HomePsikologiRelationshipHoneymoon Cystitis, Penyakit yang Sering Dialami Pengantin Baru
Relationship

Honeymoon Cystitis, Penyakit yang Sering Dialami Pengantin Baru

dr. Nadia Octavia, 01 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hati-hati, honeymoon cystitis bisa mengintai pengantin baru. Apa gejalanya dan bagaimana menangani kondisi tersebut?

Honeymoon Cystitis, Penyakit yang Sering Dialami Pengantin Baru

Berita bahagia datang dari penyanyi Syahrini. Ia dan Reino Barack baru saja melangsungkan pernikahannya di Tokyo, Jepang, Rabu (27/2/2019). Akun media sosial keduanya pun turut dibanjiri ucapan selamat dari netizen. Nah, bagi Anda yang baru menikah seperti Syahrini dan tengah berbulan madu, tetaplah menjaga kesehatan. Pasalnya, pengantin baru rentan mengalami honeymoon cystitis.

Cystitis merupakan infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi saluran kemih sering dialami oleh wanita yang baru menikah, dan kondisi ini disebut dengan honeymoon cystitis.

Sekitar 75-90% wanita yang baru menikah akan mengalami infeksi pada kandung kemihnya. Hal ini terkait dengan tingginya frekuensi melakukan hubungan seksual saat baru menikah. Selain itu, wanita yang baru pertama berhubungan seksual atau baru berhubungan seksual kembali setelah lama tidak berhubungan seks, juga rentan mengalami honeymoon cystitis.

Gejala honeymoon cystitis

Hampir setengah dari seluruh wanita mengalami cystitis setidaknya 1 kali dalam hidupnya. Honeymoon cystitis sendiri sering ditemukan pada wanita di usia 20-an dan di usia 50-an.

Saat sedang berhubungan seks, bakteri E.coli yang ada di kulit sekitar anus dapat masuk ke saluran uretra (saluran kemih) Anda, semisal melalui jari atau pasangan Anda. E. coli inilah yang kemudian menyebabkan cystitis. Selain itu, wanita memang lebih berisiko tinggi untuk mengalami infeksi saluran kemih karena uretra yang lebih pendek, sehingga bakteri E.coli lebih mudah masuk.

Gejala yang dapat dialami wanita saat honeymoon cystitis, antara lain:

  • Keinginan untuk sering buang air kecil (BAK)
  • Rasa terbakar saat BAK
  • Sering BAK namun dalam jumlah sedikit
  • Adanya darah di urine (hematuria)
  • Urine keruh atau berbau
  • Rasa tidak nyaman di area panggul
  • Rasa nyeri atau tidak nyaman di perut bawah
  • Demam ringan

Artikel Lainnya: Kiat Mempersiapkan Mental untuk Sambut Malam Pertama

Cara mencegah honeymoon cystitis

Agar Anda tak terkena honeymoon cystitis, sebaiknya perbanyak minum air putih. Hindari terlalu banyak minum kopi dan soda karena bisa mengiritasi kandung kemih. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, konsumsi jus buah cranberry secara rutin bisa menghindarkan Anda dari cystitis.

Jangan pula menahan BAK. Selain itu, Anda juga perlu BAK setelah berhubungan seks. Memang beberapa wanita merasa kesulitan untuk langsung BAK setelah berhubungan seks karena otot-otot di area saluran kemih belum relaks. Namun, urine yang "tertahan" di kandung kemih bisa meningkatkan risiko infeksi.

Wanita postmenopause juga sering mengalami kesulitan untuk BAK setelah berhubungan seks, karena adanya perubahan pada vagina dan uretra akibat menopause.

Meski menimbulkan rasa tidak nyaman saat berkemih, penyakit ini dapat diobati dengan penanganan yang tepat. Jika diagnosis infeksi saluran kemih telah ditegakkan, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi. Dengan terapi secara teratur selama 7 hari, umumnya pasien sudah mampu mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi akibat infeksi saluran kemih.

Bagi para pengantin baru seperti Syahrini, risiko terkena honeymoon cystitis bisa mengintai. Untuk pencegahannya, beberapa cara di atas bisa Anda terapkan. Namun jika tak kunjung membaik, Anda bisa memeriksakan diri kembali kepada dokter.

[RS/ RVS]

Pengantin BaruVaginaSeksReino BarackSyahriniHoneymoon CystitisInfeksi Kandung Kemih

Konsultasi Dokter Terkait