti daging merah, daging bebek atau daging ayam beserta kulitnya juga tinggi kandungan purin di dalamnya. Pada sebagian pengidap asam urat, makanan ini perlu dibatasi.

Jika saat itu gejalanya sedang kambuh, baiknya makanan ini dihindari.

3. Makanan Laut

"Selain ikan lemak, makanan laut seperti udang, kerang, kepiting, dan lobster juga tinggi purin. Itu artinya, makanan ini masuk dalam pantangan untuk pengidap asam urat", ungkap dr. Gia.

Biasanya penyajian makanan ini jadi menu utama restoran makanan laut. Bisa jadi, asam uratmu kambuh karena mengonsumsi deretan makanan ini sekaligus.

4. Jeroan

Disampaikan oleh dr. Gia Pratama, daging organ seperti hati, ginjal, atau jantung dari hewan ternak mengandung purin yang tinggi.

Ini termasuk dengan gajih atau lemak daging merah yang sering disajikan menjadi sup atau rawon. Simpulannya, jeroan maupun lemak jadi makanan yang tidak boleh diberikan untuk pasien asam urat dan kolesterol tinggi.

5. Ikan Berlemak

"Sarden, ikan teri, ikan tuna, atau ikan hering adalah jenis ikan berlemak", ujar dr. Gia.

Deretan ikan ini biasanya direkomendasikan karena mengandung lemak yang menyehatkan jantung dan otak.

Sayangnya, jenis ikan ini mengandung purin yang bisa menyebabkan asam urat pada beberapa orang.

6. Makanan Tinggi Gula

Pengidap asam urat juga harus menghindari makanan yang tinggi gula. Pasalnya, makanan ini bisa menyebabkan produksi asam urat yang cukup tinggi.

Di samping itu, makanan ini juga bisa menambah berat badan. Kondisi ini bisa memperparah gejala asam urat yang dimiliki.

"Oleh karenanya, pengidap asam urat harus menjaga berat badannya tetap ideal", ujar dr. Gia.

7. Makanan Olahan

"Makanan olahan atau junk food, seperti makanan yang digoreng, makanan siap saji, dan makanan cepat saji yang mengandung berbagai jenis lemak, seperti lemak jenuh atau trans," papardr. Gia.

Seperti daging merah maupun jeroan, makanan olahan tinggi kadar purin. Jadi, jenis makanan ini menjadi pantangan bagi pengidap asam urat.

Artikel Lainnya: Asam Urat Tinggi, Apa Penyebabnya?

8. Jenis Sayuran Tertentu

Sayuran menyediakan serat, vitamin, dan mineral bagi tubuh. Beberapa jenis sayuran ternyata mengandung tinggi purin, seperti bayam, kembang kol, asparagus, kangkung, maupun tauge.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients edisi Desember 2020 menemukan bahwa sayuran purin tinggi tidak memperburuk asam urat seperti halnya makanan hewani tinggi purin.

Namun respons tubuh pada setiap orang bisa berbeda-beda. Bisa jadi, konsumsi makanan ini saat gejala asan urat sedang kambuh bisa memperparah kondisiya.

Oleh sebab itu, beberapa pengidap asam urat mungkin menjadikan deretan sayuran ini sebagai pantangan.

9. Kacang-kacangan

Ingin Ngemil dan Tetap Langsing?  Makan Kacang-kacangan

Selain sayur, kacang-kacangan juga menyediakan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Sayangnya, beberapa kacang, seperti kacang kering, kacang polong, dan lentil mengandung purin tinggi. Kamu mungkin perlu hindari saat gejala asam urat kambuh.

10. Minuman Kemasan

Fruktosa adalah gula yang memberi rasa manis pada buah dan sayuran. Sirup jagung fruktosa tinggi salah satunya pemanis buatan yang digunakan pada minuman ringan hingga makanan yang dipanggang.

Asam urat adalah produk sampingan dari pencernaan fruktosa dalam tubuh. Jadi, makanan dan minuman tinggi kandungan fruktosanya dapat memicu gejala asam urat.

Nah, minuman kemasan adalah contoh minuman yang menjadi pantangan pengidap asam urat.

11. Alkohol

American College Rheumatology merekomendasikan pengidap asam urat untuk membatasi jumlah alkohol yang mereka minum.

Diketahui bahwa orang yang tidak minum alkohol, memiliki kadar asam urat yang lebih rendah dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit asam urat dibandingkan orang yang punya kebiasaan minum alkohol.

Jadi, proses pencernaan segala jenis alkohol dalam tubuh meningkatkan kadar asam urat. Bir khususnya berisiko karena memiliki kandungan purin yang tinggi.

12. Makanan yang Mengandung Karbohidrat Rafinasi

Terakhir, pengidap asam urat perlu membatasi makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi. Karbohidrat rafinasi sendiri merupakan karbohidrat sederhana yang tidak banyak mengandung serat.

Tubuh kamu akan mencerna makanan ini dengan cepat sehingga lebih cepat membuat lapar. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi adalah nasi putih, roti, dan pasta.

Artikel Lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui

Nah, itulah daftar makanan dan minuman yang dilarang untuk pengidap asam urat. Selain dapat memicu kekambuhan, makanan tersebut juga bisa memperparah gejala yang ada.

Dapatkan informasi kesehatan seperti ini untuk bantu #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter. Gunakan fitur Tanya Dokter untuk mempermudah kamu berkonsultasi dengan dokter!

(NM)

Gout ArtritisHiperurisemiaAsam UratBatu Ginjal

Konsultasi Dokter Terkait